Konferensi Meja Bundar: Tokoh, Tujuan, dan Hasilnya

ADVERTISEMENT

Konferensi Meja Bundar: Tokoh, Tujuan, dan Hasilnya

Baladan Hadza Firosya - detikEdu
Rabu, 04 Okt 2023 15:00 WIB
Hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) salah satunya membahas mengenai  Republik Indonesia Serikat.
Foto: Wikimedia Commons/40 Tahun Indonesia Merdeka Jilid 1
Jakarta -

Seperti yang kita ketahui, bahwa diplomasi sangat berperan penting dalam upaya perjuangan mempertahankan kesatuan negara Republik Indonesia.

Perjuangan Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan melalui jalur diplomasi dilakukan dengan berbagai perundingan, terutama dengan Belanda.

Salah satu bentuk diplomasi yang dilakukan Indonesia dengan Belanda ialah melalui Konferensi Meja bundar (KMB) yang di selesaikan dengan beberapa hasil putusan. Bagaimana hasilnya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum itu, simaklah terlebih dahulu terkait tokoh-tokoh yang terlibat dalam KMB serta tujuan dari diadakannya KMB berikut ini.

Tokoh-tokoh Koferensi Meja Bundar

Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Ai Tin Sumartini dan Asep Sutisna Putra, KMB sendiri berlangsung di Den Haag pada 23 Agustus hingga 2 November 1949 sebagai bentuk penyelesaian konflik antara Indonesia dan Belanda.

ADVERTISEMENT

Dalam pertemuan itu, delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs Moh Hatta dengan Sultan Hamid II memimpin delegasi BFO yang merupakan forum yang dibentuk oleh Belanda. Demikian dilansir dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemdikbud RI.

Adapun lebih lengkapnya, berikut adalah tokoh-tokoh yang terlibat dalam KMB yang dilansir dari laman CNN Indonesia:

  1. Perdana Menteri Belanda Dr. W. Dress.
  2. Ketua Delegasi RI Drs. Mohammad Hatta.
  3. Wakil Ketua Mr. A.K. Pringgodigdo.
  4. Sekretaris I Prof. Mr. Dr. Soepomo.
  5. Sekretaris II W.J Latumenten.
  6. Ketua Delegasi Belanda Mr. J.H. van Maarseveen.
  7. Wakil Ketua I Mr. D.U. Stikker.
  8. Wakil Ketua II Dr. J.H van Roijen.
  9. Sekretaris Mr. E.E.J. van der Valk
  10. Ketua BFO Sultan Hamid II.
  11. Wakil Ketua Mr. I.A.A.G Agung.
  12. Sekretaris Mr. A.J. Vleer.
  13. Menteri Wilayah Seberang Lautan Belanda Mr. J.H van Maarseveen.
  14. Ketua Delegasi UNCI Merle H. Cochran,
  15. Ketua Mingguan Thomas K. Critchley
  16. Seorang anggota bernama Raymond Herremans
  17. Sekretaris Jenderal KMB Mr. M.J Prinsen.

Tujuan Koferensi Meja Bundar

Mengutip dari buku Mohamad Roem: Karier Politik dan Perjuangannya 1924-1968 oleh Iin Nur Insaniwati, tujuan dari diadakannya konferensi ini adalah sebagai bentuk penyelesaian sengketa Indonesia-Belanda dengan secepat mungkin.

Indonesia menginginkan agar penyerahan kedaulatan ke Negara Indonesia Serikat (NIS) sesuai dengan kesepakatan Renville berjalan lancar, sepenuh hati, dan tanpa syarat.

Para pihak yang terlibat dalam KMB juga berupaya sengketa antara Indonesia dan Belanda sesegera dan seadil mungkin. Mereka berharap konferensi dimulai pada tanggal 1 Agustus 1949 dan selesai dalam waktu dua bulan.

Setelah itu, mereka berupaya agar persetujuan yang dicapai dalam Konferensi Meja Bundar dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu.

Hasil Konferensi Meja Bundar

Mengutip dari jurnal milik Gentri Berlian Gea, Subaryana, Anggar Kaswati dengan judul "Konferensi Meja Bundar dan Pengaruhnya Terhadap Eksistensi Kemerdekaan Indonesia", berikut adalah hasil dari Konferensi Meja Bundar:

  1. Indonesia menjadi negara serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) dan merupakan UNI kerajaan Belanda yang dipimpin oleh Ratu Belanda.
  2. Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS paling lambat pada akhir tahun 1949.
  3. Semua hutang bekas Hindia-Belanda akan ditanggung oleh RIS.
  4. Masalah kedudukan Irian Barat akan ditentukan paling lambat satu tahun setelah penyerahan kedaulatan.
  5. Pasukan Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan bergabung dalam pasukan Angkatan Perang RIS (APRIS) dan secara bertahap akan mengambil alih penjagaan keamanan di seluruh wilayah RIS.

Jadi, demikian merupakan ulasan yang dapat dipelajari terkait tokoh-tokoh, tujuan serta hasil putusan terkait konferensi Meja Bundar. Semangat belajar!




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads