Public speaking atau berbicara di depan umum juga menjadi sarana komunikasi yang memerlukan umpan balik dengan melibatkan unsur komunikasi, seperti komunikator (penyampai pesan), pesan, dan komunikan (penerima pesan).
Namun, adakah di antara detikers yang sering kesulitan ketika berbicara di depan publik? Sepertinya kita sepakat bahwa berbicara di depan umum atau public speaking adalah hal yang sulit, karena ini memerlukan teknik yang harus dipelajari.
Melatih kemampuan public speaking memerlukan waktu dan latihan. Tetapi dengan melatih teknik-tekniknya secara konsisten, detikers akan menjadi lebih mahir dan siap jika harus berbicara di depan banyak orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa saja teknik-teknik public speaking yang dimaksud? Mengutip dari buku Publik Speaking Cerdas Saat Berbicara didepan Umum oleh Anna Gustina Zainal, berikut adalah 10 teknik yang dapat membantu detikers untuk menjadi public speaker agar menjadi percaya diri:
Teknik Dasar Public Speaking
1. Kenali Audiens
Sebelum berbicara di depan mereka, penting untuk memahami siapa audiens Anda. Ini akan membantu Anda menyampaikan pesan sesuai dengan harapan mereka.
Pertimbangkan latar belakang pendidikan, usia, dan jabatan mereka. Informasi ini akan berguna saat Anda menyusun materi presentasi. Sehingga hal ini juga membantu untuk menghindari membuat asumsi yang salah tentang pengetahuan dan minat audiens Anda.
2. Menyusun Poin-poin Materi
Setelah memahami audiens, buatlah poin-poin penting dari materi yang akan Anda sampaikan. Ini akan memberikan pandangan umum saat Anda berbicara nanti dan memungkinkan Anda untuk improvisasi tanpa membaca catatan secara terus-menerus.
Dengan membuat poin-poin, detikers tidak hanya bergantung pada membaca catatan tertulis saat berbicara di depan umum. Namun, justru memiliki panduan yang lebih mudah dipahami secara visual yang membantu arahan saat presentasi.
3. Kalimat Pembuka yang Menarik
Untuk menarik perhatian audiens, buatlah kalimat pembuka yang kuat dan menarik. Kalimat pembuka yang baik akan membuat audiens ingin mendengarkan lebih lanjut. Ini penting terutama saat mempresentasikan proyek kepada klien atau atasan.
Kalimat pembuka berupa anekdot, pertanyaan retoris atau fakta menarik yang terkait dengan topik presentasi. Tujuannya adalah membuat audiens ingin tahu lebih banyak dan terlibat dalam presentasi.
4. Interaksi dengan Audiens
Berbicara di depan umum bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang berkomunikasi. Ajukan pertanyaan pendek di antara materi Anda atau tambahkan elemen humor untuk menjaga audiens terlibat dan merespons.
Detikers dapat membangun interkasi ini dengan pertanyaan, pendapat atau melempar candaan jika sesuai. Hal tersebut akan menciptakan ikatan dengan pendengar atau audiens yang membuat mereka merasa terlibat dalam presentasi
5. Atur Intonasi dan Volume Suara
Mengatur intonasi atau pengucapan, nada, dan volume suara adalah kunci untuk penyampaian yang efektif. Berusahalah untuk mengatur suara dengan baik, sehingga audiens akan lebih nyaman mendengarkan presentasi Anda. Ini juga membantu menjaga perhatian audiens.
6. Manajemen Waktu
Saat berbicara di depan umum, penting untuk mengatur waktu dengan baik agar materi yang disampaikan berjalan dengan baik dan tidak terlalu lama. Hal ini dapat menghindari detikers ketika terlalu cepat atau terlalu lambat dalam presentasi, sehingga pesan dapat disampaikan dengan baik.
7. Jangan Minta Maaf
Jika saat penyampaian materi, lalu ada bagian yang terlewatkan, berusahalan untuk jangan terlalu khawatir dan jangan meminta maaf. Teruskan presentasi Anda dan berfokus pada poin-poin penting.
Justru dengan meminta maaf, artinya secara tidak langsung kita mengakui bahwa apa yang disampaikan keliru. Untuk mengatasinya, lakukanlah improvisasi yang mulus agar audiens tidak merasa kecewa selama presentasi berlangsung.
8. Percaya Diri
Memvisualisasikan diri sendiri sebagai seorang pembicara yang percaya diri, sukses dan mahir dalam public speaking adalah cara yang efektif untuk mengatasi kecemasan sebelum berbicara di depan umum.
Hal ini sangat membantu dalam membangun kepercayaan diri, memberikan energi positif pada diri sendiri, serta membuat Anda merasa lebih nyaman dan percaya diri saat berbicara di depan audiens.
9. Mengatasi Kegugupan
Kegagalan adalah hal yang wajar, tetapi Anda bisa mengatasinya dengan memahami materi dan melakukan teknik pernapasan. Lakukanlah latihan pengulangan untuk semakin menguasai materi yang akan disampaikan. Dengan melakukan latihan tersebut, tentunya akan membantu untuk menjadi lebih percaya diri.
10. Penutup yang Baik
Akhiri presentasi Anda dengan baik. Beri tanda atau sinyal bahwa presentasi akan segera berakhir, dan hindari mengulur-ulur waktu. Namun, hindarilah kalimat yang berbelit-belit yang membuat audiens sulit memahaminya dan membuat waktu berjalan lebih lama.
Selanjutnya, sampaikan rasa terima kasih kepada audiens sebagai penutup dan jangan lupa mengucapkan kalimat yang positif.
Nah, detikers jangan takut untuk melangkah ke depan dan berbicara dengan percaya diri. Semangat!
(nwy/nwy)