Anjing Lebih Responsif pada Suara Wanita, Begini Hasil Studinya

ADVERTISEMENT

Anjing Lebih Responsif pada Suara Wanita, Begini Hasil Studinya

Nimas Ayu Rosari - detikEdu
Kamis, 07 Sep 2023 09:00 WIB
Woman cuddles, plays with her dog at home because of the corona virus pandemic covid-19
Penelitian menemukan bahwa anjing lebih responsif ketika mendengar suara wanita, mengapa? Begini hasil studinya. Foto: iStock
Jakarta -

Mungkin anjing identik sebagai sahabat bagi kaum pria. Namun, sebuah studi baru-baru ini di jurnal Communications Biology menemukan bahwa hewan bertaring tajam tersebut justru lebih sensitif terhadap suara dengan nada tinggi wanita.

Peneliti Anne Gergely dan rekan-rekan dari Institut Cognitive Neuroscience and Psychology dan Universitas EΓΆtvΓΆs LorΓ‘nd di Hungaria mendapati bahwa anjing benar-benar mendengarkan pembicaraan manusia kepada mereka. Layaknya seorang bayi, mereka memahami pembicaraan manusia melalui preferensi nada tertentu.

Bayi memang sensitif terhadap baby talk, yaitu cara bicara dengan nada tinggi dengan vokal yang dilebih-lebihkan untuk perkembangan otak, seperti pada penelitian Laia Fibla dan rekan-rekan di Journal of Neuroscience. Namun, sensitivitas ini sedikit berbeda dengan anjing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, bagaimanapun, anjing tidak biasa mendengar suara perempuan dari dalam rahim. Selain itu, pada interaksi dengan anjing juga tidak ada metode komunikasi nada tinggi yang khas.

Kesamaan Sensitivitas Anjing dan Bayi Manusia

Tim peneliti melatih 19 anjing (Canis familiaris) yang terdiri dari 8 ras berbeda, berusia antara 2 dan 10 tahun. Para anjing tersebut menjalani pemindaian otak dengan mesin fMRI.

ADVERTISEMENT

Sementara setiap anjing menjalami pemindaian, mereka juga mendengarkan rekaman ucapan para ilmuwan yang memainkan tiga jenis ucapan manusia. Ucapan itu adalah ucapan kepada anjing, ucapan kepada bayi, dan ucapan kepada manusia dewasa lain oleh suara laki-laki dewasa dan terkadang perempuan dewasa.

Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa anjing lebih bereaksi ketika mendengar suara dengan vokal atau nada berlebihan, seperti yang didengar bayi, dan kebetulan suara itu berasal dari pembicara perempuan dewasa.

Anna Gabor, ahli neuroetologi dari Universitas EΓΆtvΓΆs LorΓ‘nd, menjelaskan bahwa kemungkinan respons tersebut muncul karena perempuan lebih banyak berbicara dengan anjing.

"Mungkin hal ini disebabkan oleh fakta bahwa wanita lebih sering berbicara dengan anjing secara berlebihan daripada pria, dalam konteks nada, ritme, dan emosinya," jelasnya, dikutip dari Science Alert.

Manfaat Tahu Sensitivitas Anjing

Pada penelitian sebelumnya oleh Simon Sulpizio dan rekan-rekan di jurnal Infant Behavior and Development, ahli saraf mendapati bahwa terdapat bagian otak bayi yang 'menyala' ketika mendengar baby talk.

Terkait dengan sifat anjing peliharaan yang mirip manusia, para ilmuwan kemudian membuat dua hipotesis utama. Pertama, kemungkinan mamalia sensitif terhadap nada tinggi dan variabilitas frekuensi yang lebih besar. Fitur ini sejak dahulu digunakan manusia untuk menjinakkan serigala.

Kedua, anjing yang belum jinak memiliki sensitivitas lebih besar terhadap ucapan-ucapan manusia. Mereka cenderung dekat dengan manusia karena memperhatikan isyarat vokalnya.

Penelitian Melissa Gabriela Bravo Fonseca dan rekan-rekan di jurnal Animals menunjukkan bahwa serigala lebih responsif terhadap ucapan bernada rendah. Sedangkan anjing lebih responsif terhadap ucapan bernada tinggi.

Dengan mengetahui sifat anjing ini, manusia jadi tahu bahwa hewan peliharaan bisa menjadi model gambaran ketika bayi belum bisa berbicara.




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads