.webp)
Serangkaian karya seni gua Paleolitikum baru-baru ini ditemukan di gua Cova Dones, Valencia, Spanyol. Gambar-gambar ini dinilai merupakan jenis baru yang ditemukan untuk karya zaman Paleolitikum Atas Mediterania, khususnya di zaman es.
Biasanya, lebih dari 70 persen situs seni cadas Paleolitikum yang diketahui terpusat di Prancis dan Cantabria. Seni gua Zaman Pleistosen juga ada di Spanyol dan Italia, tetapi jumlah temuannya jauh lebih sedikit, sekitar 3 buah saja di wilayah Valencia dan Catalonia. Sedangkan temuan artefak atau barang bergerak milik warga Pleistosen jauh lebih banyak.
Peneliti Aitor Ruiz-Redondo dan rekan-rekan pun melaporkan temuan dari musim panas 2021 ini di jurnal Antiquity, Cambridge University Press. Menurut tim peneliti, temuan di luar wilayah Prancis-Cantabria selalu relevan untuk meningkatkan pengetahuan simbolisme di masa Paleolitikum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seni cadas Cova Dones ini dinilai penemuan penting dalam seni Paleolitik Mediterania. Sebab, manusia jadi bisa belajar seperti apa kecenderungan visual warga Mediterania di zaman es.
Simbol-simbol di Gua Zaman Es
Gambar-gambar gua itu terletak di kedalaman 500 meter, yang mengarah ke sebuah ngarai curam di Kota Millares. Setelah ditemukan pada 2021, penelitian pada 2023 memungkinkan peneliti memastikan bahwa situs ini adalah cagar seni Palaeolitik utama.
Sebab, ada banyak motif dan variasi motif, serta kekayaan dan detail fitur teknis dalam pengerjaannya. Peneliti menyatakan, setidaknya ada 110 unit gambar, termasuk minimal 19 gambar hewan (zoomorphic) di 3 zona berbeda.
Uniknya, area 'galeri gambar purba' ini mudah diakses manusia modern tanpa perlu memanjat. Pengunjung bisa melihat ada gambar 7 kuda, 7 rusa merah betina, 2 auroch (kerbau purba), 1 rusa jantan, dan 2 binatang lainnya yang tidak teridentifikasi.
Manusia zaman es juga menggambar tanda-tanda persegi panjang, liku-liku, panel makaroni, garis-garis, dan lukisan yang kurang terselamatkan seiring waktu. Panel makaroni adalah gambar alur yang yang dibuat dengan jari atau alat yang diseret melintasi permukaan lunak, lalu permukaannya mengering.
Menggambar di Batu
Keragaman dan kelangkaan ciri teknis karya seni di gua ini dinilai penting bagi peneliti. Sebab, ada berbagai jenis lukisan dan ukiran di sana. Untuk ukiran, ada yang dibuat dengan garis besar, tetapi ada juga gambar yang dibuat dengan diarsir pakai endapan batu kapur (mondmilch).
Menurut peneliti, teknik di atas jarang ditemukan di seni gua Paleolitikum. Teknik ini juga tidak pernah ditemukan sebelumnya di kawasan semenanjung Iberia timur tersebut.
Lebih lanjut, motif dan pewarnaannya pun dibuat dari tanah liat merah di dinding, bukan bubuk oker atau mangan encer biasa. Patung-patung yang dilukis dengan tanah liat jarang ditemukan.
Penanggalan Gambar Gua Usia 24.000 Tahun
Penanggalan gambar tanah liat susah diteliti. Namun di Cova Dones, kekunoan lukisan tersebut diketahui dari fakta bahwa tanah liat tersebut sempat mengering di lingkungan basah. Di sejumlah area di beberapa gambar, juga muncul lapisan mineral kalsit tebal yang terakumulasi setelahnya dan menutupinya.
Bukti lain gambar ini berasal dari Zaman Paleolitikum adalah beberapa bekas cakar beruang gua yang tersebar di sekitarnya. Beberapa di antaranya tumpang tindih dengan jejak alur jari. Waktu kepunahan jenis beruang tersebut memberi perkiraan waktu penggambaran bagi peneliti.
Terakhir, gaya penggambaran kerbau purba dan kuda menunjuk pada Zaman Pra-Magdalena (>20 ka cal BP). Menimbang temuan ini dan tanggal kepunahan beruang gua, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian dari karya seni batu itu berusia lebih dari 24.000 tahun.
(twu/pal)
