Manusia bisa merasakan permukaan, sentuhan, lewat ujung saraf di kulit dan sekitar folikel rambut. Namun, penelitian terbaru menyatakan hal lain.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa manusia bisa merasakan sentuhan ringan langsung melalui folikel rambut. Tim di balik penelitian ini, yang dipimpin oleh para peneliti dari Imperial College London di Inggris, menggunakan proses pengurutan RNA untuk menemukan bahwa sel-sel di bagian folikel rambut yang disebut selubung akar luar memiliki persentase reseptor sensitif sentuhan yang lebih tinggi dibandingkan sel-sel lainnya.
Baca juga: Gerak Lokomotor: Pengertian dan Contohnya |
Dari sana, para peneliti menghasilkan kultur laboratorium sel folikel rambut manusia bersama dengan saraf sensorik. Ketika sel-sel folikel rambut distimulasi, saraf sensorik di sebelahnya juga diaktifkan, menunjukkan bahwa sentuhan terasa lewat folikel rambut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih lagi, percobaan mengungkapkan bahwa neurotransmiter serotonin dan histamin dilepaskan oleh sel melalui kantong kecil yang disebut vesikel, sebagai cara memberi sinyal ke sel di sekitarnya.
"Ini merupakan temuan yang menarik karena membuka lebih banyak pertanyaan bagi sel-sel ini: mengapa mereka memiliki peran ini, dan apa lagi yang dapat kita pelajari dari sel-sel tersebut tentang bagaimana indera kulit kita bersentuhan?" kata insinyur saraf Parastoo Hashemi dari Imperial College London dalam Science Alert dikutip Jumat (3/11/2023).
Sel saraf penginderaan sentuhan dikenal sebagai mekanoreseptor. Itulah alasan kita bisa merasakan segalanya mulai dari angin sepoi-sepoi hingga tekanan yang kuat. Dalam hal ini, sel-sel folikel rambut berinteraksi secara spesifik dengan mekanoreseptor ambang rendah yang mampu merasakan sentuhan lembut.
Meskipun sudah diketahui bahwa rambut tubuh memainkan peran penting dalam indra peraba, para peneliti telah mengungkapkan interaksi biologis yang lebih rinci.
"Ini adalah temuan yang mengejutkan karena kita belum mengetahui mengapa sel-sel folikel rambut memiliki peran dalam memproses sentuhan ringan," kata bioengineer Claire Higgins dari Imperial College London.
"Karena folikel mengandung banyak ujung saraf sensorik, kami sekarang ingin menentukan apakah folikel rambut mengaktifkan jenis saraf sensorik tertentu untuk mekanisme yang tidak diketahui namun unik," imbuhnya.
Hal lainnya yang menjadi sorotan dari penelitian ini adalah bahwa percobaan diulangi dengan menggunakan sel kulit, bukan sel folikel rambut. Dalam kasus ini, histamin dilepaskan, tetapi serotonin sangat sedikit. Histamin merupakan zat yang dikeluarkan tubuh sebagai reaksi atas alergi atau infeksi.
Mengingat histamin berperan penting dalam beberapa penyakit kulit inflamasi, termasuk eksim, penelitian lebih lanjut tentang cara folikel rambut mendeteksi sentuhan dapat mengarah pada pengobatan dan tindakan pencegahan.
"Penelitian kami mengungkap peran baru sel-sel kulit dalam pelepasan histamin, dengan potensi penerapan untuk penelitian eksim," kata Higgins.
(nir/nwk)