Wisata Edukasi Museum Sonobudoyo Jogja Kian Elok & Canggih, Diubah Layaknya Mall

ADVERTISEMENT

Wisata Edukasi Museum Sonobudoyo Jogja Kian Elok & Canggih, Diubah Layaknya Mall

Baladan Hadza Firosya - detikEdu
Senin, 25 Des 2023 15:00 WIB
Museum Sonobudoyo Yogyakarta
Salah satu objek yang dipamerkan di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Foto: Baladan Hadza Firosya/detikcom
Jakarta -

Museum Sonobudoyo di Yogyakarta telah mengadopsi berbagai inovasi, seperti penggunaan teknologi realitas virtual (VR) dan teknologi modern lainnya. Perubahan ini dilakukan untuk mengikuti tren dan menarik minat generasi muda.

Titik Fatmadewi, selaku Kepala Subbag Tata Usaha Museum Sonobudoyo Yogyakarta mengatakan pengembangan ini dilakukan karena adanya citra di masyarakat yang masih menganggap bahwa museum adalah tempat yang angker. Jadi Museum Sonobudoyo berupaya mengemas diri menjadi seperti mall yang ramai dikunjungi.

"Jadi, yang selama ini masyarakat luas itu mungkin mulai dari pelajar atau dari berbagai segmen dari yang muda sampai yang tua, pelajar, komunitas dan sebagainya, bahwa anggapan mereka itu Museum Sonobudoyo adalah tempat yang gelap, kotor, kemudian benda-benda kuno yang dipajang di situ, mungkin ada yang menganggap sebagian masyarakat juga seperti kalau orang Jawa bilang angker," tutur Titik ditemui pada Jumat (22/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, kemudian Sonobudoyo ini membuat konsep ya, Kepala Museum dan Pimpinan di Museum Sonobudoyo ini mengemas bagaimana museum itu menjadi tempat yang menyenangkan. Kemudian bisa sebagai edukasi juga (untuk) pelajar dan dibuat layaknya seperti mall," tambahnya.

Pendekatan Budaya Melalui Permainan Tradisional

Agar budaya lokal, khususnya Yogyakarta dapat terus diwariskan, Museum Sonobudoyo menggunakan pendekatan melalui beberapa permainan tradisional yang dikemas ke dalam bentuk modern agar anak-anak tertarik memainkannya.

ADVERTISEMENT

Pendekatan dengan teknologi ini dinilai efektif untuk memperkenalkan permainan tradisional ke anak-anak. Dengan penggunaan teknologi seperti ini, hal tersebut pun akan membuat anak penasaran terkait beberapa permainan tradisional yang disajikan, seperti sunda mandah dan jemparingan.

"Jadi, dari di halaman parkir itu ada permainan namanya sunda mandah. Itu inkling gitu kalau orang Jawa, ada permainan dibuat set gambar disitu. Jadi anak-anak bisa main situ," ujarnya.

"Kemudian ada jemparingan. Jemparingan itu panahan ya. Nah itu juga pakai virtual (VR) di sana. Jadi kalau tuh jemparingan atau panahan itu hanya dilakukan oleh yang sudah dewasa bahkan sudah tua, sepuh kalau orang Jawa menyebutnya. Masyarakat luas sekarang sudah mulai diperkenalkan bagaimana bisa jemparingan atau memanah. Nah makanya dibuatlah di aplikasikan ke dalam virtual salah satunya," jelas Titik.

Pengalaman mengunjungi museum yang diperkaya oleh teknologi VR, meningkatkan antusiasme terhadap museum ini secara signifikan.

"Jadi, sebelum (teknologi) virtual pun sudah banyak pengunjung. Tiap hari itu rata-rata itu 1000 lebih pengunjungnya. dengan dibukanya yang virtual ini semakin banyak peminatnya bahkan dari luar daerah itu banyak sekali," ujar Titik.




(nah/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads