Matematikawan kerap diasosiasikan dengan sosok kutu buku dan berkacamata tebal. Namun John Urschel berbeda. Profesor bidang matematika di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat ini pernah berlaga sebagai atlet profesional di The National Football League (NFL).
Dikutip dari laman NPR, Urschel pernah tergabung dalam klub sepak bola profesional Amerika bernama Baltimore Ravens. Di sisi lain, dia juga matematikawan yang meneliti aljabar linier.
Dalam sebuah artikel untuk The New York Post, Urschel mengaku saat sekolah menengah atas di Buffalo, New York, dirinya hanya atlit yang "biasa" saja. Namun, ia punya mimpi meraih beasiswa atlit untuk masuk kampus ternama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolahnya memang bisa dikategorikan favorit untuk bidang akademis. Hanya saja sekolah itu bukan untuk jalur atlit untuk mendapatkan beasiswa. Urschel pun sempat menyadari kesempatannya sangat tipis, tapi ia tak menyerah.
Ia akhirnya mendapat buah dari hasil kerja keras. Beasiswa dari Penn University berhasil digondolnya. "Sampai saya kuliah, saya belum begitu paham apa itu matematika. Saya masih menganggapnya sebagai kumpulan masalah dan perhitungan yang melelahkan," ujarnya.
Sampai suatu ketika, seorang profesor matematika mengubah cara belajarnya.
Melakukan Berbagai Kesibukan di Hari yang Sama
Dibalik kedua kesibukannya, pada awalnya ketika di bangku kuliah, Urschel justru berada di jalur ketiga. Bukannya berkuliah studi matematika atau sepak bola, ternyata Urschel ingin menjadi insinyur.
Namun ketika dia mengikuti salah satu kelas, dia menyukai cara profesor matematika menyelesaikan masalah dengan angka dan membuktikan berbagai persamaan matematika.
Ketika seorang profesor menawarkan pada Urschel untuk melakukan penelitian bersama, dia tertarik membantunya dan menyadari bahwa dia ingin mengejar gelar PhD di bidang matematika.
Untuk mengejar keinginannya, Urschel kerap melibatkan banyak aktivitas dalam satu waktu yang sama secara bergantian seperti jadwal latihan beban dan jadwal kelas di pagi hari.
"Sepertinya saya adalah orang yang mencoba untuk mengambil slot jam 6 pagi. (Karena) saya ingin kelas jam 8 pagi (sampai) 9 pagi, sehingga saya bisa melakukan semua hal sepak bola yang perlu saya lakukan, (termasuk) melakukan semua hal matematika yang perlu saya lakukan di satu hari," ungkap Urschel.
Urschel berhasil meraih gelar sarjana dan master bidang matematika dari Penn University pada 2013. Selama itu ia berhasil menulis 9 artikel ilmiah, 4 di antaranya bersama Profesor Ludmil Zikatanov.
Salah satu publikasinya berjudul Spectral Bisection of Graphs and Connectedness berhasil dipublikasikan pada jurnal ilmiah bergengsi Linear Algebra and Its Applications pada 2014. "Urschel merupakan salah satu mahasiswa master terbaik yang pernah saya ajar," ujar Zikatanov dikutip dari MIT Technology Review.
Saat artikel ilmiahnya berhasil masuk dalam jurnal bidang matematika ternama, pada sisi lain ia kemudian terpilih sebagai pemain profesional oleh klub Baltimore Ravens pada musim 2014. Urschel bermain pada posisi offensive lineman.
Selama tiga tahun ia memperkuat klub tersebut pada sebanyak 40 pertandingan. Urschel kemudian memutuskan pensiun dini dari dunia olahraga untuk mahasiswa doktoral penuh waktu di MIT saat berusia 26 tahun. Ia berhasil meraih gelar PhD pada 2021 lalu.
(pal/pal)