Gelembung Raksasa Ini Diduga Fosil Kelahiran Alam Semesta

ADVERTISEMENT

Gelembung Raksasa Ini Diduga Fosil Kelahiran Alam Semesta

Nimas Ayu Rosari - detikEdu
Kamis, 14 Sep 2023 20:30 WIB
Ilustrasi  gelembung galaksi HoΚ»oleilana. Area merah di kiri mewakili cangkang dengan galaksi-galaksi tunggal diwakili oleh bercak-bercak bercahaya di sekitarnya.
Foto: Frédéric Durillon, Animea Studio; Daniel Pomarède, IRFU, CEA University Paris-Saclay. Didanai Pemerintah Prancis 2030 (P2I-Graduate School of Physics) di bawah ANR-11-IDEX-0003
Jakarta -

Sebuah gelembung besar di ruang angkasa tidak sengaja ditemukan tim peneliti yang dipimpin Universitas Hawai'i UH). Gelembung galaksi itu diyakini sebagai fosil dari sisa-sisa proses terbentuknya alam semesta.

Astronom Brent Tully dari Institut Astronomi UH menuturkan, timnya menemukan galaksi sejauh 820 juta tahun cahaya dari Bumi itu di dalam jaringan galaksi. Temuan ini dilaporkan di The Astrophysical Journal.

"Kami tidak mencarinya. Galaksi ini besar sekali, sampai-sampai muncul di pinggiran sektor langit yang sedang kami analisis," kata Tully dalam pernyataan kampus di Science Daily.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana Fosil Kelahiran Alam Semesta Terbentuk?

Tully menjelaskan, keberadaan gelembung raksasa itu sudah diprediksi oleh teori Big Bang. Gelembung ini merupakan dampak dari munculnya materi-materi awal alam semesta, yang dikenal sebagai Baryon Acoustic Oscillations (BAO).

Sejumlah penelitian sebelumnya ternyata juga sudah menjelaskan keberadaan struktur masif di ruang angkasa ini. Namun, belum ada penelitian yang menjelaskan lebih lanjut soal isi dalam dan materinya.

ADVERTISEMENT

Tully berpendapat, gelembung raksasa ini bisa jadi objek tunggal pertama yang berhubungan langsung dengan BAO. Temuan dan penelitian lebih lanjut pada gelembung raksasa ini menurutnya dapat bantu peneliti mengenal lebih jauh efek evolusi galaksi.

Berdasarkan teori Big Bang, alam semesta di 400 ribu tahun pertama hanya berupa kuali plasma panas, mirip bagian dalam Matahari. Elektron di plasma dipisahkan dari inti atomnya. Bagian yang lebih padat runtuh karena gaya gravitasi. Akibatnya, plasma berosilasi atau beriak dan menyebar keluar.

Berdasarkan kecepatan gelombang suara dalam plasma, riak terbesar di alam semesta bisa mencapai sejauh 500 juta tahun cahaya. Setelah alam semesta mendingin dan berhenti jadi paslam, tersisa riak-riak tiga dimensi (3D) yang luas. Kemudian selama ribuan tahun, galaksi terbentuk dalam struktur mirip gelembung raksasa tersebut.

"Merupakan proses yang luar biasa untuk membuat petanya dan melihat bagaimana struktur cangkang raksasa HoΚ»oleilana terdiri dari unsur-unsur yang diidentifikasi di masa lalu sebagai salah satu struktur terbesar di alam semesta" kata kartografer penelitian, Danies Pomarede dari CEA Paris-Saclay University, Prancis.

Kini, gelembung tersebut diberi nama Hawai'i, Ho'oleilana. Nama ini diambil dari nyanyian mitologi penciptaan Hawai'i, Kumulipo.




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads