Di Mana Belanda Pertama Kali Mendarat di Kalimantan Timur? Ini Jawabannya

ADVERTISEMENT

Di Mana Belanda Pertama Kali Mendarat di Kalimantan Timur? Ini Jawabannya

Saniyyah - detikEdu
Rabu, 20 Sep 2023 05:15 WIB
Replika kapal VOC di Amsterdam (McKarri/Wikimedia Common)
Replika kapal VOC di Amsterdam, Di Mana Belanda Mendarat di Kalimantan Timur? Foto: McKarri/Wikimedia Commons.
Jakarta -

Dikutip dari situs Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, wilayah Kalimantan Timur dikuasai Kesultanan Banjar selama era kolonialisme. Kekuasaan atas Kalimantan Timur diserahkan pada Belanda pada 1 Januari 1817 sesuai hasil konvensi London antara Inggris dan Belanda.

Perjanjian yang ditandatangani Sultan Sulaiman itulah yang mengawali pendaratan Belanda, melalui VOC, di Kalimantan Timur. Saat itu wilayah ini terdiri dari Pasir, Kutai, Berau, Karasikan, yang sempat juga dipinjam Kerajaan Gowa-Tallo untuk berdagang.

Belanda Pertama Kali Mendarat di Kalimantan Timur Tepatnya di Mana?

Walaupun secara de jure, Belanda melalui Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) telah menguasai Kalimantan Timur. Namun para raja dan rakyat di wilayah ini menolak mengakui Belanda sebagai tuannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya, Belanda mengirimkan armada untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan tersebut. Dikutip dari buku Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Kalimantan Timur yang diterbitkan Kemdikbud, berikut waktu pendaratan armada VOC wilayah tersebut

Kedatangan Belanda di Kerajaan Pasir

Kapal Belanda berlabuh di Kerajaan Pasir pada masa pemerintahan Sultan Makhmud Khan. Dia adalah putra sulung Sultan Ibrahim yang memimpin Kerajaan Pasir sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Armada Belanda datang di tahun ketiga pemerintahan Sultan Makhmud yang berlangsung pada 1838-1843. Awalnya Belanda datang membawa keramik, kain, rotan, dan barang dagang lain yang ditukar dengan komoditas Kerajaan Pasir.

Seiring waktu, Belanda makin sering ikut campur dengan kebijaksanaan kerajaan. Termasuk menyampaikan ketidaksukaannya saat Kerajaan Pasir mendukung perlawanan Pangeran Antasari. Pada akhirnya Kerajaan Pasir berhasil dikuasai Belanda.

Kedatangan Belanda di Kerajaan Kutai

Belanda sebelumnya sempat berlabuh di Kutai pada 1634 untuk menguasai kerajaan tersebut. Kompeni mengusir para pedagang dari Makasar dan Jawa yang jelas sangat tidak dikuasai pemerintah Kutai. Kerajaan Kutai saat itu protes dan berhasil menghalau VOC dari wilayahnya.

Pada 1844, Kompeni melalui perusahaan perdagangan Hindia Timur ini kembali berlabuh di Kutai. Saat itu, Belanda memutuskan lebih agresif dengan membakar habis Tenggarong. Area Tenggarong adalah pusat pemerintahan kerajaan ini.

Kutai akhirnya dikuasai setelah dua putra Sultan Salehuddin, pimpinan Kerajaan Kutai, diculik Belanda. Nenek kedua pangeran khawatir akan keselamatan cucunya berbicara langsung dengan panglima perang dan Raja Kesultanan Kutai. Kerajaan Kutai kemudian mengakui kekuasaan Belanda.

Kedatangan Belanda di Kerajaan Berau

VOC tidak berhasil menguasai Berau hingga tahun 1799, setelah kali pertama mendarat pada 1671. Rakyat Berau selalu menaruh curiga kepada bangsa Eropa termasuk Belanda. Akhirnya tidak satupun orang Belanda tinggal di area Berau.

Setelah konvensi London, Belanda kembali berusaha menguasai Berau. Kerajaan ini memperkuat kerja sama dengan kesultanan di wilayah Sulawesi untuk menghadapi VOC. Periode penaklukan Berau berlangsung 1834-1848 karena gigihnya usaha para pejuang.

Namun VOC pada akhirnya menguasai Berau setelah Sultan Haji Aji Kuning diasingkan ke wilayah perbatasan. Meski begitu, keinginan untuk merdeka tetap ada yang diwujudkan melalui perjuangan lokal hingga nasional.

Dengan kisah ini mungkin bisa disimpulkan, Belanda kali pertama mendarat di wilayah Kerajaan Pasir di Kalimantan Timur. VOC harus menegaskan kekuasaannya secara de facto di Kalimantan Timur dengan menaklukkan kerajaan di wilayah tersebut.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads