Burung merpati memiliki banyak karakteristik unik yang barangkali tidak banyak diketahui. Hewan yang kerap digunakan untuk melambangkan kesetiaan ini mampu menghasilkan susu untuk anak-anaknya.
Pakar genetika ekologi IPB University, Prof Ronny Rachman Noor mengatakan hanya ada tiga jenis burung yang mampu menghasilkan susu yaitu merpati, flamingo, dan penguin kaisar jantan. Menariknya lagi, yang memiliki kemampuan ini tak hanya merpati betina, melainkan juga si jantan.
Susu burung merpati memiliki tekstur yang kental dan warnanya kuning. Dalam susu tersebut mengandung lemak, protein, serta antioksidan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Ronny menyebut produksi susu merpati dirangsang oleh keberadaan hormon prolaktin sebagaimana pada manusia. Kandungan gizi yang tinggi di dalamnya memungkinkan anak merpati untuk tumbuh dan berkembang dengan cepat dan sehat.
"Tidak seperti hewan mamalia yang menghasilkan dan menyalurkan susu kepada anaknya melalui puting susu, merpati menghasilkan dan menyimpan susunya di tembolok. Susu ini menjadi makanan utama anak-anaknya dengan cara mengalirkannya dari merpati dewasa ke anaknya," terangnya.
Jantan dan Betina Asuh Anak Bersama
Merpati domestik memiliki nama latin Columbia livia domestica. Berdasarkan taksonominya, hewan tersebut masuk dalam kelompok famili Columbidae.
Merpati masih dalam kelompok famili yang sama dengan burung Dodo. Burung merpati punya rasa sosial yang tinggi. Biasanya mereka hidup dalam kelompok dengan anggota sekitar 20-30 ekor.
Menurut Prof Ronny, sekali merpati berjodoh, maka akan berpasangan selama seumur hidup. Baik merpati jantan atau betina juga biasanya mengasuh dua anak secara bersamaan.
"Kesetaraan dan juga tanggung jawab induk dan pejantan merpati juga sangat luar biasa. Baik pejantan maupun induk secara bergantian mengerami telur, memberi makan serta membesarkan bersama anak-anaknya," terang Prof Ronny.
Dia menyebut berdasarkan catatan sejarah, interaksi antara manusia dan merpati terjadi sejak ribuan tahun lalu pada era Mesopotamia di Irak sekitar 3.000 SM.
Rahasia Merpati Tak Pernah Nyasar
Merpati memiliki kemampuan navigasi yang luar biasa. Belum ada yang dapat menguak rahasia kemampuan merpati mencari jalan pulang.
"Berbagai spekulasi memunculkan teori bahwa kemampuan merpati yang sangat luar biasa ini merupakan gabungan dari kemampuan merasakan keberadaan medan magnet, keberadaan reseptor khusus di bagian mata, penggunaan indra penciuman serta mampu menggunakan frekuensi infrasonik rendah," papar Prof Ronny.
Prof Ronny menuturkan, merpati mampu terbang mencapai 1.828,8 meter di atas permukaan laut dengan kecepatan rata-rata 125 kilometer per jam. Catatan terbang merpati yang tercepat bahkan pernah mencapai 149 kilometer per jam.
Prof Ronny menambahkan, tak banyak orang yang tahu merpati punya ketajaman pendengaran luar biasa.
"Kemampuan ini terkait dengan pendeteksian frekuensi suara rendah yang tidak dapat didengar manusia. Dengan kemampuan ini merpati dapat mendengar suara badai maupun letusan gunung yang jaraknya sangat jauh," ujarnya.
(nah/nah)