5 Anak 'Ajaib' Paling Terkenal dengan Bakat Menakjubkan, Ada Mozart-Pascal

ADVERTISEMENT

5 Anak 'Ajaib' Paling Terkenal dengan Bakat Menakjubkan, Ada Mozart-Pascal

Devita Savitri - detikEdu
Minggu, 17 Sep 2023 09:00 WIB
Lukisan langka Mozart
Foto: Reuters
Jakarta -

Detikers, apa yang terpikirkan bila mendengar kata 'anak ajaib'? Bukan mereka yang bisa melakukan trik sulap, terbang atau semacamnya. Anak ajaib juga sering dikaitkan dengan seseorang yang jenius.

Dikutip dari BBC Science Focus, anak ajaib atau teramat berbakat adalah kondisi di mana anak kecil memiliki kemampuan setara dengan orang dewasa yang profesional di bidangnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa anak ajaib biasanya melakukan latihan yang intens selama bertahun-tahun karena didorong oleh orang tua yang ambisius.

Hal itu nampaknya dibuktikan oleh psikolog asal Amerika, David Henry Feldman dan Martha Morelock. Keduanya mengidentifikasi sifat-sifat apa saja yang melekat pada anak ajaib dengan merangkum banyak penelitian di abad ke-20 akhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, pengaruh lingkungan menjadi faktor yang berkontribusi pada pengembangan skill 'anak ajaib' ini. Secara umum disebutkan, bila kemampuan anak ajaib tidak hanya muncul secara spontan, tetapi karena adanya fenomena penting lain yang terjadi secara bersamaan.

Sepanjang sejarah ada banyak anak ajaib yang terkenal, lima di antaranya termasuk dalam daftar berikut ini. Siapa saja? Yuk simak penjelasannya dikutip detikEdu dari Ensiklopedia Britannica.

ADVERTISEMENT

5 Anak Ajaib Paling Terkenal Sepanjang Sejarah

1. Wolfgang Amadeus Mozart

Wolfgang Amadeus Mozart adalah anak ajaib yang mampu memainkan lagu dengan harpsichord pada usia empat tahun. Pada usia lima tahun ia mulai bisa menggubah musik sederhana.

Ketika ia berumur tujuh tahun, keluarganya melakukan tur pertama untuk menunjukkan kemampuan musiknya dan sang kakak yakni Maria Anna "Nannerl" yang juga berbakat. Tak hanya kemampuannya, ingatan dan kreativitas dalam komposisi musik milik Mozart juga sangat menakjubkan.

Salah satu bukti kemampuan ingatan Mozart terjadi ketika kunjungan ke Vatikan pada tahun 1770 tentang musik paduan suara di zaman Renaisans akhir yang paling terkenal yaitu Miserere. Kala itu ia berusia 14 tahun.

Miserere diketahui digubah oleh Gregorio Allegri, seorang pendeta dan anggota paduan suara Kapel Sistina. Musik itu menggunakan latar dari Mazmur ke-50 yang sangat disukai oleh penghuni Vatikan sehingga dilarang untuk disalin komposisinya ataupun ditampilkan di tempat lain. Diketahui hanya ada tiga salinan resmi yang pernah dibuat.

Pada tahun itu, Mozart dan ayahnya mendengarkan pertunjukan Miserere. Setelah selesai Mozart tak bisa tidur dan mulai menuliskan tentang musik Miserere dari ingatannya.

Beberapa hari kemudian, ia kembali mendengarkan lagu itu untuk kedua kalinya. Hal ini menjadi kesempatan Mozart untuk memperbaiki kesalahan dan disembunyikan di tempatnya.

Sejak saat itu, para ahli musik menyatakan bila kemampuan mengingat Mozart sangatlah luar biasa. Namun mungkin tidak sehebat kedengarannya pada awalnya.

Disebutkan bila Miserere adalah karya yang agak berulang dan transkrip Mozart mungkin tidak menyertakan ornamen improvisasi. Meski begitu, pertunjukan itu disebut memiliki waktu 12 hingga 15 menit dan mengingat semuanya adalah hal yang luar biasa.

2. Srinivasa Ramanujan

Srinivasa Ramanujan disebut sebagai matematikawan yang belajar dengan otodidak terhebat sepanjang sejarah. Ia adalah siswa berprestasi dengan ingatan yang luar biasa, tetapi tumbuh miskin di Kumbakonam India.

Perjalannya sebagai matematikawan dimulai pada tahun 1903 pada usia 16 tahun. Karena miskin, ia meminjam salinan buku teks matematika tingkat lanjut dengan bahasa Inggris yang sudah ketinggalan zaman.

Meski begitu, ia mempelajarinya dengan obsesif dan mencatat di buku catatan yang dibawanya kemana-mana. Terlanjur jatuh cinta pada matematika, nyatanya menimbulkan kerugian di bidang kehidupan lainnya.

Pada tahun 1904, Ramanujan kehilangan beasiswa ke Universitas Madras karena tidak tertarik bila tidak di bidang matematika. Perjalanan hidupnya berlanjut hingga dewasa dan bekerja sebagai juru tulis.

Kala itu ia mengirimkan karya ke ahli matematika di Inggris dan meminta nasihat mereka. Usahanya hampir sia-sia karena beberapa ahli tidak menanggapinya.

