Jaringan Internet Ada di Bawah Laut? Ini Penjelasan Proyek Baru Google

ADVERTISEMENT

Jaringan Internet Ada di Bawah Laut? Ini Penjelasan Proyek Baru Google

Noor Faaizah - detikEdu
Rabu, 04 Okt 2023 19:30 WIB
Underwater cables on the ocean floor in the Mediterranean Sea.
Foto: iStockphoto/Sybille Reuter/Kabel bawah laut
Jakarta -

Selama ini jaringan kabel fiber optik atau saluran transmisi bawah laut dialirkan dari Amerika Serikat (AS) ke beberapa negara termasuk Indonesia. Kabel ini berfungsi untuk saluran komunikasi hingga transmisi data.

Belum lama ini, Google melalui laman Google Cloud, mengumumkan kabel bawah laut trans-atlantik baru yang menghubungkan Amerika Serikat ke Portugal melalui Laut Bermuda.

Kabel tersebut kemudian diberi "Nuvem", yakni sebuah kata yang diambil dari bahasa Portugis, yang berarti "cloud". Nuvem ditujukan untuk meningkatkan ketahanan jaringan di seluruh Atlantik dan dimaksudkan untuk memenuhi permintaan layanan digital yang terus meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun kabel Nuvem diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2026.

Banyak Data yang Disimpan di Bawah Laut

Mengutip laman Popular Science, sebanyak 95% transmisi data internasional dan 99% transmisi data lintas benua ternyata dikirim melalui kabel serat optik bawah laut. Menurut TeleGeography, diketahui terdapat lebih dari 550 kabel bawah laut yang aktif atau direncanakan.

ADVERTISEMENT

Secara total, terdapat hampir 870.000 mil kabel bawah air menghubungkan Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, dan seluruh dunia.

Beberapa kabel, seperti CeltixConnect menghubungkan antara Irlandia dan Inggris memiliki panjang kurang dari 100 mil sementara yang lain panjangnya lebih dari ribuan mil.

Misalnya, kabel Asia-America Gateway memiliki panjang lebih dari 12.000 mil dan menghubungkan Thailand, Tiongkok, Brunei, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Guam, Hawaii hingga Amerika Serikat. Hanya pulau-pulau kecil saja yang tidak ikut serta.

Tidak heran, jika kabel-kabel tersebut memiliki bandwidth yang luar biasa. Lebih dari 5 miliar orang menggunakan internet dan hanya ada beberapa ratus kabel yang mampu mengirimkan data antar benua.

Seperti kabel MAREA, yang dimiliki oleh Meta, Microsoft, dan perusahaan telekomunikasi Telxius, mentransmisikan data Tera-bit antara Virginia Beach di Amerika Serikat dan Bilbao di Spanyol dan bahkan mencetak rekor kecepatan pada tahun 2019.

Kemitraan Google dengan Pemerintah Bermuda

Sebelumnya, Google telah berinvestasi di sejumlah kabel bawah laut. Termasuk Dunant, yaitu kabel yang menghubungkan Virginia ke Prancis.

Ada juga kabel Firmina yang akan menghubungkan Carolina Selatan ke Argentina, Brasil, dan Uruguay. Selain itu, ada kabel Equiano yang menghubungkan Portugal, Nigeria, dan Afrika Selatan.

Adapun dengan penerbitan Nuvem, Google akan menambah kapasitas dan keandalan internet serta mengurangi latensi bagi pengguna Google dan pelanggan Google Cloud di seluruh dunia.

Proyek ini merupakan bagian dari rencana raksasa untuk menciptakan koridor data baru yang menghubungkan Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika. Menariknya lagi, kabel Nuvem akan melewati Bermuda.

Ini merupakan kabel bawah laut pertama yang menghubungkan Bermuda langsung ke Eropa.

Menurut Walter Roban, Wakil Perdana Menteri Bermuda dan Menteri Dalam Negeri, mengatakan, "Bermuda telah lama berkomitmen pada pasar kabel bawah laut, dan kami menyambut kabel Nuvem ke pusat digital Atlantik kami yang berkembang pesat."

Pihaknya menambahkan bahwa, Bermuda berharap dapat menjalin kerja sama dengan Google lebih lanjut dengan membangun kemitraan investasi untuk pengembangan infrastruktur digital.

Hal ini semakin mendukung penerbitan kabel Nuvem pada tahun 2026 mendatang. Ketika kabel tersebut resmi digunakan, maka data Google akan melewati Bermuda melintasi rute benua Amerika dan Eropa.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads