- Suriah Paling Tidak Layak Huni karena Dilanda Perang
- 10 Kota Paling Tidak Layak Huni di Dunia:
- 1. Damaskus, Suriah
- 2. Tripoli, Libya
- 3. Algiers, Aljazair
- 4. Lagos, Nigeria
- 5. Karachi, Pakistan
- 6. Port Moresby, Papua Nugini
- 7. Dhaka, Bangladesh
- 8. Harare, Zimbabwe
- 9. Kyiv, Ukraina
- 10. Douala, Kamerun
Beberapa kota di dunia dilaporkan termasuk wilayah yang tidak layak huni, menurut survei Economist Intelligence Unit (EIU). Kota-kota tersebut memiliki indeks kelayakan untuk hidup yang sangat rendah dibanding negara lain. Kota mana yang paling tidak layak huni?
Survei yang dilakukan EIU mengukur tantangan yang dihadapi terkait gaya hidup dan standar hidup seseorang di 173 kota di seluruh dunia. Hal ini termasuk layanan kesehatan dan pendidikan di kota tersebut.
Secara keseluruhan, pemeringkatan yang dilakukan EIU menilai beberapa hal untuk menentukan skor Indeks Kelayakan Hidup pada 2023, yakni stabilitas, kesehatan, budaya & lingkungan, pendidikan, serta infrastruktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suriah Paling Tidak Layak Huni karena Dilanda Perang
Hasilnya, Damaskus (Suriah) menjadi kota dengan peringkat terendah dalam survei Indeks Kelayakan Hidup pada 2023. Kota ini merupakan wilayah yang dilanda perang.
Menurut EIU, Damaskus tidak menunjukkan perbaikan dalam skor kelayakan hidup meskipun presidennya, Bashar al-Assad bangkit kembali secara politik secara regional.
Selanjutnya ada ibu kota Libya yakni Tripoli. Kota ini mendapatkan skor yang terendah kedua soal kelayakan hidup oleh EIU. Sementara ketiga terendah ada kota Lagos di Nigeria yang juga termasuk dalam kota paling tak layak huni.
Dalam peringkat ini, survei belum memasukkan Gaza yang juga telah menjadi kota paling tidak layak huni berdasarkan kerusakan akibat serangan Israel sejak 8 Oktober 2023.
10 Kota Paling Tidak Layak Huni di Dunia:
Berdasarkan laporan The Global Liveability Index 2023 oleh EIU, berikut ini daftar kota paling tidak layak huni di dunia.
1. Damaskus, Suriah
Indeks: 30.7
Stabilitas: 20
Kesehatan: 29.2
Budaya & lingkungan: 40.5
Pendidikan: 33.3
Infrastruktur: 32.1
2. Tripoli, Libya
Indeks: 40.1
Stabilitas: 23
Kesehatan: 45.8
Budaya & lingkungan: 37.5
Pendidikan: 58.3
Infrastruktur: 41.1
3. Algiers, Aljazair
Indeks: 42
Stabilitas: 35
Kesehatan: 50
Budaya & lingkungan: 45.4
Pendidikan: 58.3
Infrastruktur: 30.4
4. Lagos, Nigeria
Indeks: 42.2
Stabilitas: 25
Kesehatan: 37.5
Budaya & lingkungan: 54.4
Pendidikan: 41.7
Infrastruktur: 53.6
5. Karachi, Pakistan
Indeks: 42.5
Stabilitas: 20
Kesehatan: 50
Budaya & lingkungan: 38.7
Pendidikan: 75
Infrastruktur: 51.8
6. Port Moresby, Papua Nugini
Indeks: 43.4
Stabilitas: 30
Kesehatan: 41.7
Budaya & lingkungan: 49.8
Pendidikan: 58.3
Infrastruktur: 46.4
7. Dhaka, Bangladesh
Indeks: 43.8
Stabilitas: 50
Kesehatan: 41.7
Budaya & lingkungan: 40.5
Pendidikan: 75
Infrastruktur: 26.8
8. Harare, Zimbabwe
Indeks: 43.8
Stabilitas: 40
Kesehatan: 29.2
Budaya & lingkungan: 56.7
Pendidikan: 66.7
Infrastruktur: 35.7
9. Kyiv, Ukraina
Indeks: 44
Stabilitas: 40
Kesehatan: 41.7
Budaya & lingkungan: 54.2
Pendidikan: 75
Infrastruktur: 23.2
10. Douala, Kamerun
Indeks: 46.4
Stabilitas: 60
Kesehatan: 29.2
Budaya & lingkungan: 51.2
Pendidikan: 41.7
Infrastruktur: 42.9
Sementara itu, Indonesia sendiri berada di peringkat ke-139 dengan skor indeks 60.4 untuk 2023. Indonesia mengalami kenaikan peringkat sebanyak 14 dibanding tahun sebelumnya.
(faz/pal)