Pada tahun 1913 ahli matematika di Universitas Cambridge, Godfrey Hardy menerima paket dari Ramanujan. Awalnya Hardy mencurigai tulisan Ramanujan hanyalah penipuan atau lelucon tapi malah ditemukan hal-hal yang tidak biasa.

Setahun kemudian, keduanya bertemu karena Ramanujan datang ke Cambridge. Hardy mengajarinya dan keduanya melakukan kolaborasi penelitian.

Beberapa tahun kemudian, Ramanujan menerbitkan banyak buku dan terpilih menjadi anggota Royal Society di tahun 1918. Namun, karena kesehatannya ia meninggal pada tahun 1919 di usia 32 tahun.

3. Stevie Wonder

Stevie Wonder atau Steveland Judkins Morris adalah musisi terampil dengan kemampuan memainkan banyak alat musik. Namun, ia terlahir dengan kekurangan penglihatan dan tumbuh dalam kemiskinan.

Pada tahun 1962 di usianya yang ke 12 tahun, Stevie mulai merekam musiknya dan tampil secara profesional dengan nama panggung Little Stevie Wonder. Sejak saat itu, ia memantapkan diri untuk menjadi musisi yang serius.

Ia mampu menggabungkan penulisan lagu kreatif dan penguasaan gaya musik yang berbeda-beda seperti ritme, blues, soul, funk, rock, dan jazz. Di ulang tahunnya yang ke 21 ia bahkan sudah menulis lebih dari selusin lagu yang meledak di pasaran.

Akhirnya kemampuan Stevie Wonder membuatnya dilantik ke dalam Rock and Roll Hall of Fame pada tahun 1989 di usia 38 tahun.

4. Judit Polgar

Dalam daftar anak ajaib Judit Polgar memiliki kasus yang menarik. Ayahnya Laszlo adalah seorang psikolog pendidikan yang meyakini bila kemampuan mental yang luar biasa bukan hasil dari bakat bawaan melainkan hasil dari pelatihan yang tepat.

Laszlo mengaku bisa mengubah anak manapun menjadi anak ajaib dan menuliskan manual berjudul Raise a Genius! Awalnya, mungkin ide tersebut terdengar aneh tetapi berbeda ketika ia menggunakan ketiga putrinya menjadi alat uji coba visi pedagogisnya untuk menjadi ahli catur.

Ketiga putrinya dibesarkan dalam lingkungan latihan catur yang terus menerus. Hasilnya Polgar bersaudara mengguncang dunia catur yang didominasi laki-laki sehingga banyak orang mempertanyakan asumsi luas bila pemain laki-laki secara alami lebih unggul dibanding perempuan.

Putri tertua, Susan Polgar menjadi pemain wanita dengan peringkat dunia di usia 15 tahun. Pada bulan Januari 1991, Susan menjadi wanita pertama dengan gelar grandmaster usai dihitung berdasarkan penilaian yang sama dengan pemain pria.

Pada bulan Desember 1991, Susan dikalahkan oleh adik perempuannya yang paling muda yakni Judit. Judit kala itu berusia 15 tahun dan mendapat pangkat grandmaster serta memecahkan rekot yang dibuat Bobby Fischer pada tahun 1958.

Selama karirnya, Judit berfokus dalam cabang pemain pria dan sukses besar. Pada tahun 2005, ia mencapai peringkat kedelapan di ranking pemain catur dan menjadi satu-satunya wanita yang masuk ke dalam sepuluh besar.

5. Blaise Pascal

Blaise Pascal adalah ahli matematika, fisikawan, dan filsuf Perancis abad ke-17. Sejak awal ia tidak diajarkan matematika sebagai seorang anak oleh sang ayah Etienne yang merupakan ahli matematika dan pemungut pajak.

Menurut Etienne, yang terbaik bagi anak-anaknya adalah mengusai bahasa Yunani dan Latin terlebih dahulu. Kemudian beralih belajar matematika dan sains.

Namun menurut biografi yang ditulis oleh saudara perempuannya, Gilberte, Blaise unggul dalam matematika tanpa instruksi sama sekali. Di usia 12 tahun, ia berhasil menemukan bahwa sudut dalam sebuah segitiga selalu berjumlah dua sudut siku-siku.

Fakta ini awalnya hanya diketahui oleh para ahli matematika dan dirahasiakan. Menyadari kemampuan putranya yang luar biasa, Etienne mengalah dan mulai memperkenalkan konsep matematika.

Tiga tahun kemudian, Blaise menerbitkan karya matematika orisinil pertamanya berjudul Essai pour les coniques (1640) tentang bangun kerucut. Dua tahun kemudian Blaise menemukan alat penjumlahan dan pengurangan secara mekanis.

Alat itu disebut sebagai mesin hitung pertama dan diproduksi secara masal dan digunakan untuk bisnis. Pada tahun 1640 dan 1650-an, Blaise Pascal membuktikan dirinya sebagai salah satu pemikir matematika dan ilmiah terbesar di Eropa.

Selain itu ia juga menulis tentang subjek keagamaan dan filsafat. Namun, pada akhirnya ia meninggal pada tahun 1662 di usia 39 tahun.

Itulah 5 anak ajaib yang terkenal dalam sejarah. Semoga informasi ini bermanfaat bagimu ya detikers!




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads