Ahli Temukan Pecahan Humboldtine, Salah Satu Mineral Paling Langka di Bumi

ADVERTISEMENT

Ahli Temukan Pecahan Humboldtine, Salah Satu Mineral Paling Langka di Bumi

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 24 Jan 2024 19:00 WIB
Surat dari pemilik tambang pada 1949 berhasil menuntun ahli untuk menemukan mineral paling langka di Bumi
Foto: Doc. LFU BAYERN/Mineral Humboldtine
Jakarta -

Para ahli telah menemukan pecahan dari salah satu mineral paling langka di Bumi yakni Humboldtine. Pecahan mineral langka ini ditemukan berkat surat pemilik tambang batu bara dari tahun 1949.

Temuan ini dilakukan selama survei terhadap koleksi mineral tua di Badan Lingkungan Hidup Bavaria atau LfU Bayern di Jerman. Pada 2023, saat ahli melakukan digitalisasi arsip LfU, ditemukan surat yang ditulis oleh pemilik tambang batu bara dan dikirimkan pada tahun 1949 ke badan tersebut.

Surat itu menyebutkan keberadaan Humboldtine di lapisan batubara Matthiaszeche dekat Kota Schwandorf, sebuah kota di Sungai Naab di Upper Saxon. Kemudian badan tersebut meminta beberapa sampel untuk dianalisis lebih lanjut guna mengonfirmasi penemuan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ada 130 Ribu Sampel yang Disimpan di Ruang Bawah Tanah

Kepala departemen geologi di LfU, Roland Eichhorn dan rekannya memutuskan untuk memeriksa koleksi mineral bersejarah tersebut. Hasilnya, mereka menemukan lebih dari 130.000 sampel batuan dan mineral, yang disimpan di ruang bawah tanah lembaga tersebut.

"Jika ada sampel yang dikirim, sampel itu mungkin masih ada di sini. Dalam salah satu laci koleksi mineral sistematis dan mineral diurutkan berdasarkan komposisi kimianya," tulis laporan dalam Forbes, dikutip Rabu (24/1/2024).

ADVERTISEMENT

Dalam penyelidikannya, mereka juga menemukan beberapa pecahan mineral kuning berlabel "Oxalit", bahasa Jerman untuk mineral organik, masih di dalam kotak karton tua.

Menurut ahli, label tersebut menunjukkan bahwa sampel berasal dari lokasi yang disebutkan dalam surat.

Seperti Apa Bentuk Humboldtine?

Analisis kimia modern kemudian mengkonfirmasi keenam pecahannya dan yang terbesar sekecil kacang, ternyata adalah Humboldtine.

Humboldtine merupakan mineral FeC2HAI4.2H2O terdiri dari besi oksalat. Humboldtine terbentuk ketika senyawa karbon dan oksida besi bereaksi dengan air dan merupakan salah satu dari sedikit "mineral organik" yang mengandung gugus karbon-oksigen-hidrogen dalam struktur kristalnya.

Humboldtine pertama kali ditemukan oleh ahli mineralogi Jerman August Breithaupt di deposit batu bara yang lapuk, dekat kotamadya Korozluky di Okres Most, Republik Ceko.

Kemudian baru dijelaskan secara ilmiah pada 1821 oleh ahli geologi Peru Mariano Eduardo de Rivero y Ustariz, yang menamai mineral tersebut dengan nama naturalis dan penjelajah abad ke-19 asal Jerman yakni Alexander von Humboldt.

Von Humboldt juga dikenal sebagai mantan insinyur pertambangan dan seorang kolektor mineral yang rajin.

Diketahui, saat ini mineral Humboldtine hanya ditemukan di 30 lokasi di seluruh dunia, termasuk lokasi pertambangan di Jerman, Brasil, Inggris, Kanada, AS, Hungaria, Republik Ceko, dan Italia.




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads