Negara India sedang menjadi perbincangan dunia Internasional lantaran Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi menyebut negara itu sebagai Bharat dalam undangan resmi. Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah nama India akan diubah?
Sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, isu pergantian nama berawal dari undangan makan malam kenegaraan yang dikirimkan kepada para tamu yang menghadiri KTT Kelompok 20 (G20) pekan ini.
Dalam undangan tersebut, Droupadi Murmu disebut sebagai 'Presiden Bharat' dan bukan 'Presiden India' seperti yang seharusnya. Salinan undangan ini kemudian beredar di media sosial dan memicu polemik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benarkah India akan Berganti Nama?
Meski belum secara resmi berganti, namun PM Narendra Modi diketahui akan mengajukan resolusi pergantian nama India menjadi Bharat dalam sidang khusus parlemen yang digelar dua pekan mendatang.
Diketahui, dukungan pergantian nama ini terus digaungkan oleh Partai Bharata Janata (BJP) yang kini berkuasa di pemerintahan dan menaungi PM Modi.
Beberapa pemimpin BJP, termasuk Kepala Menteri Assam Himantan Biswa Sarma, ramai-ramai menyatakan dukungannya.
"REPUBLIK BHARAT -- senang dan bangga bahwa peradaban kita maju dengan berani menuju AMRIT KAAL," tulis Sarma dalam postingan media sosial X, dikutip dari detikNews.
Bahkan BJP berpendapat bahwa nama 'India' adalah sisa dari masa lalu kolonial negara tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Naresh Bansal, anggota parlemen BJP.
Menurutnya, nama "India" adalah simbol "perbudakan kolonial" dan "harus dihapus dari konstitusi".
"Inggris mengubah nama Bharat menjadi India. Negara kami telah dikenal dengan nama 'Bharat' selama ribuan tahun. Nama 'India' diberikan oleh Raj kolonial dan dengan demikian merupakan simbol perbudakan," kata Bansal dalam sidang parlemen dikutip dari Forbes.
Bharat sebagai Pengganti Nama India, Apa Artinya?
Selama ini, dalam konstitusi negaranya, negara dengan populasi terbesar di dunia itu memang dikenal sebagai India, Hindustan, dan Bharat.
Hindustan ('tanah umat Hindu' dalam bahasa Urdu) adalah kata lain untuk negara tersebut. Ketiga nama tersebut sebenarnya memiliki makna hampir sama dan digunakan secara bergantian secara resmi dan oleh masyarakat. Namun, di seluruh dunia, India adalah nama yang paling umum digunakan.
Adapun nama Bharat merupakan istilah Sansekerta yang ditemukan dalam kitab suci yang ditulis sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Istilah ini mengacu pada wilayah yang ambigu, Bharatavarsa, yang membentang melampaui perbatasan India saat ini dan mungkin telah meluas hingga mencakup wilayah yang sekarang disebut Indonesia, sebagaimana dilansir dari Forbes.
(faz/nwy)