Mengapa Bulan Bahasa Diperingati pada Bulan Oktober? Ini Sejarahnya

ADVERTISEMENT

Mengapa Bulan Bahasa Diperingati pada Bulan Oktober? Ini Sejarahnya

Nimas Ayu Rosari - detikEdu
Jumat, 27 Okt 2023 10:00 WIB
Proses pembukaan Pameran Kongres Bahasa Indonesia XII, di Jakarta
Foto: (Devita Savitri/detikcom)
Jakarta -

Pada bulan Oktober setiap tahun Indonesia memperingatinya sebagai Bulan Bahasa dan Sastra. Peringatan ini menjadi sebuah momen untuk mengingat pentingnya bahasa dan sastra yang menjadi kekayaan Indonesia.

Asal mula adanya Bulan Bahasa dan Sastra ini memiliki hubungan dengan sejarah Sumpah Pemuda pada tahun 1928 lalu. Jadi bagaimanakah sebenarnya sejarah peringatan Bulan Bahasa?

Sejarah Peringatan Bulan Bahasa

Bulan Oktober disebut sebagai Bulan Bahasa dan Sastra dikarenakan berkaitan dengan terjadinya peristiwa Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Dilansir dari laman UAD, peristiwa Sumpah Pemuda adalah peristiwa di mana para pemuda Indonesia mengikrarkan diri pada satu simpul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumpah Pemuda berisikan pengakuan akan satu bangsa yaitu bangsa Indonesia, satu tanah air yaitu tanah air Indonesia, dan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Atas dasar ikrar Sumpah Pemuda tersebut maka bulan Oktober juga diperingati sebagai Bulan Bahasa dan Sastra.

Dilansir dari situs SMA Tunas Baru Ciparay, sepenggal ikrar Sumpah Pemuda pada poin ketiga tersebut menjadi cikal bakal adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Sejak peristiwa tersebut peringatan Bulan Bahasa dan Sastra menjadi pengingat akan dikukuhkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari situs SMA Dwiwarna, peringatan Bulan Bahasa ini sudah dilakukan sejak tahun 1980 dengan nama yang berbeda. Setelah 9 tahun kemudian tepatnya pada 1989, secara resmi diperingati sebagai Bulan Bahasa dan Sastra.

Tujuan Bulan Bahasa dan Sastra

Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra ditujukan sebagai cara untuk melestarikan bahasa Indonesia agar tidak terpengaruhi oleh budaya asing. Dilansir dari situs SMA Dwiwarna, peringatan ini diharapkan bisa menjadi pengingat bagi seluruh bangsa Indonesia untuk menjaga bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.

Menurut BPPB Kemdikbud, setidaknya terdapat 719 bahasa daerah dan 707 diantaranya masih aktif digunakan, sebagaimana dilansir dari laman Dispersip Pangkal Pinang. Adanya bahasa Indonesia diciptakan untuk menghubungkan setiap suku untuk dapat saling berkomunikasi.

Tema Bulan Bahasa dan Sastra 2023

Dilansir dari situs SMAK Aquinas Ruteng, peringatan Bulan Bahasa dan Sastra bukan hanya sekadar sebagai suatu perayaan. Bulan Bahasa dan Sastra menjadi kesempatan baik untuk merefleksikan makna yang lebih dalam.

Setiap tahun peringatannya, Bulan Bahasa dan Sastra selalu mengusung tema berbeda dengan memiliki makna. Tema Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2023 ini adalah 'Literasi dalam Kebhinekaan untuk Kemajuan Bangsa'.

Tema tersebut memiliki makna bahwa literasi merupakan landasan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Literasi dalam Kebhinekaan ini berarti bahwa perlu adanya kemampuan untuk memahami perbedaan, seperti budaya Indonesia yang beragam.

Demikian informasi mengenai Bulan Bahasa dan Sastra yang ditinjau dari sejarahnya. Mari bersama-sama menjaga bahasa persatuan kita!




(nah/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads