Suara adalah bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia (seperti pada waktu bercakap-cakap, menyanyi, tertawa, dan menangis), sebagaimana yang dijelaskan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Selain itu, suara juga didefinisikan sebagai bunyi yang bersumber dari gesekan maupun getaran dari sebuah benda sebagaimana yang dijelaskan dalam karya ilmiah milik Sutono dkk yang berjudul Analisa Pengaruh Sakit Tenggorokan Terhadap Perubahan Spektrum Suara.
Suara pada manusia sendiri dihasilkan melalui pita suara yang terdapat pada rongga mulut manusia, suara yang dihasilkan pun memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Selain itu, dalam menghasilkan suara yang keluar, terdapat organ-organ yang terlibat. Ini biasanya disebut organ wicara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Organ-organ Wicara Manusia
Organ-organ yang menghasilkan suara pada manusia disebut sebagai organ wicara manusia yang terdiri dari 24 organ, yang dikelompokkan menjadi tiga komponen. Berikut adalah organ-organ yang menghasilkan suara beserta fungsinya yang dikutip dari beberapa sumber, seperti buku Fonologi oleh Ria Yuliati dan Frida Unsiah, buku Linguistik Umum karya Sri Juniati dkk, dan buku Fonetik dan Fonologi Alquran karya Ahmad Sayuti Anshari Nasution.
1. Komponen subglotal:
Β· Batang tenggorok (trachea), tempat berlalunya udara
Β· Paru-paru (lung), berfungsi untuk bernafas
2. Komponen laring:
Β· Aritenoid (arytenoid), memproduksi suara
Β· Dinding rongga kerongkongan (wall of pharynx), sebagai saluran rongga udara
Β· Epiglotis (epiglotis), jalur agar udara dapat masuk ke paru-paru
Β· Krikoid (cricoid), mengatur pita suara
Β· Pangkal tenggorok (laring), berfungsi untuk menghubungkan faring dengan batang tenggorokkan.
Β· Pita suara (vocal cord), memproduksi suara
Β· Tiroid (thyroid), kelenjar yang menentukan kualitas suara
3. Komponen supraglotal:
Β· Akar lidah (radiks), membentuk bunyi radio-faringal
Β· Anak tekak (uvula), menutup rongga hidung
Β· Bibir atas (labium), sebagai pengucap atau artikulator
Β· Bibir bawah (labium), sebagai pengucap atau artikulator
Β· Daun lidah (laminum), menghasilkan bunyi medio-palatal
Β· Gigi atas (dentum), sebagai penghasil bunyi dental
Β· Gigi bawah (dentum), sebagai penghasil bunyi apiko-dental
Β· Langit-langit keras (palatum), membuat rongga mulut sebagai resonansi untuk beberapa bunyi
Β· gusi (alveolum), sebagai titik pengucapan artikulasi
Β· Langit-langit lunak (velum), pembuka jalur masuknya udara
Β· Mulut (mouth), tempat keluarnya suara
Β· Pangkal lidah (dorsum), menghasilkan bunyi dorso velar
Β· Rongga hidung (nasal cavity), sebagai tempat udara keluar
Β· Rongga mulut (oral cavity), pengeluaran suara
Β· Tengah lidah (medium), membentuk bunyi
Β· Ujung lidah (apex), pengucap bunyi
Komponen-komponen vital dalam organ wicara ini, seperti subglotal, laring, dan supraglotal, menjalin kerja sama harmonis dalam menciptakan ragam bunyi yang membentuk bahasa.
Dimulai dari pengeluaran udara oleh paru-paru yang kemudian melalui serangkaian transformasi di laring dan pembentukan vokal, semi vokal, atau konsonan dalam rongga mulut maupun hidung, hingga terbentuknya kata-kata, rangkaian kata, dan kalimat yang terlontar dari bibir kita.
Proses Pembentukan Suara
Adapun bunyi ucapan yang terdengar berasal dari kompleksitas alat ucap dalam tubuh manusia. Proses dimulai saat udara keluar dari paru-paru, melewati pita suara yang bergetar atau tidak, lalu naik ke tenggorokan, dan terakhir diatur oleh alat ucap di dalam mulut.
Melalui proses ini, tercipta bunyi bahasa yang mengandung pesan atau makna tertentu. Setiap suara yang dihasilkan mengandung informasi kaya seperti jenis kelamin, identitas individu, dialek, ekspresi, keadaan emosional seseorang, dan berbagai aspek lainnya.
Dari proses pembentukan suara yang melibatkan berbagai organ, dapat dilihat bahwa faring memiliki peran yang krusial.
NamunΒΈgangguan pada tenggorokan, seperti faringitis, berpotensi dapat memengaruhi kualitas suara yang dihasilkan.
(nwy/nwy)