Buah Klimaterik: Pengertian, Karakteristik, dan Contoh Buahnya

ADVERTISEMENT

Buah Klimaterik: Pengertian, Karakteristik, dan Contoh Buahnya

Baladan Hadza Firosya - detikEdu
Kamis, 14 Des 2023 06:00 WIB
Viral di TikTok Makan Biji Pepaya Bisa Keluarkan Parasit Tubuh, Ini Kata Peneliti
Salah satu contoh buah klimatorik adalah pepaya Foto: iStock
Jakarta -

Berdasarkan cepat tidaknya proses pematangan atau pembusukan, buah dibedakan menjadi dua kategori, yakni buah klimaterik dan non-klimaterik. Dari kedua jenis ini, salah satu perbedaan utama antara keduanya terletak pada respons buah terhadap etilen selama proses pematangan.

Terkait itu, respirasi adalah proses vital dalam makhluk hidup yang memberikan energi penting untuk aktivitas sel. Ini berlaku tidak hanya pada makhluk hidup, tetapi juga pada buah-buahan.

Mengutip dari buku Teknologi produksi Tanaman Buah Tropis oleh Siti Zubaidah, proses ini terjadi saat buah masih di pohon dan berlanjut setelah dipetik. Selain respirasi, terdapat produksi gas etilen (C2H4), hormon penting dalam pemasakan buah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Buah Klimaterik

Buah klimaterik adalah kondisi di mana buah mengalami stimulasi menuju kematangannya secara otomatis yang disertai dengan peningkatan proses respirasi, sebagaimana yang dikutip dari buku Pengelolaan Hasil Perkebunan oleh Yuliantina Azka dan Nova Tri Buyana.

Dalam kalimat yang lebih sederhana, buah klimaterik adalah buah yang cepat mengalami pematangan dan pembusukan karena gas etilen yang dihasilkan.

ADVERTISEMENT

Proses klimaterik diawali dengan proses pematangan pada buah. Masa ini adalah periode yang mendadak bagi buah tertentu, karena selama proses ini buah akan menunjukkan perubahan biologis dengan meningkatnya produksi etilen.

Proses ini terjadi dengan pembentukan senyawa etilen, gas hidrokarbon tak jenuh pada suhu ruang. Ini merupakan periode mendadak yang menghasilkan serangkaian perubahan biologis pada buah-buahan tertentu.

Karakteristik Buah Klimaterik

Buah klimaterik ditandai dengan peningkatan mendadak kadar CO2 yang dihasilkan saat pematangan. Ini adalah periode khusus pada beberapa buah di mana perubahan biologis dimulai dengan pembentukan etilen, memicu proses pematangan.

Selama fase ini, produksi etilen meningkat secara signifikan dengan mempercepat dan menyamakan tingkat kematangan saat terpapar etilen.

Selain itu, buah klimaterik hanya bereaksi terhadap respirasi saat etilen diberikan sebelum fase klimaterik, dan setelah respirasi meningkat, buah kehilangan respons terhadap etilen.

Salah satu contoh dari jenis buah klimaterik adalah alpukat. Di mana setelah dipanen, mereka akan memproduksi etilen secara tiba-tiba, memulai proses pematangan. Studi menunjukkan alpukat yang disimpan di udara normal akan matang dalam 11 hari.

Namun, saat konsentrasi etilen mencapai 10 ppm dalam 24 jam, alpukat matang pada hari keenam. Konsentrasi etilen sebelum klimaterik berkisar 0,5 ppm - 1,5 ppm, sedangkan saat mencapai puncak klimaterik, mencapai 300 ppm - 700 ppm.

Etilen adalah hormon penting dalam pematangan buah. Oleh karena itu, penanganan pasca panen dapat memanfaatkan pemeraman untuk mempercepat pematangan buah alpukat. Tanpa pemeraman, pematangan alpukat tetap terjadi, namun dalam waktu yang lebih lama.

Contoh Buah Klimaterik

Beberapa contoh buah klimaterik adalah:

  1. Alpukat
  2. Apel
  3. Cabai
  4. Durian
  5. Jambu biji
  6. Mangga
  7. Nangka
  8. Peach
  9. Pepaya
  10. Pisang
  11. Sawo
  12. Sirsak
  13. Stroberi
  14. Tomat, dan buah-buah yang menunjukkan peningkatan CO2 yang mendadak lainnya

Buah Non Klimaterik

Jika buah klimaterik ditandai dengan kemampuannya untuk menghasilkan etilen secara signifikan selama pematangan, maka buah-buah yang tidak mempunyai pola seperti itu disebut sebagai buah non-klimaterik.

Buah non-klimaterik jika dipanen mentah tidak akan menjadi matang. Sehingga pemanenan harus dilakukan pada tingkat kematangan optimum agar cita rasanya tetap terjaga.

Kembali merujuk pada buku karya oleh Siti Zubaidah, buah non klimakterik ditandai oleh adanya penurunan perlahan dalam produksi CO2 atau respiration rate hingga mencapai masa penuaan.

Etilena yang dihasilkan juga akan cenderung rendah atau tidak mengalami perubahan selama seluruh fase perkembangan buah, dari pembelahan sel hingga fase senescene.

Contoh Buah Non Klimakterik

Berikut adalah beberapa contoh dari buah non klimaterik.

  1. Anggur
  2. Melon
  3. Jeruk
  4. Kelengkeng
  5. Ketimun
  6. Manggis
  7. Nanas
  8. Rambutan
  9. Salak dan lainnya.
  10. Semangka
  11. Buah naga




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads