10 Negara Paling Berbahaya di Dunia, Mayoritas Ada di Afrika dan Timur Tengah

ADVERTISEMENT

10 Negara Paling Berbahaya di Dunia, Mayoritas Ada di Afrika dan Timur Tengah

Noor Faaizah - detikEdu
Rabu, 11 Okt 2023 19:00 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menarik pasukannya dari Afghanistan mulai 1 Mei 2021. Keputusan itu diambil untuk mengakhiri konflik puluhan tahun di negara itu.
Foto: AP Photo/Ilustrasi konflik di Afghanistan
Jakarta -

Institute for Economics and Peace kembali merilis laporan Global Peace Index atau Indeks Perdamaian Global (GPI). Laporan ini menjadi satu-satunya laporan yang mengukur seberapa berbahaya atau aman suatu negara.

Penilaian tersebut didasarkan pada 23 indikator berbeda, termasuk teror politik, kematian akibat konflik internal, dan tingkat pembunuhan. Laporan GPI juga mengevaluasi 163 negara yang mencakup 99,7% dari total populasi dunia.

Faktor-faktor yang dianalisis mencakup keselamatan dan keamanan, konflik yang berkelanjutan, serta militerisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, perhitungan skor yang semakin tinggi maka menunjukkan semakin berbahaya negara juga semakin rendah peringkat negara tersebut dalam hal keamanan.

Dilansir dari laman World Population Review, berikut 10 negara paling berbahaya di dunia dilihat dari angka GPI menurut laporan Global Peace Index 2022:

ADVERTISEMENT

10 Negara Paling Bahaya di Dunia

1. Afghanistan

Negara ini mencapai skor GPI sebesar 3,554 pada tahun 2022. Afghanistan menjadi negara paling berbahaya di dunia karena dilanda perang, revolusi, dan perselisihan sipil selama beberapa dekade. Afghanistan memiliki jumlah kematian akibat perang dan terorisme lebih tinggi dibandingkan negara berperang lainnya.

2. Yaman

Menurut PBB, Yaman tengah mengalami krisis kemanusiaan karena konflik militer berkepanjangan. Bahkan, konflik ini telah memaksa 4,3 juta warga meninggalkan rumah mereka dan menyebabkan 14 juta warga berisiko terkena kelaparans erta penyakit mematikan.

3. Suriah

Perang saudara yang terjadi di Suriah telah melanda sejak Maret 2011 dan perang tersebut menjadi perang paling mematikan selama abad ke-21.

Tercatat, pada Maret 2019, sebanyak 5,7 juta orang telah meninggalkan Suriah dan lebih dari 6 juta orang menjadi pengungsi internal. Konflik seperti kerusuhan sipil, perampokan, penyerangan, pembajakan mobil, dan penculikan menjadi dampak lemahnya supremasi hukum di luar Ibu Kota Negara yaitu Juba.

4. Rusia

Akibat dari perang Rusia-Ukraina, korban sipil mengalami bahaya di bidang ekonomi. Selain itu, embargo perdagangan dan pembatasan internasional terhadap Rusia telah membebani perekonomian dan perdagangan pangan Rusia sehingga menambah kesulitan bagi rakyat Rusia.

5. Sudan Selatan

Sudan Selatan merupakan negara di Afrika Sub-Sahara. Sebagai negara berbahaya, Sudan Selatan telah banyak mengalami konflik internal.

6. Republik Demokratik Kongo

Republik Demokratik Kongo juga merupakan negara paling berbahaya kedua di Afrika Sub-Sahara. Kemiskinan, kerusuhan politik, dan pemberontak angkatan bersenjata berkeliaran di berbagai wilayah. Kejahatan seperti pembunuhan, pemerkosaan, penculikan, pembajakan mobil, dan perampokan cukup umum terjadi.

7. Iraq

Irak terus mengalami konflik internal dan eksternal, termasuk kemungkinan serangan teroris yaitu ISIS. Pelanggaran hak asasi manusia seperti penangkapan dan pembunuhan termasuk pelanggaran kebebasan berkumpul dan hak perempuan masih sering terjadi.

Warga negara Amerika Serikat yang mengunjungi Irak pun mempunyai risiko tinggi menjadi target kelompok anti-AS.

8. Somalia

Somalia telah mengalami konflik berkepanjangan dan ketidakstabilan politik akibat faksi yang bersaing untuk mendapatkan kekuasaan.

Konflik tersebut telah mengakibatkan krisis kemanusiaan, termasuk kekurangan pangan, pengungsian, dan terbatasnya akses terhadap layanan dasar (kesehatan dan pendidikan) sehingga tak jarang terjadi pembajakan di wilayah pesisir.

9. Republik Afrika Tengah

Konflik kekerasan seperti bentrokan antara berbagai kelompok bersenjata, ketegangan etnis, dan kekacauan politik telah lama menyasar warga sipil Republik Afrika Tengah. Hal tersebut membuat negara ini mencapai angka GPI 3.021 pada tahun 2022.

10. Sudan

Sudan telah mengalami banyak konflik selama bertahun-tahun, termasuk konflik Darfur, yang menyebabkan meluasnya pengungsian dan hilangnya nyawa.

ada masa transisi politik di tahun 2019, ketika penggulingan Presiden lama Omar al-Bashir, negara ini diwarnai konflik politik kepentingan. Belum lagi komposisi etnis dan agama yang didominasi kelompok Arab dan kelompok pemberontak non-Arab.

Nah, itulah 10 negara paling berbahaya di dunia berdasarkan laporan Global Peace Index di tahun 2022.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads