13 Contoh Mantra Beserta Pengertian dan Cirinya

ADVERTISEMENT

13 Contoh Mantra Beserta Pengertian dan Cirinya

Nimas Ayu Rosari - detikEdu
Selasa, 19 Sep 2023 12:00 WIB
PROBOLINGGO, EAST JAVA, INDONESIA - JULY 18: Goats, caught by villagers, are tethered after being thrown as offerings by Tenggerese worshippers at the foot of Mount Bromo during the Yadnya Kasada Festival at crater of Mount Bromo on July 18, 2019 in Probolinggo, East Java, Indonesia. Tenggerese people are a Javanese ethnic group in Eastern Java who claimed to be the descendants of the Majapahit princes. Their population of roughly 500,000 is centered in the Bromo Tengger Semeru National Park in eastern Java. The most popular ceremony is the Kasada festival, which makes it the most visited tourist attraction in Indonesia. The festival is the main festival of the Tenggerese people and lasts about a month. On the fourteenth day, the Tenggerese made a journey to Mount Bromo to make offerings of rice, fruits, vegetables, flowers and livestock to throw them into the volcanos caldera. The origin of the festival lies in the 15th century princess named Roro, the principality of Tengger with her husband Joko Seger, and the childless couple asked mountain Gods for help in bearing children. The legend says the Gods granted them 24 children but on the provision that the 25th must be added to the volcano in sacrifice. The 25th child, Kesuma, was finally sacrificed in this initial after refusal, and the tradition of throwing sacrifices into the Caldera to appease the mountain Gods continues today. (Photo by Ulet Ifansasti / Getty Images)
Ilustrasi Foto: Ulet Ifansasti / Getty Images
Jakarta -

Mantra adalah salah satu jenis tradisi lisan dan masuk golongan puisi lama. Dikutip dari buku Mantra Muar Wanyek (Analisis Struktur dan Fungsi) yang disusun Badan Bahasa, mantra diyakini sebagai puisi yang paling tua karena berhubungan dengan bagian penting ritual-ritual masa lampau.

Aspek religi dalam proses pembacaan mantra menjadi faktor utama bertahannya mantra dalam masyarakat. Religi merupakan keyakinan manusia akan adanya kekuatan supranatural atau kekuatan gaib dalam hal yang luar biasa dan tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mantra adalah ucapan yang memiliki kekuatan gaib, misalkan untuk penyembuhan. Kekhasan mantra terletak pada pengulangan-pengulangan bunyi serta efek yang dihasilkannya pada pendengar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Mantra?

Dikutip dari buku Mantra Dalam Budaya Masyarakat Melayu karya Fariani, secara etimologi mantra berasal dari bahasa Sanskerta yaitu "man" yang artinya pikiran, dan "tra" yang berarti alat. Jadi "mantra" berarti "alat dari pikiran."

Penulisan mantra dapat berbentuk bait dengan memiliki rima yang tidak menentu. Mantra lebih mengutamakan irama daripada rima. Dalam masyarakat Melayu, mantra digunakan untuk keperluan adat dan kepercayaan mistis selain menjadi karya sastra.

ADVERTISEMENT

Seturut pula dengan laman Kemdikbud, pengertian mantra adalah kata atau kalimat yang mengandung kekuatan gaib atau magis dan hanya dapat diucapkan oleh orang tertentu.

Hal tersebut dikarenakan mantra memiliki kekuatan di luar kemampuan manusia. Kalimat mantra juga kaya akan metafora serta gaya bahasa hiperbola untuk visualisasi keadaan yang diinginkan dalam tujuan mantra.

Adapun antropolog Koentjaraningrat dalam buku Sejarah Antropologi, memaparkan mantra adalah bagian dari teknik ilmu gaib yang berupa kata-kata dan suara-suara yang sering tidak berarti, tetapi dianggap berisi kesaktian atau kekuatan mengutuk.

Ciri-ciri Mantra

Dikutip dari buku Tradisi Lisan Mantra Pengobatan oleh Sutikno dkk tahun 2020, mantra merupakan salah satu jenis dari puisi lama di masyarakat yang menjadi tradisi lisan. Mantra biasanya diajarkan secara turun temurun antar generasi. Untuk membedakan mantra dengan tradisi lisan lainnya, terdapat ciri-ciri mantra tersebut.

Berikut ciri-ciri mantra bersumber dari buku yang sama.

  1. Mantra dari Melayu memiliki bentuk puisi atau mengandung unsur puisi di dalamnya. Namun puisi tersebut agak unik dan beda dari puisi biasanya.
  2. Isi dan konsep mantra menunjukkan hubungan erat masyarakat dengan sistem kepercayaannya.
  3. Mantra diciptakan dan diabadikan dalam satu perlakuan tertentu dan untuk fungsi tertentu.
  4. Pengabdian sebuah mantra hanya dapat dilakukan oleh orang tertentu, seperti pawang atau dukun yang memiliki kemampuan dan perantara untuk melakukan mantra,
  5. Mantra memiliki kepercayaan, konsep, teks, atau tubuh puisinya yang dilakukan seseorang untuk tujuan tertentu. Tujuan tersebut bisa untuk tujuan perseorangan atau masyarakat.
  6. Mantra berbentuk teks ucapan dari kata-kata atau ayat yang membentuk prosa berirama.
  7. Isi teks mantra mengandung konotasi magis dan berkaitan dengan kuasa luar biasa.
  8. Bahasa yang digunakan dalam mantra biasanya berbentuk perlambangan akan suatu kuasa atau objek.
  9. Penggunaan citraan berdasarkan panca indera mata, telinga, hidung, dan tangan.
  10. Terdapat pengulangan-pengulangan bunyi pada pengucapan mantra.


Contoh Mantra


Berikut contoh-contoh mantra yang diambil dari buku Tradisi Lisan Mantra Pengobatan oleh Sutikno dkk tahun 2020 dan buku Sihir Mantra: Antara Sakralitas dan Profanitas oleh Maman.


1. Mantra Pelemah

Bismillahirrahmanirrahim

Rebah ramu engkau berdiri ramu aku

Rebah syarak engkau berdiri syarak aku

Aku mengambil baja sejengkal dalam diri engkau

Berkat lailahaillallah

Muhammadurrasulullah


2. Mantra Penunduk

Gempa ali gempa gempita

Dang sari gajah berlenggang

Sah aku anak harimau yang garang

Batu congkol hatiku

Nibung kering tulangku

Berkat doa baginda

Ali Gentar bumi gentar langit


3. Mantra Penghalau Setan

Bismillahirrahmanirrahim

Hantu raya jembalang raya

Datang engkau dari hutan raya

Kembalilah engkau ke hutan raya

Engkau jangan bertemu anak sidang manusia

Jika bertemu anak sidang manusia

Tunduk engkau tujuh kali kepada aku

Umat Muhammad lah yang sebenarnya

Berkat kata lailahaillallah Muhammadarrasulullah


4. Mantra Agar Menang

Allah kata salah

Muhammad kata silih

Jibrail kata fana


5. Mantra agar Tidak Diganggu Roh Jahat

Patah ranting ditendang kuda

Mulut terkancing mata buta...Puh!


6. Mantra Penawar Sakit Mata

Bismillahirrahmanirrahim

Hai mata

Mata berlian

Allah jadi mata sejati

Cahayalah mata sekalian alam

Sakitnya tak datang lagi


7. Mantra Menidurkan Anak

Siji meneng

Loro anteng

Telu merem

Puah!

Turu kang enak


8. Mantra Memancing

Kuat kait sisirintil

Kanjut ngait ka kail

Clom giriwil 3x

Sungkat-sangkut jawil-menjawil

Burung lelaki mengait ke kail

Plung giriwil 3x


9. Mantra Belajar

Hujud bungbang

Nu hurung dina jajantung

Nu ruhay dina kalilipa

Remet meteng dina angen

Bray padang

Pangmukakeun kareremet nu aya di diri kula

Bray padang!

Bray caang!

Caangna salalawasna

Lawasna saumur kula


10. Mantra Lari

Bismillahirrohmanirrohim

Pur puyuh

Cleng peucang

Jagat ngariut

Batu beukah

Durungkeun ku sang dewa


11. Mantra Pengusir Jin

Pulanglah engkau kepada rimba sekampung

Pulanglah engkau kepada rimba yang besar

Pulanglah engkau kepada gaung guntung

Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu


12. Mantra Menghentikan Pendarahan

Jikalau engkau tidak pulang

Engkau ditimpa pisau raut

Jikalau engkau tidak pulang engkau ditimpa

Ka'batullah berkat doa

La ilaha illa 'hah, Muhammadar Rasulullah

13. Mantra Penghilang Sakit saat Melahirkan (Makassar)

I kaumi anne minnyakna Khasubandi
Nakuparekko pallaccuki ka lassukanna
Anak I anu ...
Nataena napisakringi pakrisika
I anu ...
Sikkammamami minnyak anne
Laccukna ri balantang daserek
Barakka La ilaha illallah
Barakkak Muhammad Rasulullah

Dilihat dari contoh mantra di atas fungsi mantra bagi pemakainya sangat beragam, tergantung dari isi dan tujuan yang ingin dicapai. Mantra pengobatan, tentunya digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan penyakit, baik itu penyakit batin maupun penyakit lahir.

Ada juga fungsi mantra yang bersifat umum, mantra dapat berfungsi sebagai sistem proyeksi, yakni pencerminan angan-angan suatu kolektif. Kedua, sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga kebudayaan. Ketiga, mantra sebagai sarana pendidikan. Keempat, sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota penggunanya.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads