Sejarah Peradaban Eropa di Indonesia: Latar Belakang, Proses Masuk, & Dampak

ADVERTISEMENT

Sejarah Peradaban Eropa di Indonesia: Latar Belakang, Proses Masuk, & Dampak

Baladan Hadza Firosya - detikEdu
Jumat, 06 Okt 2023 12:00 WIB
Alfonso de Albuquerque, tokoh Portugis yang berhasil menaklukan Malaka.
Foto: The Granger Collection, New York
Jakarta -

Peradaban Bangsa Eropa memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah Indonesia. Bangsa Eropa yang terkenal karena kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, sebelumnya juga mengalami masa-masa sulit dan tertinggal dibanding bangsa lain.

Selain itu, kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia membawa dampak positif dan negatif. Lantas, bagaimana peradaban Bangsa Eropa memengaruhi perkembangan Indonesia?

Latar Belakang Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia

Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA: Sejarah Indonesia Kelas XI oleh Alin Rizkiyan Putra menjelaskan bahwa masuknya bangsa Eropa ke Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti runtuhnya Kekaisaran Romawi terjadi pada tahun 476 M.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Runtuhnya kerajaan ini berdampak besar pada Eropa. Kekaisaran Romawi, yang dulunya berkuasa di sebagian besar Eropa, Afrika Utara, dan Afrika Barat di bawah pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus, mengalami kejatuhan. Hal ini menyebabkan terjadinya Zaman Kegelapan yang mengganggu tatanan hidup bangsa-bangsa di Eropa karena perdagangan antara Asia dan Eropa merosot.

Kemudian, Perang Salib terjadi selama 200 tahun sebagai konflik antara masyarakat Eropa dan Turki Seljuk serta orang Arab, dipicu oleh persaingan atas Kota Yerusalem. Meskipun berbagai upaya dilakukan, seperti mobilisasi Raja Richard The Lion Heart dari Inggris, upayanya untuk merebut kembali Yerusalem akhirnya gagal. Salahuddin Al-Ayyubi berhasil merebut kembali kota tersebut dari raja-raja Kristen.

ADVERTISEMENT

Pada tahun 1453, Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah di bawah kepemimpinan Sultan Muhammad II. Ini menyulitkan perdagangan Eropa karena akses ke Kota Pelabuhan Istanbul dibatasi oleh kebijakan Kesultanan Utsmaniyah. Akibatnya, pedagang Eropa kesulitan mendapatkan barang dagangan penting dari pedagang Asia yang berdagang di Istanbul, seperti rempah-rempah dari Indonesia.

Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia

1. Portugis

Merujuk pada sumber sebelumnya, Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang masuk ke Indonesia. Pada tahun 1509, Bangsa Portugis mendirikan kantor dagangnya di Gowa. Kemudian, pada tahun 1511, di bawah pimpinan d'Albuquerque, Portugis berhasil menguasai Malaka.

Di bawah pimpinan d'Abreu tiba di Maluku pada tahun 1512, Portugis diterima baik oleh Sultan Ternate yang sedang bermusuhan dengan Tidore. Bangsa portugis mendirikan benteng dan memonopoli perdagangan rempah-rempah di sana.

Selain itu, tokoh Franciscus Xaverius dari Portugis juga aktif menyebarkan ajaran nasrani. Portugis tidak hanya fokus di Maluku tetapi juga beraktivitas di Pajajaran di Indonesia bagian barat pada tahun 1522, dengan harapan mendapatkan dukungan melawan ekspansi Demak.

2. Belanda

Pada 1595, Belanda berlayar ke Nusantara dengan empat kapal pimpinan Cornelis de Houtman, melewati rute Afrika Barat - Tanjung Harapan - Samudra Hindia - Selat Sunda - Banten. Bangsa Belanda diterima baik di Banten awalnya, tapi akhirnya diusir karena perilaku buruk.

Kemudian, rombongan kedua di bawah Jacob van Neck tiba di Banten pada 1598, diterima baik karena Banten sedang bertengkar dengan Portugis. Belanda pandai berhubungan dengan Banten dan kirim rempah-rempah ke Belanda. Ini membuat pedagang Belanda tertarik ke Indonesia dan menyebabkan persaingan.

Melihat situasi ini, Olden Barneveld mengusulkan pembentukan Vereenigde Oost Indiesche Compagnie (VOC) pada 1602 untuk mengelola perdagangan di Hindia Timur.

3. Inggris

Pada awalnya, Inggris mencari rempah-rempah di India dan membentuk East India Company (EIC). Kemudian, Inggris berlayar ke Indonesia untuk berdagang rempah-rempah. Meskipun Belanda berkuasa di Indonesia, Inggris mencoba mengganggu monopoli perdagangan Belanda dengan VOC.

Pada tahun 1602, Inggris mendirikan kantor dagang di Banten dan Jayakarta. Hingga pada abad ke-16, Inggris membuka banyak kantor dagang di Indonesia, termasuk Gowa, Makassar, dan Aceh.

Namun, sikap sombong dan otoriternya membuat masyarakat Indonesia tidak menyukai pedagang-pedagang Inggris.

Dampak Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia

1. Bidang Politik

Mengutip dari buku IPS Terpadu untuk SMP dan MTS Kelas VII Semester 2 Kelas 1 oleh Y Sri Pujiastuti dkk, awalnya kolonialisme bangsa Eropa berfokus utama dalam mengendalikan ekonomi suatu wilayah.

Kemudian, pihak kolonial akan mencoba mengambil alih kendali politiknya, karena bangsa Eropa ingin menjaga stabilitas ekonomi tanpa campur tangan penguasa atau politisi setempat.

Untuk itu, mereka terlibat dalam urusan politik daerah tersebut dengan berbagai cara, seperti memengaruhi pemilihan penguasa, mendukung kerajaan tertentu untuk menguasai wilayah lain, atau membuat perjanjian dengan penguasa setempat.

2. Bidang Sosial dan Budaya

Di bidang sosial dan budaya, pemerintah kolonial sangat terbatas dalam kebijakannya. Dimana mereka lebih fokus pada eksploitasi sumber daya Indonesia daripada perhatian terhadap aspek sosial dan budaya.

Karena di luar yang terbatas, ini membuatkan kebijakan yang ada cenderung mendukung kepentingan ekonomi pemerintah kolonial. Hal ini tentunya berdampak negatif pada masyarakat Indonesia.

Nah, jadi begitulah bagaimana peradaban bangsa Eropa di Indonesia. Selamat belajar!




(nah/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads