Arkeolog Temukan Pedang Romawi Kuno Berusia 1900 Tahun, Masih Awet di Gua

ADVERTISEMENT

Arkeolog Temukan Pedang Romawi Kuno Berusia 1900 Tahun, Masih Awet di Gua

Nimas Ayu Rosari - detikEdu
Jumat, 15 Sep 2023 19:30 WIB
Arkeolog Temukan Pedang Romawi Kuno Berusia 1900 Tahun
Foto: Emil Aladjem/Israel Antiquities Authority via Armstrong Institute of Biblical Archaeology
Jakarta -

Para arkeolog menemukan pedang dari zaman Romawi kuno di dalam gua dekat Laut Mati dengan keadaan yang masih awet dan sangat baik. Ada empat pedang Romawi kuno berusia 1.900 tahun di dalam gua tersebut.

Pedang-pedang ini memiliki bilah dari besi dengan panjang sekitar 60-65 sentimeter. Pada saat ditemukan, pedang ini dalam keadaan masih utuh dan awet di dudukan kayunya atau disebut juga sebagai sarung pedang.

Hal ini juga disampaikan oleh salah satu arkeolog yang ikut dalam penemuan ini, yaitu Oriya Amichay.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tampaknya itu seperti tumpukan buku. Tetapi ternyata tumpukan pedang!" ungkapnya, seperti dilaporkan oleh BBC, dikutip Kamis (14/9/2023).

"Kita tentu bisa tahu cerita pedang ini dari sejarahnya. Tetapi melihat penemuan ini sama saja melihat sejarah langsung di depan muka," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Penemuan yang Dramatis

Menurut BBC, ditinjau dari sejarahnya diketahui bahwa sekitar 2.000 tahun yang lalu terjadi peperangan yang melibatkan antara orang-orang penduduk daerah ini dengan Kekaisaran Romawi. Dikarenakan perang tersebut, banyak terjadi kerusakan dan kehancuran pada kota-kota daerah ini dan membuat penduduknya terpaksa pindah ke daerah lain.

Berdasarkan sejarah tersebut, para arkeolog percaya dan meyakini bahwa kemungkinan pedang yang ditemukan adalah berasal dari medan perang itu dan disembunyikan oleh pemberontak Yahudi di gua.

"Penemuan ini sangat dramatis dan menarik," ungkap Eli Escusido, direktur Otoritas Barang Antik Israel atau Israel Antiquity Authority (IAA) dalam pernyataannya melalui laman Armstrong Institute oleh George Haddad.

Escusido juga menyatakan bahwa iklim gurun kering yang ada pada sekitar daerah Laut Mati membuat artefak pedang ini menjadi awet.

"Penemuan ini menjadi kapsul waktu yang unik, di mana sebelumnya ditemukan fragmen gulungan, koin dari peristiwa pemberontakan Yahudi, dan sandal kulit, sekarang bahkan pedang dengan sarungnya juga seolah-olah baru saja disembunyikan hari ini," kata Escusido.

Pada penemuan ini para peneliti sempat kesulitan mengakses menuju gua untuk mengambil potret sebuah prasasti kuno sebelum menemukan pedangnya. Dilansir dari laporan Patrick Smith yang dipublikasi pada NBC News, para peneliti awalnya ingin memeriksa prasasti kuno dari zaman Kuil Solomon. Namun, kemudian mereka menemukan tumpukan kayu yang ternyata adalah pedang Romawi kuno ini.

Dari keempat pedang yang ditemukan, diketahui bahwa tiga pedang diantaranya masih dalam sarung kayu dan diidentifikasi sebagai Spatha Romawi atau disebut pedang panjang. Pedang ini biasanya digunakan dalam perang dan pertempuran gladiator. Kondisi pedangnya masih sangat baik dan memiliki ukuran panjang 23 hingga 25 inci.

Sedangkan pedang keempat memiliki bentuk pisau yang ukurannya lebih pendek dan diidentifikasi sebagai senjata yang dikenal dengan nama Ring-pommel. Diketahui pula bahwa pedang ini dinamakan Ring-pommel karena terdapat cincin di ujungnya dan ukuran pedang ini kurang dari 18 inci.

Keempat pedang ini dikonfirmasi merupakan senjata yang biasa digunakan oleh tentara Romawi pada periode tersebut. Mereka membuat pegangan pedang dari bahan kayu atau logam dengan strip kulit menggunakan potongan-potongan kayu serta logam.




(nah/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads