Pohon Natal Ternyata Bisa Membawa Hama Perusak Lingkungan, Ini Buktinya

ADVERTISEMENT

Pohon Natal Ternyata Bisa Membawa Hama Perusak Lingkungan, Ini Buktinya

Baladan Hadza - detikEdu
Jumat, 29 Des 2023 09:00 WIB
Pohon Natal Spurce
Foto: balsamhill.com/Pohon Natal
Jakarta -

Pohon Natal telah menjadi salah satu simbol kegembiraan, perayaan, hingga terdapat makna tersendiri. Namun, ternyata pohon Natal dari pepohonan asli memiliki potensi untuk menyebarkan hama yang tidak diinginkan di berbagai wilayah.

Dalam beberapa kasus, pohon Natal menjadi media pengantar bagi hewan-hewan yang secara tidak sengaja berpindah tempat, ketika pohon Natal diimpor atau diekspor.

Pohon-pohon Natal yang berada di alam, sebenarnya memiliki peran sebagai tempat tinggal yang nyaman bagi satwa liar. Lalu menjelang Natal, pohon ini diangkut dan dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, pohon itu bukan satu-satunya yang pindah, sebab hewan-hewan yang ada di pohon tersebut juga ikut terbawa.

Tawon Predator Datang ke Hawai Lewat Pohon Natal

Melansir laman CBC News, sebuah daftar yang disusun oleh Center for Agricultural Biosciences International, telah mencatat setidaknya ada 12 jenis hama yang berpotensi terbawa oleh pohon-pohon Natal.

ADVERTISEMENT

Sebagai contoh, proses impor pohon Natal ke Hawaii mencapai sekitar 90.000 pohon setiap tahunnya. Hal ini menjadi masalah serius karena di balik itu, setidaknya dua jenis tawon invasif yang berasal dari pohon-pohon Natal hidup di sana.

Tawon-tawon ini dikenal sebagai hewan predator yang rakus dan dapat mengganggu populasi serangga lokal dan bersaing dengan spesies-spesies asli lainnya.

Ancaman Ngengat LDD dari Pohon Natal Kanada

Di wilayah lain, seperti Kanada, pohon Natal diimpor dalam berbagai jenis. Pada tahun 2022, Kanada mengekspor 2,4 juta pohon senilai $98 juta dan sebagian besar dari Quebec, Nova Scotia, dan New Brunswick, menurut laporan Agriculture Canada.

Pohon-pohon itu, lebih dari 95 persen dikirim ke AS, kemudian beberapa lainnya ke Panama, Karibia, Venezuela, dan Uni Emirat Arab.

Adanya perpindahan pohon Natal dari Kanada ke AS pun turut menjadi perhatian, karena hama yang dibawanya, yakni ngengat LDD (Lymantria dispar dispar) atau yang dikenal sebagai ngengat gipsi.

Ini adalah jenis ngengat yang berasal dari Eropa dan Asia. Kehadirannya lewat perpindahan pohon Natal bisa menyebabkan kerusakan pada tumbuhan.

"Ulat ngengat ini memiliki nafsu makan yang rakus dan memakan berbagai macam makanan, termasuk kayu ek, birch, poplar, willow, dan maple, tidak seperti ulat lainnya yang merupakan pemakan pilih-pilih," kata Joel Harrison-Off, inspektur layanan kesehatan hutan di Kota Toronto.

"Mereka juga makan dua kali lebih lama dari jumlah ulat asli dalam satu tahun," imbuhnya.

Meskipun serangga biasanya dimakan oleh beberapa burung dan mamalia, tapi ini tidak terlalu berpengaruh karena burung tersebut tidak dapat mengonsumsi dengan jumlah yang banyak untuk mengurangi populasi ulat ini.

Serangga dari Kanada yang Dapat Mematikan Pohon

Selanjutnya, ada juga hewan serangga yang menimbulkan kekhawatiran karena perpindahan pohon Natal. Hewan itu adalah Adelgid berbulu balsam, atau Adelges piceae.

Hewan ini menjadi ancaman karena berpotensi merusak atau bahkan mematikan pohon. Serangga ini bisa menyuntikkan mulutnya ke dalam floem pohon saat mencari makan, yang mengakibatkan pertumbuhan sel tidak normal dan menghambat aliran cairan dalam pohon.

Hal ini menyebabkan penumpukan sel kayu yang tidak normal serta mengganggu proses pembentukan tunas pada pohon.

Adakah Upaya untuk Menangani Masalah Ini?

Sejauh ini beberapa upaya telah dilakukan. Misalnya di Hawaii untuk mengurangi risiko impor hama dan makhluk lainnya, pohon benar-benar dibersihkan sebelum pengiriman atau setelah kedatangan.

Lalu, protokol ketat pun telah diterapkan untuk mengendalikan masuknya spesies invasif. Misalnya, British Columbia di Kanada mensyaratkan sertifikasi fitosanitasi pada periode tertentu untuk pohon-pohon dari Oregon dan California untuk mencegah penyebaran balsam woolly adelgid.

Di sisi lain, solusi untuk mengurangi risiko spesies invasif ini adalah dengan membeli pohon Natal yang ditanam secara lokal.

Langkah ini telah disarankan oleh komite spesies invasif Maui, yang mendorong masyarakat Hawaii untuk merayakan musim perayaan dengan spesies pohon yang tumbuh secara alami di daerah mereka.

Dengan demikian, kesadaran akan potensi penyebab penyebaran hama melalui pohon Natal dan langkah-langkah pengendalian menjadi hal yang sangat penting. Hal ini berlaku untuk pelaku impor-ekspor maupun konsumen.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads