Ada berbagai jenis kalimat dalam bahasa Inggris, salah satunya adalah conditional sentence atau kalimat pengandaian.
Dalam kalimat ini, terdapat dua bagian, yaitu bagian yang terdapat klausa pengandaian atau if clause dan akibatnya dinyatakan dalam induk kalimat atau main clause. Maka itu, conditional sentence juga disebut sebagai kalimat bersyarat.
Mengutip dari buku Upgrade TOEFL Score: Rahasia Melejitkan Skor TOEFL oleh Estiwi Retno Purnaning dkk, conditional sentence atau kalimat pengandaian adalah kalimat yang digunakan untuk mengatakan bahwa sesuatu tergantung pada situasi lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3 Tipe Conditional Sentence
Dalam memahaminya, kamu harus tahu bahwa conditional sentence mempunyai tiga tipe. Dikutip dari buku Buku Pintar Pelajaran Ringkasan Materi Lengkap dan Kumpulan Rumus Lengkap oleh Drs Joko Untoro & Tim Guru Indonesia, berikut ini tiga tipe conditional sentence dan cara membuatnya berdasarkan rumus:
1. Tipe Pertama (Future Real Condition)
Bentuk pertama adalah probable conditional atau kemungkinan jika. Ini berarti bahwa sesuatu akan terjadi jika syaratnya terpenuhi, baik itu sekarang atau nanti.
Rumus:
- If + Subject + Simple Present + Subjek + Future Tense
- Subject + Future Tense, if + Subjek + Future Tense
Contoh:
- If Bertha comes, I will give her the message.
(Jika Bertha datang, saya akan sampaikan pesan itu padanya) .
- If we arrive late, he will be angry with us.
(Jika kita datang terlambat, dia akan marah kepada kita).
- He will not go to the picnic if it rains.
(Dia tidak akan pergi piknik jika hari hujan).
2. Tipe Kedua (Present-Unreal Conditional)
Bentuk kedua dalam kondisi yang mustahil atau improbable condition yang berarti itu adalah kejadian yang sebaliknya dari kenyataan, karena ini hanya khayalan semata atau contrary fact.
Rumus:
- If + Subject + V2 + Subject + Would + V
- If + Subject + V2, Subject + Past Future
Contoh:
- If I were rich, I would give my money to the poor.
(Seandainya saya kaya, saya akan memberikan uang saya pada orang miskin).
- If he smokes less, he wouldn't cough so much.
(Seandainya dia mengurangi merokok, dia tidak akan batuk terus - menerus).
Dalam pengandaian tipe dua ini, penggunaan kata "if" bisa dihilangkan dengan menggunakan pola Inversi. Contohnya yaitu:
- Were he here, he would take care of our problem.
(Seandainya dia ada di sini, dia akan membantu menyelesaikan masalah).
- Were I a movie star, I would be very famous.
(Seandainya saya seorang bintang, saya akan terkenal).
Penggunaan "were" dalam tipe dua digunakan untuk kata ganti orang, sementara "was" tidak digunakan
3. Tipe Ketiga (Past-Unreal Conditional)
Tipe ketiga menggambarkan kejadian yang terjadi di masa lalu dan tidak dapat terwujud karena hanya merupakan khayalan masa lalu atau impossible condition.
Rumus:
- If + Subject + Past Perfect + Subject + Past Perfect Future + (V3)
- Subject + Past Perfect Future, if + Subject + Past Perfect + (V3)
Contoh:
- If I had known her number, I would have called her.
(Seandainya saya tahu nomornya, saya akan menelponnya).
- She could have finished the exam, ife she had more time.
(dia harus menyelesaikan ujiannya seandainya dia memiliki banyak waktu).
Dalam pengandaian tipe tiga ini, penggunaan kata "if" bisa dihilangkan dengan menggunakan pola inversi. Contohnya yaitu:
Rumus:
- Had + Subjek + Past Participle + Subjek + Would + Have + Past Participle.
Contoh:
- Had I gone to the party, I would have met her.
(Seandainya saya pergi ke pesta itu, saya akan bertemu dengannya).
Nah, demikian ulasan terkait conditional sentence yang telah disampaikan. Semangat belajar ya!
(nah/nah)