Gastrodiplomasi dalam KTT ASEAN 2023: Jalin Diplomasi Melalui Rawon dkk

ADVERTISEMENT

Gastrodiplomasi dalam KTT ASEAN 2023: Jalin Diplomasi Melalui Rawon dkk

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 07 Sep 2023 12:00 WIB
Keren Banget, Begini Potret Video Mapping Gala Dinner KTT ASEAN
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Gastrodiplomasi menjadi salah satu bagian fundamental dalam KTT ASEAN 2023 yang tengah berlangsung. Instrumen makanan menjadi jalan bagi pemahaman lintas budaya dalam konteks diplomasi dan hubungan internasional.

Berdasarkan buku Gastrodiplomasi Indonesia oleh Agus Trihartono; Himawan Bayu Patriadi; Abubakar Eby Hara, menurut Lipscomb (2019) masakan suatu negara adalah wujud esensi sejarah, tradisi, dan cita-cita negara tersebut, dan menjadikannya aspek penting budaya serta identitas suatu negara.

Dikatakan dalam buku Komunikasi dan Media Global oleh Garcia Krisnando Nathanael, gastrodiplomasi adalah penggunaan makanan sebagai cara dalam diplomasi budaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada KTT ASEAN ke-42 hari kedua kemarin, rangkaian acara ditutup dengan gala dinner. Hutan Kota Gelora Bung Karno menjadi lokasi perjamuan makan pada Rabu malam (6/9/2023).

Juru masak kondang Arnold Poernomo yang menjadi pemimpin tim menu makanan menjelaskan, tema menu dalam gala dinner ini adalah Nusantara the Forest.

ADVERTISEMENT

Lantas, menu apa saja yang menjadi bagian dari diplomasi Indonesia dalam KTT ASEAN ke-43 ini?

Berdasarkan unggahan media sosial Kemdikbud RI, rawon khas Surabaya yang masuk ke dalam daftar sup terenak versi Taste Atlas menjadi salah satu suguhan dalam gala dinner tadi malam (6/9/2023). Selain itu, berikut ini rentetan menu yang disajikan dalam acara tersebut, seperti dikutip dari CNBC Indonesia:

Tamu VVIP (Kepala Negara dan Pemimpin Organisasi Internasional):

  • Menu pembuka: kepiting andaliman dari Sumatera Utara yang terdiri dari salad kepiting, buah semangka, saus aioli andaliman, kuaci, dan bayam.
  • Menu pembuka versi vegetarian: salad semangka dari Sumatera Utara yang terdiri dari keju ricotta, kuaci, saus mustard, dan daun kale.
  • Hidangan utama: daging kecap dari Jawa, terdiri dari daging pipi sapi masak kecap Lampung, saus kenikir, kentang, dan kubis brussel.
  • Hidangan utama versi vegetarian: sup dari Jawa yang terdiri dari kentang kubis brussel, kismis, dan bunga kol.

Tamu VIP:

  • Menu pembuka: ASEAN Assiette (piring ASEAN) yang terdiri atas ayam jamur dimasak terrine seperti kornet, tarbebek betutu, karipap sapi, dan seafood gulung.
  • Menu pembuka versi vegetarian: rujak buah Jawa yang terdiri dari manisan mangga, acar pepaya muda, jeruk bali, delima, agar-agar lemon, dan opak.
  • Hidangan utama: nasi campur Nusantara dari Sumatera Barat dan rawon dari Jawa Timur, yang terdiri dari nasi kemangi, iga sapi dengan kuah rawon, acar timun, sosis ayam, dan sambal ayam pop.
  • Nusantara Urban Forest (IKN), yang terdiri dari cokelat, pisang berbumbu, apel melati, dan saus teh hijau.

Selain itu, Jakarta sebagai tuan rumah juga memperkenalkan sejumlah masakan khasnya seperti kerak telor, nasi uduk betawi, laksa betari, gabus pucung, dan sayur babanci.

Diplomasi Kuliner Vs Diplomasi Pangan

Dikutip dari buku Sastra Rempah karya Aprinus Salam dkk, Lusa dan Jakesevic (2017) mengatakan bahwa kuliner adalah media dalam memproyeksikan pengaruh politik dan sarana mengartikulasikan budaya dan pesan dalam mengekspresikan persahabatan atau bahkan permusuhan.

Gastrodiplomasi sendiri banyak digunakan berbagai negara untuk memproyeksikan kekuatan di tataran global. Dikatakan oleh Rockower (2012), strategi ini semakin populer untuk diplomasi publik dan branding negara.

Meski demikian, perlu diketahui bahwa gastrodiplomasi tidaklah sama dengan diplomasi pangan. Sebab, diplomasi pangan mensyaratkan penggunaan bantuan pangan pada masa krisis, misalnya bencana alam, kekeringan, dan gagal panen.

Diplomasi pangan akan membantu citra diplomasi publik sebuah negara, tetapi menurut Rockower (2012) tidak menggunakan masakan secara holistik sebagai sarana mengomunikasikan budaya melalui diplomasi publik.

Diplomasi pangan berhubungan dengan kebijakan dan kedaulatan bangsa atas pangan dan kemandirian sebuah negara dalam menyediakan pangan bagi rakyatnya.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads