Penemuan Rangka Wanita Kalangan Elit dari Abad Kedua, Makamnya Masih Utuh

ADVERTISEMENT

Penemuan Rangka Wanita Kalangan Elit dari Abad Kedua, Makamnya Masih Utuh

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 23 Okt 2023 20:00 WIB
Sarkofagus Era Romawi di Kota Reims, Prancis
Foto: Image: Γ‰milie Jouhet/Inrap via Live Science
Jakarta -

Pada sebuah penggalian arkeologi di timur laut Prancis, para arkeolog menemukan sarkofagus kuno era Romawi yang hingga saat penemuan belum dijarah dan belum dibuka. Sarkofagus ini terbuat dari batu kapur kasar dan yang berasal dari abad kedua Masehi, dan kemungkinan besar digunakan untuk menyimpan rangka seorang wanita berstatus terpandang.

Melansir dari laman Live Science, untuk mengungkap apa yang ada di dalamnya, para arkeolog menggunakan teknologi rontgen dan kamera endoskopi.

Penemuan ini diumumkan oleh Institut Penelitian Arkeologi Pencegahan Nasional Perancis (INRAP) dan menjadi penemuan yang sangat menarik. Sarkofagus tersebut tertutup rapat dengan delapan penjepit besi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para arkeolog melakukan penemuan sarkofagus tersebut saat mereka sedang melakukan penggalian di sebuah pekuburan kuno yang luasnya lebih dari 1.200 meter persegi di Kota Reims, Prancis timur laut.

Rangka Dikelilingi Perhiasan

Pada abad kedua, Reims awalnya dikenal dengan nama Durocortorum sebagai kota terbesar dalam Kekaisaran Romawi dan menjadi ibu kota provinsi Belgic Gaul dengan wilayahnya yang meliputi Prancis, Belgia, Luksemburg, Belanda, dan Jerman di Roman Gaul.

ADVERTISEMENT

"Ini cukup luar biasa, ini pertama kalinya kami menemukan makam yang masih utuh dan belum dijarah," kata Agnès Balmelle, asisten direktur ilmiah dan teknis di INRAP, kepada surat kabar Prancis Le Parisien.

Dan ketika sarkofagus tersebut akhirnya dibuka, para arkeolog menemukan kerangka manusia yang dikelilingi oleh aksesoris kecantikan. Di antara barang-barang tersebut termasuk cermin kecil, cincin kuning, dan sisir.

Semua barang ini dipercaya untuk menemani jenazah dalam perjalanan ke akhirat. Agnès Balmelle, asisten direktur ilmiah dan teknis di INRAP, menyatakan, "Makam monumental seperti itu menunjukkan bahwa wanita tersebut, yang berusia sekitar 40 tahun ketika dia meninggal, memiliki status khusus."

"Kerangka itu menempati seluruh ruang di dalam tangki berukuran 1,53 meter (5 kaki)," tambahnya.

Perlu dicatat, bahwa penggalian kuburan ini adalah salah satu dari banyak kuburan yang membentang di luar batas kota, mengikuti jalur tujuh jalan raya utama menuju kota-kota metropolitan Romawi seperti Lutetia (Paris) dan Lugdunum (Lyon).

Sejak kuburan pertama ditemukan pada paruh kedua abad ke-19, para arkeolog telah menggali 5.000 kuburan kuno di Reims.

Namun, sebagian besar kuburan di Reims telah dijarah dan rusak selama berabad-abad, di antaranya hancur akibat Perang Dunia I. Jika dilihat dari kondisinya yang masih tersegel, sarkofagus ini adalah peti mati pada makam pertama yang ditemukan tanpa tanda-tanda perampokan di bekas kota Gallo-Romawi.

Selain sarkofagus ini, para arkeolog juga menemukan 20 jenazah manusia lain yang telah dikubur dan dikremasi selama beberapa abad di sekitar wilayah tersebut.

Selanjutnya, para ilmuwan berharap dapat melakukan analisis DNA pada kerangka manusia yang ditemukan dalam sarkofagus untuk membandingkannya dengan sampel-sampel DNA dari jenazah lainnya yang ditemukan di sekitarnya.

Hasil analisis DNA ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang latar belakang dan asal-usul sosial wanita tersebut, yakni terkait menentukan apakah wanita yang dimakamkan berasal dari elit lokal atau asing.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads