Peradaban Maya adalah salah satu peradaban yang dikenal unggul di masa lalu. Peradaban yang menghuni Mesoamerika sejak 1500 SM ini telah menyisakan misteri yang belum terpecahkan selama berabad-abad. Salah satunya adalah bagaimana Suku Maya runtuh.
Diketahui, orang-orang Suku Maya adalah kelompok kecil yang hidup sebagai petani dan nelayan di sepanjang pantai Teluk Meksiko. Mereka hidup berdampingan dengan peradaban pertama Mesoamerika, suku Olmec, dan berinteraksi dengan mereka melalui perdagangan.
Pada tahun 200 M, bangsa Maya mulai membangun kota-kota dengan alun-alun batu dan piramida yang terkenal. Selama puncak kekuasaan mereka, lebih dari 40 kota besar berada di bawah kendali Maya antara tahun 250 M hingga 900 M.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada puncak kejayaannya, bangsa Maya mendominasi sebagian besar Amerika Tengah dengan keahlian mereka dalam berbagai bidang seperti tembikar, matematika, astronomi, dan pertanian.
Namun, pada awal abad ke-9, peradaban Maya mulai merosot secara misterius. Kota-kota besar satu per satu ditinggalkan dan hancur.
Lantas apa yang sebenarnya menyebabkan keruntuhan peradaban Suku Maya ini? berikut ulasannya dikutip dari World Atlas.
Penyebab Runtuhnya Peradaban Suku Maya
Lingkungan yang Semakin Rusak
Pertanian yang intensif zaman dahulu diperkirakan mengakibatkan perubahan lingkungan yang signifikan. Penggundulan hutan dan degradasi tanah telah mengurangi kesuburan tanah dan memicu kelangkaan pangan.
Kondisi ini diperparah dengan kekeringan besar pada saat yang sama. Kurangnya curah hujan juga memperburuk bencana yang disebabkan oleh manusia.
Semua faktor ini diperkirakan berkontribusi pada kejatuhan peradaban Suku Maya pada masa lalu.
Adanya Konflik Sosial & Politik
Konflik hingga perang memperebutkan wilayah dan sumber daya juga menjadi faktor penyebab runtuhnya peradaban Suku Maya.
Selain itu, praktik perbudakan dan pengorbanan manusia untuk upacara keagamaan telah menciptakan ketidakstabilan sosial dan politik yang lebih besar.
Para dewa Maya diyakini membutuhkan darah manusia untuk puas, terutama dalam kondisi gagal panen. Hal ini memicu lebih banyak konflik dengan tetangga dan mengganggu perdagangan, yang sangat vital bagi ekonomi Maya.
Kepercayaan bahwa pemimpin agama dan politik memiliki hubungan khusus dengan para dewa juga berkontribusi pada ketidakstabilan. Sehingga, ketika kemampuan para pemimpin untuk memenuhi harapan dewa terbukti tidak efektif, masyarakat mulai kehilangan kepercayaan pada institusi tersebut.
Ekspansi Berlebihan dan Penipisan Sumber Daya
Diketahui, sejak dulu ekspansi yang cepat dan berlebihan juga telah dilakukan. Hal ini dirasakan masyarakat Maya yang kehilangan kendali atas wilayahnya.
Namun seperti kerajaan-kerajaan lain dalam sejarah, terkadang ekspansi yang cepat dan tiba-tiba dapat menyebabkan perluasan yang berlebihan.
Penebangan pohon yang berlebihan untuk memenuhi permintaan kapur bakar yang digunakan dalam konstruksi juga berdampak pada lingkungan.
Jika dibandingkan dengan era modern, penyebab runtuhnya Suku Maya juga dapat ditemukan di masa kini. Rusaknya lingkungan, penipisan sumber daya, dan faktor kerusakan lain yang disebabkan oleh manusia.
Meski bisa dibandingkan, namun dunia modern menghadapi tantangan yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian terus dilakukan untuk memahami lebih baik apa yang sebenarnya terjadi dengan peradaban Suku Maya yang unggul pada masa lalu.
(faz/faz)