Sitasi: Pengertian, Tujuan, Elemen, Bentuk dan Contoh

ADVERTISEMENT

Sitasi: Pengertian, Tujuan, Elemen, Bentuk dan Contoh

Noor Faaizah - detikEdu
Selasa, 19 Des 2023 05:30 WIB
Ilustrasi jurnal penutup.
Foto: NORTHFOLK/Unsplash/Ilustrasi sitasi dalam jurnal
Jakarta -

Sitasi merupakan hal penting dalam menulis karya ilmiah. Dengan melakukan sitasi, maka penulis tersebut menghargai karya tulis orang lain.

Hal ini karena gagasan atau temuan penelitian dalam suatu karya tulis pasti ditopang oleh teori-teori yang sudah pernah dikembangkan sebelumnya sehingga dapat dijadikan sebagai sumber referensi.

Oleh karena itu, untuk menghindari plagiarisme dilakukan penulisan kutipan atau sitasi yang sekaligus memberi penghargaan terhadap karya intelektual seseorang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu sitasi, yuk simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Sitasi

Istilah sitasi kerap kita temukan dalam ilmu perpustakaan dan informasi. Kata sitasi berasal dari bahasa Inggris yaitu "citation", yang memiliki makna yang sama dengan kutipan atau sitasi.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari buku Metode Penelitian dan Analisis Data Comprehensive oleh Leon Andretti Abdillah, sitasi merupakan catatan singkat untuk mengetahui sumber informasi atau bagian bacaan yang dikutip.

Pengertian tersebut sejalan dengan Harrod's Librarian Glossary and Reference Book yang menyebutkan, sitasi adalah rujukan pada suatu teks atau bagian dari suatu teks yang menunjuk pada suatu dokumen dimana teks tersebut dimuat.

Adapun dokumen tersebut dapat berupa buku, artikel, jurnal, disertasi, laporan, komposisi musik, hasil konferensi, transkrip wawancara, dan lain sebagainya.

Menurut Hartinah (2008), ketika dokumen A disebut oleh dokumen B maka dapat dikatakan dokumen A dikutip oleh dokumen B dan dokumen B menyitir dokumen A.

Dalam istilah bibliometrika, dokumen A disebut sebagai cited document, sedangkan dokumen B disebut sebagai citing document.

Sitasi sangat penting dalam dunia kepenulisan. Hal ini karena sitasi menyatakan pendapat yang lebih spesifik dan menunjukkan kredibilitas penulis karena telah melalui tahap kurasi tulisan atau karya.

Selain itu, sitasi juga penting untuk mendukung dan memperdalam argumentasi penulis sehingga pembaca mampu menilai artikel atau tulisan yang dikutip.

Adapun gaya sitasi yang familiar digunakan oleh penulis-penulis karya ilmiah antara lain AMA, ASA, APA 6th, APA 7th, Chicago manual style, Harvard style, MLA, dan lain sebagainya.

Setiap gaya sitasi memiliki ciri masing-masing sehingga bentuk sitasi yang muncul pada masing-masing gaya juga berbeda.

Tujuan Sitasi

Mengutip dari buku Metodologi Penelitian dan Mendeley untuk Optimasi Penulisan Karya Ilmiah oleh Bambang Pilu Hartato dkk., berikut tujuan dari adanya sitasi:

1. Untuk menghindari plagiarisme.

2. Menghormati hak kekayaan intelektual.

3. Untuk memberikan bukti atau sumber informasi yang disampaikan.

4. Memberi detail terkait dokumen sumber yang memudahkan penulis memeriksa data atau bahkan baris halaman argumen tersebut berada.

Elemen Sitasi

Dikutip dari buku Perangkat Lunak Perpustakaan: Dari Konsep Sampai Implementasi di Perpustakaan oleh Dian Kristyanto, berikut elemen-elemen dasar yang perlu diketahui dalam menyusun sitasi:

1. Tipe sumber sitasi perlu diketahui untuk menentukan bentuk sitasi dan cara penyusunan kutipan.

2. Judul dari sumber referensi yang digunakan. Elemen ini harus lengkap meliputi judul utama dan sub-judulnya.

3. Penulis sumber yang ditulis dengan format (nama belakang penulis, nama depannya)

4. Tahun kerja atau sumber referensi tersebut diterbitkan.

5. Kota tempat terbit dari sumber referensi.

6. Edisi terbit yang digunakan khususnya untuk buku-buku dengan keterangan edisi.

7. Nama penerbit yang mempublikasikan sumber referensi. Bila tidak ada, maka diganti dengan keterangan [s.n] yaitu sine nomine.

8. Nama jurnal karena terdapat beberapa sumber artikel ilmiah yang diterbitkan melalui jurnal cetak atau elektronik.

9. Volume dan issue, adalah elemen wajib yang ada ketika membuat sitasi yang bersumber dari jurnal. Elemen ini menunjukkan informasi volume dan nomor terbitan artikel dalam jurnal.

10. Halaman, yaitu instrumen informasi yang berkaitan dengan urutan nomor halaman dari artikel jurnal.

11. URL, apabila artikel yang diambil dari internet maka instrumen ini penting dicantumkan untuk mengetahui laman internet dari artikel tersebut.

12. DOI, merupakan nomor kode untuk artikel yang terbit dalam jurnal elektronik di internet.

Bentuk dan Contoh Sitasi

Berikut bentuk dan contoh sitasi yang detikEdu rangkum dari buku Smart Writing: Cerdas Membuat Karya Ilmiah Dengan 5 Tahapan Menulis oleh Dhama Gustiar Baskoro.

1. Catatan Kurung

Catatan kurung adalah cara menyertakan informasi tentang sumber di dalam teks dengan menempatkan rujukan di dalam tanda kurung. Tujuannya untuk menjelaskan sitasi sumber yang dikutip. Contohnya:

Menurut Smith (2010), perubahan iklim dapat berdampak pada ekosistem.

2. Catatan Kaki

Catatan kaki menempatkan informasi rujukan di bagian bawah halaman atau akhir bab. Oleh karena itu, catatan kaki selalu berpasangan dengan bibilografi di akhir makalah.

Penulisan catatan kaki harus merangkum sejumlah yang sama dengan jumalh nomor sitasi yang ada di halaman tersebut. Adapun jika terdapat pengulangan sitasi, maka catatan kaki ditulis dengan kode Ibid. atau Ibid. p, untuk halaman yang berbeda.

Contoh catatan kaki:

Perubahan iklim dapat mempengaruhi ekosistem (1).
[Catatan Kaki]
(1) Smith, John. "Dampak Perubahan Iklim pada Ekosistem," Jurnal Lingkungan, vol. 20, no. 3, 2010, hlm. 45-60.

3. Catatan Akhir

Catatan akhir serupa dengan catatan kaki, tetapi ditempatkan di akhir dokumen atau bab. Bentuk sitasi ini hanya digunakan jika sitasi teks menggunakan nomor urut sitasi tanpa catatan kaki.

Jumlah sitasi yang didaftarkan dallam catatan akhir harus sama dengan jumlah sumber yang disitasi dalam teks. Sehingga nomor yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber di teks utama sesuai dengan nomor di catatan akhir. Contohnya:

Perubahan iklim dapat mempengaruhi ekosistem.^1^
[Catatan Akhir]
(^1^) Smith, John. Dampak Perubahan Iklim pada Ekosistem, Jurnal Lingkungan, vol. 20, no. 3, 2010, hlm. 45-60.

4. Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah daftar lengkap semua sumber yang digunakan dalam penulisan karya akademis yang diurutkan berdasar pada abjad. Daftar ini biasanya ditempatkan di bagian akhir dokumen.

Daftar pustaka atau referensi hanya digunakan jika sitasi teks menggunakan catatan kurung. Adapun entri daftar pustaka mencakup informasi penuh tentang sumber, seperti penulis, judul, penerbit, dan tahun terbit.

Contoh daftar pustaka:
Smith, John. (2010). Dampak Perubahan Iklim pada Ekosistem. Jurnal Lingkungan, 20 (3), 45-60.

5. Bibliografi

Bibliografi mencakup semua sumber yang relevan dengan topik atau subjek, tidak hanya yang digunakan dalam penulisan karya tertentu. Tujuannya untuk menginventarisasikan semua sumber yang digunakan sehingga bermanfaat bagi pembaca yang ingin mendalami topik tersebut.

Jumlah sumber bibliografi tidak perlu sama dengan jumlah sumber yang disitasi dalam teks. Adapun contoh bibliografi:

Smith, John. Dampak Perubahan Iklim pada Ekosistem. Jurnal Lingkungan 20, no.3 (2010): 45-60.

Nah, itulah penjelasan tentang sitasi yaitu catatan singkat untuk mengetahui sumber informasi atau bagian bacaan yang dikutip.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads