Kesehatan Otak Bisa Terjaga Jika Melakukan Hal Ini, Sudah Coba?

ADVERTISEMENT

Kesehatan Otak Bisa Terjaga Jika Melakukan Hal Ini, Sudah Coba?

Noor Faa'izah - detikEdu
Sabtu, 30 Des 2023 13:00 WIB
Ilustrasi olahraga jalan kaki
Foto: Getty Images/iStockphoto/Farknot_Architect/Ilustrasi aktivitas fisik
Jakarta -

Penelitian yang dilakukan oleh University of Zurich telah mengungkap adanya efek perlindungan terhadap otak jika seseorang melakukan beberapa hal. Aktivitas ini juga dikaitkan dengan efek lain seperti kesehatan fisik manusia secara umum.

Studi membuktikan bahwa aktivitas fisik dan sosial ternyata bisa memperlambat penipisan korteks entorhinal, wilayah otak yang penting untuk memori atau ingatan.

Aktivitas fisik ini secara sederhana bisa dicontohkan seperti olahraga. Sejumlah penelitian pun telah membuktikan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur memberi efek pencegahan terhadap penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker, tekanan darah tinggi, juga obesitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivitas Fisik Memengaruhi Kesehatan Otak pada Usia Tua

Penelitian ini menemukan bahwa aktivitas fisik dan aktivitas sosial memengaruhi kesehatan otak pada usia tua.

Peneliti kemudian fokus untuk untuk menyelidiki hubungan antara ketebalan korteks entorhinal, kinerja memori, dan aktivitas kognitif pada orang-orang lanjut usia dalam waktu tujuh tahun.

ADVERTISEMENT

Korteks entorhinal memiliki ketebalan sekitar 3,5 milimeter dan merupakan bagian dari korteks serebral bagian dalam lobus temporal yang memainkan peran penting dalam pembelajaran dan memori.

"Temuan kami menunjukkan bahwa pada orang yang lebih aktif secara fisik dan sosial pada awal penelitian, ketebalan korteks entorhinal mereka berkurang lebih sedikit selama periode tujuh tahun," kata Lutz Jancke, penulis studi dan neuropsikolog, dikutip dari EurekAlert.

Ketebalan Korteks Entorhinal dan Neurodegeneratif

Melalui penelitian yang diterbitkan di jurnal NeuroImage pada 15 Desember 2023, para ahli menganalisis data dari studi longitudinal selama 12 tahun.

Para peneliti berfokus pada korteks entorhinal yang terkenal rentan terhadap penyakit Alzheimer dan ditemukan bahwa ketebalan korteks entorhinal berkaitan dengan kinerja memori.

Semakin sedikit penurunan ketebalan struktur otak selama penelitian, maka semakin sedikit penurunan kinerja memori.

Studi tersebut pun menghubungkan gaya hidup aktif yang dilakukan oleh orang dewasa di atas usia 65 tahun, berdampak pada berkurangnya penurunan memori mereka.

"Oleh karena itu, latihan fisik dan kehidupan sosial yang aktif dengan teman dan keluarga, penting untuk kesehatan otak dan dapat mencegah degenerasi saraf di kemudian hari," kata Jancke.

Seperti Otot, Otak Bisa Dilatih

Olahraga telah terbukti dapat mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan Parkinson.

Aktivitas fisik terbukti mampu membantu melawan peradangan dan merangsang produksi faktor pertumbuhan otak sehingga melindungi otak dari kerusakan neurodegeneratif atau degenerasi saraf.

Melansir laman Neuroscience News, temuan penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja memori yang lebih tinggi berkaitan dengan penurunan kinerja memori yang lebih rendah.

Artinya, performa memori awal yang tinggi berkorelasi dengan penurunan kognitif yang lebih lambat sehingga mendukung konsep cadangan kognitif.

"Temuan ini mendukung gagasan bahwa kita memiliki cadangan kognitif, dan bahwa otak dapat dilatih sepanjang hidup kita seperti otot untuk melawan penurunan yang berkaitan dengan usia," ujar Isabel Hotz, penulis studi.

Penelitian ini kemudian menyarankan bahwa melatih aktivitas fisik serta sosial sangat penting, terlebih saat lanjut usia.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads