Para ilmuwan dari UC Davis dan Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) telah bereksperimen untuk mencoba komunikasi dengan paus. Studi ini dilakukan kepada paus bungkuk bernama Twain.
Seperti yang diketahui, teknologi sonar, sensor suara, hingga pemodelan komputer telah digunakan untuk memecahkan kode bahasa hewan. Melalui teknologi ini, ilmuwan telah melakukan upaya luar biasa untuk merentangkan batas pemahaman lintas spesies, termasuk upaya 'berkomunikasi' dengan paus bungkuk.
Komunikasi yang dilakukan dengan paus ini, dianggap menjadi eksperimen yang serupa untuk menguji kecerdasan makhluk asing layaknya alien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengarungi Lepas Pantai Alaska
Studi yang terbit jurnal peer-review Peer J, menjelaskan bagaimana para ilmuwan mengarungi lepas pantai Alaska dan memainkan "panggilan kontak" ke laut selama 20 menit untuk melihat apakah ada paus yang merespons.
Profesor di Fakultas Kedokteran Hewan UC Davis, Brenda McCowan, mengatakan bahwa panggilan kontak mirip dengan sapaan.
Paus menggunakannya untuk memanggil paus lain atau memberi tahu keberadaan mereka satu sama lain.
"Itu adalah salah satu sinyal paling umum dalam repertoar suara sosial paus bungkuk," kata Fred Sharpe, rekan penulis dari Alaska Whale Foundation, dikutip dari Science Alert (3/1/2023).
Apakah Paus Bungkuk Twain Merespons?
Melalui panggilan kontak, ternyata paus Twain merespons dengan berenang mengitari perahu yang dinaiki oleh para peneliti.
"Tentunya kami merasa didengarkan, dan kami berharap dia juga merasakan hal yang sama," ujar Sharpe.
Selama 20 menit, para ilmuwan mengirimkan panggilan kontak yang sama sebanyak 36 kali dengan interval waktu yang berbeda-beda, dan Twain berhasil merespons setiap panggilan tersebut.
Artinya, jika para ilmuwan menunggu 10 detik sebelum menelepon kembali ke Twain, dia akan menunggu 10 detik sebelum menjawab.
Jenis pencocokan interval ini menunjukkan bahwa paus bungkuk tersebut terlibat dalam pertukaran informasi yang disengaja.
"Kami percaya ini adalah pertukaran komunikatif pertama antara manusia dan paus bungkuk dalam 'bahasa' si bungkuk," kata McCowan, dikutip dari laman SETI.
Seperti Upaya Komunikasi dengan Makhluk Asing
Menurut Laurance Doyle, peneliti utama di SETI Institute, ternyata perilaku Twain bisa jadi mirip dengan betapa cerdasnya kelompok alien dalam mencari kemanusiaan.
"Asumsi penting dari pencarian kecerdasan luar angkasa adalah makhluk luar angkasa yang tertarik melakukan kontak dan menargetkan manusia menerimanya," kata Doyle.
Doyle dan rekan-rekannya di SETI mencoba mendeteksi sinyal atau pola komunikasi yang dapat berasal dari kehidupan luar angkasa.
Bersama dengan para ahli paus di UC Davis dan Alaska Whale Foundation, Doyle menciptakan filter cerdas yang bisa membantu pencarian terhadap kecerdasan luar angkasa.
Dengan menyempurnakan filter cerdas ini, para ilmuwan dapat memanfaatkannya untuk mengidentifikasi sinyal cerdas dari luar angkasa dalam upaya melakukan kontak pertama dengan alien.
"Ada beragam kecerdasan di planet ini, dan dengan mempelajarinya, kita bisa lebih memahami seperti apa kecerdasan alien, karena kecerdasan mereka tidak akan sama persis dengan kecerdasan kita," kata McCowan.
Doyle menambahkan bahwa penelitian ini juga menguji gagasan apakah kehidupan alien yang cerdas akan mencari kita atau tidak, layaknya paus bungkuk Twain.
Para ilmuwan berharap penelitian serupa dapat dilakukan pada hewan cerdas lainnya di Bumi, seperti lumba-lumba atau gajah.
(faz/faz)