Penemuan arkeologi biasanya melalui sebuah proyek atau penggalian situs-situs di wilayah bersejarah. Namun, peristiwa temuan arkeologi pernah terjadi sangat unik, di mana seorang anak sekolah, menemukan harta karun peninggalan Mesir Kuno di halaman sekolahnya.
Penemuan harta karun ini terjadi pada tahun 1952. Kala itu, seorang siswa di Sekolah Dalhousie, Fife, Skotlandia sedang dihukum untuk membantu tukang kebun menggali kentang di halaman sekolahnya.
Ketika, menggali, bukannya mendapat kentang, siswa tersebut justru menemukan sebuah benda berbentuk bulat. Mulanya dikira kentang, namun setelah digali menyeluruh, ternyata itu sebuah artefak kuno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harta Karun Berusia 4.000 Tahun
Dikutip dari The Guardian, setelah dianalisis lebih lanjut, ternyata benda kuno yang ditemukan di halaman sekolah itu merupakan sebuah mahakarya dari Mesir kuno yang diperkirakan telah berusia 4.000 tahun.
Pada abad itu, penemuan harta karun di Fife ini, menjadi yang pertama dari 18 barang kuno Mesir yang paling tidak terduga dan ditemukan oleh seorang siswa.
Adapun setelah menemukan artefak Mesir ini, salah satu guru membawa benda bersejarah tersebut ke Museum Kerajaan Skotlandia yang kini dikenal sebagai Museum Nasional Skotlandia (NMS).
Seorang ahli Mesir Kuno bernama Cyril Aldred menyatakan bahwa artefak berupa patung kepala batu ini berasal dari dinasti pertengahan ke-12 sekitar tahun 1922-1855 SM.
Penemuan Kedua Kali pada 1966
Empat belas tahun setelah temuan siswa di Fife, tepatnya tahun 1966, sebuah patung banteng Apis Mesir dari perunggu ditemukan kembali di sekolah yang sama.
Benda tersebut juga ditemukan oleh seorang siswa yang sedang melakukan kelas olahraga di halaman. Kala itu, siswa tersebut sedang melakukan latihan melompat. Kemudian saat mendarat, ia merasa menginjak sesuatu yang menonjol dari tanah.
Mengetahui adanya benda asing tersebut, seorang guru bernama tuan McNie kemudian mengecek dan membawanya ke museum untuk diidentifikasi.
Uniknya, secara kebetulan tuan McNie adalah anak yang menemukan artefak pada tahun 1952 lalu.
Dari hasil identifikasi menunjukkan bahwa benda yang baru saja ditemukan berasal dari Periode Akhir atau Ptolemaeus pada tahun 664-332 SM.
Setelah pengecekan tersebut, McNie membawa patung banteng itu kembali, namun kini benda tersebut menghilang.
Identifikasi Temuan pada 1984
Pada tahun 1984, kurator museum arkeologi, Dr Elizabeth Goring mengunjungi sekolah tersebut untuk mengidentifikasi sebuah benda.
Benda tersebut diketahui adalah patung pria Mesir kuno terbuat dari perunggu. Hal itu membuatnya ingat akan penemuan terdahulu dan menyadari bahwa patung tersebut pasti saling berhubungan.
Penemuan ini menjadi bukti bahwa ada banyak koleksi kuno di lokasi tersebut. Namun mengenai asal dari benda-benda ini masih menjadi misteri bagi para peneliti.
Setelah kejadian tersebut, sekitar tiga tahun kemudian ketika patung ditemukan dan dibawa ke museum. Namun, penemunya berakhir di Penjara Saughton di Edinburgh. Sehingga untuk melanjutkan penelitiannya, ia harus diawasi oleh petugas setempat.
Para ahli dari British Museum sepakat bahwa patung ini adalah wujud subjek yang menggambarkan seorang pendeta sedang membawa persembahan. Kemungkinan patung dibuat pada masa dinasti ke-25 yaitu sekitar 747-656 SM.
Goring yang menjelajahinya lebih lanjut menemukan benda lain, seperti bagian atas patung faience Dewi Isis yang sedang menyusui putranya Horus dan bagian plakat faience bergambar mata Horus.
Semua benda bersejarah yang ditemukan di wilayah Melville House tersebut disepakati sebagai benda harta karun yang diakuisisi oleh museum pada tahun 1984.
Kini, kisah penemuan-penemuan tersebut diceritakan oleh Goring dalam Proceedings of the Society of Antiquaries of Scotland yang terbit pada tanggal 30 November 2023.
(faz/faz)