Burung Penyanyi Andal, Bagaimana Suaranya Dihasilkan?

ADVERTISEMENT

Burung Penyanyi Andal, Bagaimana Suaranya Dihasilkan?

Noor Faaizah - detikEdu
Selasa, 24 Okt 2023 17:30 WIB
Keberadaan jalak Bali sempat dinyatakan hampir hilang akibat perburuan dan konversi lahan di Pulau Dewata. Burung cantik ini pun masuk dalam daftar satwa langka
Jalak Bali salah satu burung yang dikenal memiliki nyanyian indah Foto: Dedy Istanto/Detikcom
Jakarta -

Sepertinya, kita tak jarang melihat burung di kehidupan sehari-hari. Burung yang berkicauan dapat ditemukan terbang dari pegunungan tinggi hingga daerah dataran rendah yang panas seperti gurun. Baik di taman-taman perkotaan atau pun bukit-bukit pedesaan, burung berkicau di pagi hari dengan nyaring.

Burung-burung yang biasa berkicau nyaring antara lain burung murai batu, cucak hijau, kenari, love bird, jalak bali, bahkan pleci. Di mana pun detikers melihat atau mendengarnya, hewan kecil berbulu dan terbang ini dapat menampilkan pertunjukan nyanyian yang menawan.

Sama seperti manusia, ketika mengeluarkan suara burung menyampaikan pesan ke sesama jenisnya. Akan tetapi, kenapa yah ketika kita mengeluarkan suara baik untuk bernyanyi atau berbicara tidak bisa senyaring burung? Dalam kedua kasus tersebut dapat terjawab dari segi anatominya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anatomi Bernyanyi Burung

Dikutip dari laman Arizona State University (ASU) yang terbit pada (19/10/2023) diketahui, burung memiliki dua kotak suara. Ketika manusia memiliki satu kotak suara yang disebut dengan laring, burung memiliki dua kotak suara yang disebut syrinx.

Karena itu kedua kotak suara yang ditempatkan di satu lokasi mampu menghasilkan lebih dari satu suara dalam satu waktu. Wow, mengejutkan bukan? Seperti bisa memainkan dua alat musik secara bersamaan.

ADVERTISEMENT

Sama seperti manusia yang menggunakan kotak suaranya untuk berbicara dan bernyanyi, burung juga memiliki dua jenis vokalisasi yang berbeda. Vokalisasi untuk bernyanyi dan untuk berseru. Keduanya dihasilkan oleh syrinx dan digunakan untuk berkomunikasi dengan burung lainnya.

Burung mengeluarkan suara nyaring seperti bernyanyi difungsikan sebagai sarana komunikasi dengan burung lain. Dalam banyak kasus, burung berkicau untuk menarik pasangannya. Di kasus lainnya, kicauan digunakan untuk memberi tahu burung lain bahwa ini adalah wilayah mereka. Kicauan tersebut digunakan untuk menunjukkan aktivitas sehari-hari mereka seperti mencari makanan atau memperingatkan burung lain bahwa ada predator di dekatnya.

Tiap Burung Memiliki Suara yang Berbeda

Melansir dari artikel yang ditulis oleh Pierre Deviche, David Pearson, dan C.J. Kazilek, burung memiliki beberapa kesamaan seperti manusia. Saat kita bertemu seseorang dari negara lain, maka sering kali kita dapat mengenali bahwa dia tumbuh di tempat yang berbeda hanya dengan mendengar suaranya.

Cara berbicara mereka terdengar berbeda dengan kita, meskipun sama-sama menggunakan bahasa Ibu yang sama. Hal ini karena setiap orang memiliki dialek yang berbeda. Pun juga dengan burung. Spesies burung juga memiliki dialek sehingga suara mereka dapat berbeda-beda tergantung di mana tempat tinggalnya.

Faktanya, burung sering kali mempunyai suara nyanyian dan panggilan yang berbeda meskipun mereka tinggal berdekatan. Contohnya burung pipit Mahkota Putih adalah salah satu burung yang memiliki suara berbeda-beda.

Para ahli biologi dan birders dari ASU mengumpulkan beberapa rekaman burung, sonogram, dan gambar burung. Mereka membuat sebuah 'kandang burung virtual' untuk sarana mengeksplorasi berbagai jenis burung beserta kicauannya. Hal ini menjadi media kreatif untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana membelajari burung-burung yang biasa hidup di alam liar.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads