Batuan beku adalah material yang mengandung banyak mineral. Batuan yang sering disebut igneous rock ini terbentuk dari magma yang membeku.
Ciri-ciri batuan beku antara lain bersifat homogen, tidak memiliki lapisan, dan tidak mengandung fosil, sebagaimana dijelaskan dalam buku Geografi: Membuka Cakrawala Dunia oleh Bambang Utoyo. Secara umum, batuan beku tersusun atas mineral silikat.
Batuan beku mempunyai ragam jenis dan telah dikelompokkan oleh ilmuwan. Apa saja contoh dan manfaat batuan beku? Simak uraiannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis-jenis Batuan Beku
Melansir laman BPMPK Kemdikbud, berikut ini adalah jenis-jenis batuan beku:
1. Batuan Beku Sesuai Letak Kejadiannya
- Batuan Beku Dalam (Plutonik)
Berdasarkan letak kejadiannya, terdapat batuan beku yang dinamakan plutonik. Batuan beku jenis ini terbentuk di dalam bumi (15-50 km) dan melewati proses pendinginan yang sangat lambat. Isi dari batuan ini adalah kristal-kristal.
Ciri batuan beku plutonik biasanya lebih kasar daripada batu ekstrusi dan tidak memiliki lubang-lubang gas.
- Batuan Beku Korok
Batuan beku korok/gang/hypabisal ini memiliki ciri sebaliknya dari batuan beku plutonik. Proses pendinginannya relatif cepat.
Isinya terdiri atas kristal-kristal yang tak sempurna dan bercampur dengan massa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik.
- Batuan Beku Luar (Efusif)
Batuan beku jenis ini terbentuk di dekat permukaan bumi. Di antara dua jenis lainnya, batuan luar memiliki proses pendinginan yang sangat cepat.
Dikarenakan pendinginan yang cepat, maka tidak sempat membentuk kristal. Batuan ini juga sering disebut amorf.
2. Batuan Beku Sesuai Komposisi Kimianya
- Batuan Beku Ultra Basa
Batuan beku ultra basa terdiri dari dunite dan periodit. Batuan dunite memiliki kandungan enstatite pyroxene dan chromite yang sedikit.
Sementara batuan peridotit biasanya terdiri dari mineral mafis (olivin, piroksen, hornblenda) 85-95 %, mineral bijih (magnetit, ilmenit, kromit dll) 10-3 %, plagioklas kalsium 5 %.
- Batuan Beku Basa
Batuan beku masa dibagi menjadi dua kelompok yakni batuan gabro dan basalt. Batuan gabro mengandung mineral plagioklas ( labradorit atau bitownit) dan mineral mafis.
Pada batuan basalt, mineralnya lebih halus dan berwarna hitam. Batuan ini mempunyai kandungan
plagioklas (labradorit) 40-60 %, mineral mafis (klinopiroksen, olivin) 55-35 %.
- Batuan Beku Menengah (Intermedier)
Batuan beku menengah dikelompokkan menjadi dua yakni andesit, yang mempunyai butiran kasar dan sienit yang batuannya sangat asam. Dalam andesit terkandung plagioklas (oligoklas atau andesin ) 55-70 %, mineral mafis (hornblende atau biotit) 40-24 %.
- Batuan Beku Asam
Jenis batuan beku asam adalah granit dan riolit. Batuan granit mengandung kuarsa 10-4 %, feldspar kalium 30-60 %, plagioklas natrium 0-35 %, mineral mafis (biotit, hornblenda) 35-10 %.
Dibandingkan dengan granit, riolit mempunyak tekstur yang lebih halus tetapi kandungan di dalamnya sama.
- Batuan Beku Alkali
Batuan beku alkali sangat populer dalam dunia pertambangan. Hal tersebut dikarenakan batuan beku alkali mengandung berlian.
Contoh Batuan Beku
- Granit
- Gabro
- Granodiorit
- Sill
- Dike
- Lakolit
- Batolit
- Batu apung
- Obsidian
- Andesit
- Basalt
- Kimberlit
Manfaat Batuan Beku dalam Kehidupan Sehari-hari
- Obsidian: bahan dasar membuat pisau, mata tombak, kepala panah, dan perhiasan
- Basalt: bahan bangunan dasar jalan dan campuran beton
- Andesit: bahan bangunan dan pondasi jalan
- Granit: bahan bangunan jembatan, monumen, ubin atau paving
- Batu apung: alat penggosok atau amplas
- Diorit: ornamen dinding, pondasi atau lantai
Nah, itulah contoh batuan beku beserta jenis dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga menambah wawasan detikers ya.
(cyu/pal)