Begini Hasil Rekonstruksi Wajah Mumi Perempuan Inca Peru, Usianya 500 Tahun

ADVERTISEMENT

Begini Hasil Rekonstruksi Wajah Mumi Perempuan Inca Peru, Usianya 500 Tahun

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 01 Nov 2023 10:30 WIB
The face, reconstructed using three-dimensional technology, of a girl who was sacrificed over 500 years ago and whose frozen body was discovered in 1995, is pictured at the Catholic University of Santa Maria, in Arequipa, Peru October 24, 2023. REUTERS/Ros Postigo NO RESALES. NO ARCHIVES
Wajah mumi Juanita, remaja yang jadi korban persembahan di ketinggian Gunung Ampato 500 tahun lalu, kini rampung di rekonstruksi tim peneliti. Foto: REUTERS/STRINGER
Jakarta -

Juanita atau Perempuan Es Inca adalah julukan bagi sosok perempuan suku Inca yang muminya kenamaan di Peru. Ia diperkirakan meninggal karena dikorbankan untuk ritual sekitar 500 tahun lalu.

Hasil rekonstruksi wajah Juanita baru-baru ini diumumkan oleh tim peneliti Peru dan Polandia yang bekerja sama dengan seniman forensik-peneliti Oscar Nilsson.

Patung silikon sedada tersebut menampilkannya dengan karakteristik wajah khas warga setempat pada masanya, seperti dikutip dari laman BBC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekonstruksi Wajah Perempuan Es Inca

Tim peneliti mengatakan, rekonstruksi mereka didasarkan pada hasil pindai badan, pengukuran tengkorak, studi DNA, dan karakteristik etnologis. Dari 400 jam kerja untuk pemodelan wajah Juanita, dihasilkan fitur khas dari tulang pipi, mata hitam, dan kulit kecoklatan.

The face, reconstructed using three-dimensional technology, of a girl who was sacrificed over 500 years ago and whose frozen body was discovered in 1995, is pictured at the Catholic University of Santa Maria, in Arequipa, Peru October 24, 2023. REUTERS/Ros Postigo NO RESALES. NO ARCHIVESHasil rekonstruksi mumi Juanita bersama Dr Reinhard, arkeolog yang menemukannya pada 1995. Hasil rekonstruksi kini diletakkan di Catholic University of Santa Maria, Arequipa, Peru per 24 Oktober 2023. REUTERS/Ros Postigo NO RESALES. NO ARCHIVES Foto: REUTERS/STRINGER

Mumi Juanita sendiri semula ditemukan arkeolog AS Dr Johan Reinhard pada 1995 bersama pendaki gunung asal Peru, Miguel Zarate. Jasad kaku tersebut ditemukan di ketinggian 6.400 m di ekspedisi ke gunung api Ampato.

ADVERTISEMENT

Saat ditemukan, Juanita mengenakan tunik upacara dan hiasan kepala. Ia juga dikelilingi benda keramik, termasuk mangkok dan figurin.

Hasil rekonstruksi ini menurut Reinhard membuat Juanita tampak kian hidup.

"Aku kira aku tidak akan pernah tahu seperti apa parasnya ketika hidup. Kini 28 tahun kemudian, rupanya menjadi nyata karena rekonstruksi Oscar Nilsson," tutur Reinhard.

Ritual Pengorbanan Juanita

The face, reconstructed using three-dimensional technology, of a girl who was sacrificed over 500 years ago and whose frozen body was discovered in 1995, is pictured at the Catholic University of Santa Maria, in Arequipa, Peru October 24, 2023. REUTERS/Ros Postigo NO RESALES. NO ARCHIVESRekonstruksi sosok Juanita saat masih hidup. REUTERS/Ros Postigo NO RESALES. NO ARCHIVES Foto: REUTERS/STRINGER

Berdasarkan hasil pindai computed-tomography (CT-scan) di Johns Hopkins University, Juanita diperkirakan tewas akibat pukulan di belakang kepala. Perempuan remaja yang diperkirakan berusia 14-15 tahun itu diperkirakan juga dicekoki obat dan dibuat berlutut sebelum dipukul.

Berdasarkan sistem kepercayaan Inca saat itu, ritual kekerasan tersebut diperkirakan Dr Reinhard merupakan bentuk pengorbanan yang membawa kehormatan bagi orang tua, serta kehidupan bahagia di alam selanjutnya bagi korban persembahan seperti Juanita.

"Anak tersebut akan didewakan dan disembah dari generasi ke generasi, sebagai perantara penduduk desa dengan para dewa," terangnya.

Reinhard sendiri telah mendapati lebih dari 14 jasad persembahan orang Inca di ketinggian Pegunungan Andes. Tiga di antaranya berlokasi di liang es di gunung api Llulaillaco, dikutip dari ABC News.

Menurutnya, langkah peneliti yang kemudian menginvestigasi objek-objek di sekitar lokasi penemuan Juanita hingga pola makannya bantu memberi pemahaman tentang bagaimana kehidupan sosok tersebut dan kebudayaannya.




(twu/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads