Setelah 265 Tahun, 102 Surat Cinta Asal Prancis Dibuka untuk Pertama Kalinya

ADVERTISEMENT

Setelah 265 Tahun, 102 Surat Cinta Asal Prancis Dibuka untuk Pertama Kalinya

- detikEdu
Kamis, 16 Nov 2023 20:00 WIB
Setelah 265 Tahun, 102 Surat Cinta Asal Prancis Akhirnya Dibuka untuk Pertama Kalinya
Foto: University of Cambridge
Jakarta -

Sebelum ditemukannya teknologi super canggih seperti sekarang, zaman dulu orang bertukar kabar jarak jauh dengan cara mengirim surat. Tentu ini memerlukan rasa kesabaran dan keyakinan yang kuat bahwa setiap kata yang ditulis akan mencapai tujuannya, meskipun menempuh perjalanan yang panjang.

Namun, bagaimana jika surat tersebut tidak pernah sampai ke tujuan?

Seperti yang dilansir dari laman University of Cambridge, lebih dari 100 surat cinta dari Prancis baru dibaca untuk pertama kalinya setelah 265 tahun disita oleh Inggris. Ini adalah surat cinta yang sangat terlambat untuk dibaca isinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui surat-surat tersebut ditujukan kepada para pelaut Prancis oleh para orangtua, saudara, tunangan, bahkan dari istri mereka yang ditulis pada tahun 1750-an. Diakibatkan oleh situasi yang buruk, surat ini tidak pernah sampai pada orang yang dituju karena selama perang, kapal Prancis dieksploitasi oleh Inggris dengan memenjarakan banyak pelaut di kapal tersebut.

Pada tahun 1758, dari 60.137 ada sekitar 19.632 pelaut Prancis yang ditahan oleh Inggris. Sepanjang periode Perang Tujuh Tahun saat itu, secara keseluruhan terdapat 64.373 pelaut Prancis yang dipenjarakan di Inggris.

ADVERTISEMENT

Beberapa dari mereka meninggal karena penyakit, kekurangan gizi dan banyak juga yang dibebaskan.

Awal Mula Surat Cinta Dibuka Pertama Kalinya

Dibukanya surat cinta ini bermula dari rasa penasaran Renaud Morieux, seorang profesor dari Fakultas Sejarah dan Pembroke College, Universitas Cambridge terhadap sebuah kotak dari National Archive yang sedang melakukan penelitian terkait perang Prancis-Inggris.

Saat dibuka, Morieux pun menemukan 102 surat yang masih tersegel. Betapa beruntungnya bahwa ia adalah orang pertama yang membaca surat cinta yang usianya sekitar 265 tahun.

"Ada tiga tumpukan surat yang diikat dengan pita. Surat-suratnya sangat kecil dan tersegel jadi saya bertanya kepada petugas arsip apakah bisa dibuka dan dia membukanya," kata Morieux.

"Saya menyadari bahwa saya adalah orang pertama yang membaca pesan-pesan yang sangat pribadi ini sejak pesan itu ditulis. Penerima yang dituju tidak mendapatkan kesempatan itu. Itu sangat emosional," jelasnya.

Isi dari Kumpulan Surat Cinta 265 Tahun

Saat diteliti, rata-rata surat cinta ini dikirim sejak tahun 1756 hingga 1763 dari berbagai pengirim untuk para pelaut Prancis. Dalam keterangannya, Morieux menyampaikan bahwa surat-surat tersebut menyampaikan cinta romantis dan lebih sering dari keluarga tercinta. namun tidak jarang ditemukan adanya ketegangan dan pertengkaran keluarga pada saat perang.

"Surat-surat ini menunjukkan orang-orang menghadapi tantangan secara kolektif. Saat ini kita akan merasa sangat tidak nyaman untuk menulis surat kepada tunangan dengan mengetahui bahwa ibu, saudara perempuan, paman, tetangga akan membacanya sebelum dikirim, dan banyak orang lain akan membacanya setelah diterima," ujar Morieux.

Surat Cinta dari Istri Letnan

"Aku bisa menghabiskan malam dengan menulis surat kepadamu... Aku adalah istrimu yang setia selamanya. Selamat malam, teman terkasihku. Ini sudah tengah malam. Saya rasa sudah waktunya bagi saya untuk beristirahat," tulis Marie Dubosc kepada suaminya, Louis Chambrelan pada tahun 1758.

Begitulah kutipan surat cinta yang tidak akan pernah diketahui oleh Louis. Marie pun tidak pernah mengetahui di mana keberadaan suaminya, bahkan saat kapal yang dinaiki suaminya itu ditangkap oleh Inggris. Marie pun diketahui meninggal, dan Louis menikah kembali pada tahun 1761 selepas terbebas dari penangkapan.

Cerita Tentang Ketegangan Keluarga

Ada pula surat yang dikirim oleh Marguerite, yakni seorang ibu dari pelaut muda Nicolas Quesnel. Surat itu pun dikirim pada tanggal 27 Januari 1758 dengan ditulis oleh juru juru tulis yang tak dikenal.

"Pada hari pertama tahun ini (yaitu 1 Januari) Anda telah menulis surat kepada tunangan Anda.. Saya lebih memikirkanmu daripada kamu memikirkan saya.. Bagaimanapun, saya mengucapkan selamat tahun baru yang penuh dengan berkat Tuhan. Sepertinya saya akan segera meninggal, saya telah sakit selama tiga minggu. Sampaikan pujian saya kepada Varin (teman sekapal), hanya istrinya yang memberi saya kabar."

Surat lain pun kembali berdatangan kepada Nicolas, tetapi Morieux mengetahui bahwa terdapat surat yang mengenai ayah tiri Nicolas yang menikah dengan ibunya setelah kepergian sang ayah kandung.

Studi Morieux Terhadap Surat Cinta

Melalui analisa yang dilakukan Maorieux terhadap surat-surat tersebut, diketahui bahwa sebagian besar ejaan dan tanda baca ditulis dengan struktur yang kurang baik. Pada beberapa surat ditulis hingga mendekati ujung kertas untuk memaksimalkan tulisan, lantaran kertas pada waktu itu mahal.

Morieux menyatakan bahwa meskipun ini mencerminkan kurangnya kemampuan penulisan di kalangan kelas sosial rendah, ini tidak menjadi penghalang untuk menjalin hubungan dengan orang yang mereka cintai.

"Sebagian besar orang yang mengirimkan surat-surat ini menceritakan kepada juru tulis apa yang ingin mereka katakan, dan mengandalkan orang lain untuk membacakan surat mereka dengan lantang. Silaturahmi adalah suatu upaya komunitas," pungkasnya.




(Baladan Hadza Firosya/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads