Pernah mendengar istilah IoT? Apa yang dimaksud dengan IoT merupakan kepanjangan dari Internet of Things. IoT ini berkaitan dengan jaringan internet yang menghubungkan objek-objek tertentu, sebagaimana dilansir dari situs UII.
Perangkat IoT bisa ditemukan di berbagai bidang, mulai dari objek rumah tangga sampai objek yang lebih kompleks seperti alat industri. Secara lebih detailnya, berikut definisi, sejarah, manfaat, dan contoh dari IoT tersebut.
Definisi IoT
Dilansir dari situs Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Internet of Thing (IoT) merupakan konsep di mana objek-objek tertentu memiliki kemampuan untuk mengirimkan dan menerima data melalui jaringan wifi tanpa perlu adanya interaksi manusia. Sehingga semua prosesnya berjalan secara otomatis melalui program tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perangkat IoT biasanya terintegrasi dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lainnya yang berfungsi untuk menghubungkan informasi dengan menggunakan jaringan internet, sebagaimana dilansir dari laman Universitas Islam Indonesia (UII). Jenis perangkatnya juga bervariasi, mulai dari perangkat rumah tangga sampai pada industri.
Seturut pula yang dikutip dari buku Pengantar Teknologi Internet of Things (IoT) oleh Yudho Yudhanto dkk, IoT didefinisikan sebagai sebuah penemuan yang mampu menyelesaikan permasalahan yang ada melalui penggabungan teknologi dan dampak sosial.
Kata 'Thing' pada konteks ini dapat berupa perangkat apapun dengan sensor internal yang mampu mengumpulkan dan mentransfer data melalui jaringan tanpa intervensi manual, bersumber dari situs SV Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sejarah IoT
Dikutip dari buku Pengantar Teknologi Internet of Things (IoT) oleh Yudho Yudhanto dkk, istilah Internet of Things (IoT) diperkenalkan oleh Kevin Ashton pada presentasi kepada Proctor & Gamble di tahun 1999. Kevin Ashton merupakan co-founder dari Auto-ID Lab MIT.
Ashton mengoptimalkan RFID yang digunakan pada barcode detector untuk supply-chain management domain. Ia juga memulai sebuah perusahaan yang membuat energi untuk teknologi penginderaan dan monitoring, yaitu Zensi.
Dilansir dari situs UII, meski IoT muncul tahun 1999, konsepnya sudah ada sejak tahun 1832. Ketika telegraf elektromagnetik pertama dirancang, alat ini mampu menghubungkan dua mesin melalui transfer sinyal listrik.
Kemudian pada tahun 1962, JCR Licklider, kepala Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan (Defense Advanced Research Projects Agency) yang disingkat DARPA, menciptakan konsep jaringan galaksi yang berkembang menjadi Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET) pada tahun 1969.
Perangkat IoT pertama di dunia adalah mesin penjual otomatis Coca-Cola yang dapat melaporkan isinya melalui sebuah jaringan untuk memberi informasi persediaan produk. Mesin tersebut adalah ciptaan para mahasiswa Universitas Carnegie Mellon, USA pada tahun 1980.
Manfaat IoT
IoT memiliki konsep berupa perangkat yang dapat dikontrol dari jarak jauh dengan internet, maka hal tersebut menjadi peluang untuk menghubungkan dunia fisik ke sistem berbasis komputer. Dikutip dari buku Pengantar Teknologi Internet of Things (IoT) oleh Yudho Yudhanto dkk, IoT memiliki beberapa manfaat utama, antara lain:
1. Improved Customer Engagement
IoT dapat meningkatkan pengalaman pengguna dengan mengotomatiskan segala tindakan. Sebagai contoh pada mobil yang dapat mendeteksi masalah apa pun secara otomatis oleh sensor. Dengan begitu pengemudi akan mendapatkan informasi untuk menindaklanjuti masalah tersebut.
2. Technical Optimization
IoT membantu banyak dalam meningkatkan kegunaan teknologi dan membuatnya menjadi lebih baik. Seseorang dapat memiliki data dari sensor sebuah benda yang dapat dianalisa secara lebih efisien.
3. Reduce Waste
IoT menyediakan informasi real time yang mengarah ke pengambilan keputusan yang efektif dan pengelolaan sumber daya. Sebagai contoh jika suatu pabrik menemukan kesalahan pada banyak mesin, maka pabrik dapat melacak untuk memperbaiki masalah dengan sabuk manufaktur.
Contoh IoT
Keunggulan IoT yang menggunakan teknologi internet dapat diterapkan pada berbagai bidang di kehidupan. IoT dapat digunakan untuk beberapa hal seperti contoh pada berikut ini, dilansir dari laman UMSU dan Nusa Putra University:
1. Smart City
Iot dapat digunakan untuk pengelolaan kota yang lebih maju dan cerdas. Sebagai contoh penggunaan sensor untuk mengontrol pencahayaan jalan berdasarkan kehadiran orang, mengatur penggunaan listrik di gedung, memantau kualitas udara, dan mengelola sistem transportasi.
2. Pertanian Pintar
IoT dapat digunakan juga pada pertanian untuk memantau kondisi tanah, tingkat kelembaban, suhu, dan kebutuhan air secara real time. Petani bisa menggunakan sensor dan sistem irigasi otomatis untuk kegiatan pertanian.
3. Manufaktur Cerdas
IoT digunakan untuk menciptakan pabrik yang cerdas dan efisien dengan menghubungkan mesin atau alat produksi untuk mengumpulkan data secara real time. Hal ini dapat mengurangi kerusakan mesin, gangguan produksi, dan peningkatan produktivitas.
4. Transportasi Cerdas
IoT digunakan dalam pengelolaan transportasi, misalkan dalam sistem pengawasan untuk mengelola lalu lintas, memberikan informasi real time, serta mengoptimalkan rute atau jadwal transportasi.
5. Kesehatan Pintar
IoT digunakan dalam bidang kesehatan untuk perawatan, misalkan pengumpulan data kesehatan pasien yang dapat dikirimkan ke dokter untuk pemantauan jarak jauh, serta melakukan diagnosis dini dan manajemen yang lebih baik.
6. Keamanan Rumah
IoT dapat digunakan untuk memonitor kondisi keamanan rumah, bahkan bisa mengontrol perangkat dalam rumah lainnya.
7. Pemantau Cuaca
IoT juga digunakan untuk memantau cuaca dengan weather station, sehingga pengguna dapat mengetahui kelembaban, tekanan udara, ketinggian daerah, dan sebagainya secara otomatis.
Demikian informasi mengenai definisi, sejarah, manfaat, dan contoh dari IoT. Semoga dapat menambah wawasan para detikers.
(nah/nah)