World Economic Forum (WEF) telah melaporkan adanya beberapa sektor pekerjaan yang berpotensi hilang pada masa depan. Hal ini berkaitan dengan transformasi digital yang memainkan peran menonjol dalam beberapa tahun terakhir.
Melalui The Future of Jobs Report 2023 WEF menyatakan bahwa spesialis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin (machine learning), analis dan ilmuwan data, serta spesialis transformasi digital menjadi peran baru.
Laporan ini juga memperkirakan akan terjadi peningkatan sebesar 40% dalam jumlah spesialis AI dan pembelajaran mesin pada tahun 2027.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peningkatan permintaan terhadap peran seperti analis data dan ilmuwan atau spesialis big data sebesar 30-35%, dan peningkatan permintaan terhadap analis keamanan informasi sebesar 31%. Hal ini akan menambah 2,6 juta lapangan pekerjaan jika digabungkan," tulis laporan WEF dalam situs resminya, dikutip Jumat (12/1/2023).
Di sisi lain, beberapa pekerjaan diperkirakan juga akan menurun dengan cepat akibat AI. Ini sebagian besar merupakan peran administrasi atau sekretaris, dan mencakup teller bank dan petugas entri data.
Hal ini menyangkut kecerdasan buatan yang diperkirakan akan diadopsi oleh hampir 75% perusahaan yang disurvei.
Menurut Future of Jobs Report, 50% organisasi percaya bahwa hal ini akan menghasilkan pertumbuhan lapangan kerja dan 25% berpendapat hal ini akan menciptakan hilangnya pekerjaan.
10 Pekerjaan yang Terancam Hilang pada Masa Depan:
1. Teller Bank
2. Petugas Pelayanan Pos
3. Kasir dan Petugas tiket
4. Petugas Entri Data
5. Sekretaris Administratif
6. Panitera Pencatatan Bahan dan Penyimpanan Stok
7. Petugas Akuntansi, Pembukuan dan Penggajian
8. Legislator dan Pejabat
9. Staf Statistik, Keuangan dan Asuransi
10. Pekerja Penjualan Door-To-Door, Warta dan Pedagang Kaki Lima, serta Pekerja Terkait
Direktur Pelaksana WEF, Saadia Zahidi, mengatakan laporan juga menemukan bahwa tugas-tugas di tempat kerja saat ini, dipandang tidak lagi terotomatisasi dibandingkan tiga tahun lalu. Sampai batas tertentu, hal ini disebabkan karena otomatisasi telah terjadi.
"Tetapi ketika menyangkut sifat-sifat yang sangat manusiawi seperti berkoordinasi antar manusia, seperti membantu pengambilan keputusan dan penalaran atau komunikasi, di situlah Anda melihat peningkatan. Di situlah Anda melihat prediksi yang lebih besar seputar otomatisasi dibandingkan sebelumnya," tuturnya.
(faz/pal)