Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Mirip Burung, Berusia 150 Juta Tahun

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Mirip Burung, Berusia 150 Juta Tahun

Noor Faaizah - detikEdu
Minggu, 10 Sep 2023 08:00 WIB
Rekonstruksi dinosaurus Fujianvenator prodigiosus
Rekonstruksi dinosaurus Fujianvenator prodigiosus Foto: Chuang Zhao/CHINESE ACADEMY OF SCIENCES
Jakarta -

Fosil dinosaurus kecil mirip burung dengan kaki bagian bawah yang sangat panjang telah ditemukan di Zhenghe, provinsi Fujian di China bagian tenggara.

Sebuah tim penelitian gabungan antara Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology (IVPP) dari Chinese Academy of Sciences dan Fujian Institute of Geological Survey (FIGS) menganalisis fosil berusia 150 juta tahun tersebut.

Fosil ini merupakan burung keturunan dinosaurus theropoda yang hidup pada akhir zaman Jurassic hingga awal zaman Cretaceous (Kapur). Spesies ini diberi nama Fujianvenator prodigiosus yang berarti "pemburu aneh dari Fuijian".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis burung ini memberi pemahaman baru tentang evolusi paling awal dari Avialae. Sebelumnya, para paleontolog menganggap Archaeopteryx sebagai burung pertama. Sedangkan selanjutnya yang tercatat merupakan kelompok burung modern kecuali Deinonychus atau Troodon dan Biota Yanliao.

Akibatnya, terdapat jeda sekitar 30 juta tahun sebelum catatan burung masa Cretaceou tertua yang diketahui. Namun, avialae dari zaman Jurassic ini menjadi kunci yang menguraikan asal usul evolusi dari bentuk khas dari tubuh burung.

ADVERTISEMENT

Morfologi Burung Zaman Jurrasic Ini Unik

Sebagai asal-usul bentuk burung modern, Fujianvenator prodigiosus memiliki bentuk morfologi yang unik khususnya pada kaki.

"Analisis komparatif kami menunjukkan bahwa perubahan nyata pada bentuk tubuh terjadi di sepanjang garis awal avialan, yang sebagian besar didorong oleh kaki depan, yang pada akhirnya memunculkan proporsi anggota tubuh burung pada umumnya," kata Dr. Min Wang dari IVPP dilansir dari Scitechdaily.

Bagian bawah kaki belakangnya berbentuk lebih memanjang dari morfologi lainnya. Dari bentuk ini bila dikaitkan dengan pengamatan geologi menunjukkan bahwa Fujianvenator hidup di lingkungan rawa.

Dari bentuk morfologinya juga, dapat diketahui jika spesies tersebut merupakan pelari berkecepatan tinggi yang berkaki panjang. Dimana, bentuk tersebut mewakili ekologi sebelumnya yang tidak diketahui oleh avialae awal.

Spesies Burung Dinosaurus dari Wilayah Selatan

Kumpulan morfologi aneh juga ditemukan pada avialan lain, troodontidae dan dromaeosauridae. Hal ini menunjukkan dampak mosaikisme evolusioner pada evolusi burung purba.

"Selain Fujianvenator, kami telah menemukan banyak vertebrata lain, termasuk teleost, testudines, dan choristodera," kata Liming Xu dari FIGS.

Selama akhir zaman Jurassic hingga awal zaman Kapur, Tiongkok tenggara mengalami aktivitas tektonik intensif akibat subduksi lempeng Paleo-Pasifik.

Gerakan tektonik ini berakibat pada meluasnya magmatisme dan cekungan depresi sesar. Area tersebut menjadi tempat ditemukannya Fujianvenator. Latar belakang geologis ini pada dasarnya sama dengan akhir Zaman Jurassic di Tiongkok utara dan timur laut, tempat Biota Yanliao dilestarikan.

"Keanekaragaman yang luar biasa, komposisi vertebrata yang unik, dan lingkungan paleo menunjukkan dengan kuat bahwa wilayah ini mendokumentasikan fauna darat, yang kami beri nama Fauna Zhenghe," kata Dr. Zhonghe Zhou dari IVPP.

Berdasarkan penanggalan radioisotop in-situ dan survei stratigrafi sebelumnya, temuan mereka terbatasi pada periode 150-148 juta tahun yang lalu. Oleh karena itu, dari penemuan Fujianvenator, telah menambah wawasan baru sebagai salah satu anggota avialan Jurassic termuda secara stratigrafi dan paling selatan secara geografis.

Kini, tim paleontolog gabungan dari IVPP dan FIGS berencana untuk melanjutkan eksplorasi mereka di Zhenghe dan daerah sekitarnya.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads