Beberapa lagu bertemakan Natal kerap membuat pendengarnya menangis. Contohnya lagu "White Christmas" oleh Irving Berlin atau "All I Want for Christmas" oleh Mariah Carey. Mengapa demikian?
Marianne Rizkallah, seorang terapis musik mengatakan lagu Natal yang diputar setiap tahun akan membuat seseorang merasakan perbedaan pada masa lalu dan sekarang. Hal tersebut yang memancing mereka senang sekaligus sedih.
"Kita sering mengasosiasikan musik dengan waktu atau peristiwa tertentu, seperti berbagi makan malam Natal bersama keluarga. Mendengarkan lagu-lagu itu dapat mengingatkanmu akan masa itu dan betapa berbedanya keadaan sekarang," jelas Rizkallah, dikutip dari Business Insider.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musik Berisi Nostalgia
Salah satu ahli psikologi dari University of California, Los Angeles (UCLA), Mason Mc Clay menyebut musik dapat membentuk memori berkesan. Kekuatan dari musik bisa menggugah emosi seseorang dan membuat pendengarnya mengingat pengalaman yang pernah ada.
"Perubahan emosi yang ditimbulkan oleh musik menciptakan batasan antar episode yang memudahkan orang mengingat apa yang telah mereka lihat dan kapan mereka melihatnya," katanya.
Psikolog lainnya, Clay Routledge menjelaskan nostalgia adalah emosi ambivalen atau percampuran antara dua emosi yang bertentangan contohnya senang dan sedih. Perasaan ini berlaku pada seseorang yang senang karena Natal datang, tetapi di sisi lain tak bisa merayakannya bersama keluarga.
Ia mengatakan lagu yang membuat sedih dan haru artinya baik untuk kesehatan mental. Lagu-lagu dan momen Natal bisa dijadikan penghubung dengan orang terdekat untuk membentuk emosi positif.
"Mendengarkan musik nostalgia dapat meningkatkan optimisme, meningkatkan harga diri, dan menumbuhkan keterhubungan sosial, yang dapat mengatasi kesepian," ungkapnya.
Lagu Dibuat untuk Menciptakan Emosi
Dari aspek musik, beberapa pencipta lagu bertema Natal sengaja membuat lagu yang dapat menyentuh hati pendengar. Dengan begitu, alasan lagu Natal bisa membuat menangis karena tujuan diciptakannya lagu tersebut.
"Lagu Natal adalah tentang kenangan dan perasaan dan juga tentang sifat musik itu sendiri. Namun Anda membutuhkan kedua sisi, keduanya berjalan seiring untuk menciptakan emosi yang kuat," kata Rizkallah.
Rizkallah mengingatkan jika setelah mendengar lagu-lagu tertentu seseorang menjadi sedih berlarut, maka tak ada alasan untuk berhenti mendengarkannya. Hal tersebut guna menjaga kestabilan mental.
"Musik memberi kita wadah untuk merasakan emosi dengan aman, tetapi jika berlebihan, kita bisa menyimpannya lagi setelah lagu selesai," katanya.
(cyu/nwk)