Sejarah menjadi tonggak penting dalam perjalanan manusia. Selama perkembangan sejarah tidak terlepas dari proses penulisan dan interpretasi yang disebut historiografi.
Historiografi merujuk pada penelitian dan penulisan tentang sejarah. Penelitian ini digunakan untuk merekam dan mengartikulasikan peristiwa masa lalu.
Historiografi mencakup pemilihan sumber, analisis data, dan konstruksi narasi yang membentuk pandangan kita tentang sejarah. Historiografi dipahami sebagai ilmu yang mempelajari penulisan sejarah telah mengalami evolusi yang signifikan sepanjang sejarah manusia.
Dalam sejarah Indonesia, dikenal 3 pembabakan historiografi diantaranya historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern (nasionalis). Pada artikel ini akan mengupas tuntas historiografi modern. Yuk simak sampai akhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Pengertian Historiografi Modern?
Historiografi modern dikenal juga historiografi nasional atau historiografi Indonesia baru. Proses penulisan sejarah ini muncul setelah bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945. Sejak saat itu, kegiatan menulis sejarah untuk mengubah penulisan sejarah yang lebih Indonesia sentris.
Menurut Henk Schulte Nordholt, Bambang Purwanto, dan Ratna Saptari dari buku "Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia", historiografi nasionalis atau historiografi modern merupakan penulisan sejarah atas reaksi terhadap historiografi kolonial yang didasari persepsi tertentu mengenai nasion.
Hal ini dikarenakan penulisan historiografi kolonial lebih mengedepankan kepentingan bangsa kolonial. Kemunculan historiografi modern ada untuk mengungkapkan fakta-fakta dibalik penulisan sejarah Indonesia sebelumnya.
Fakta-fakta yang didapatkan melalui proses penelitian sejarah dan dibantu oleh bukti-bukti sejarah yang ada, seperti transkrip, foto, dan naskah-naskah perjanjian.
Penulisan sejarah pasca kemerdekaan akan membuat sejarah Indonesia ditulis berdasarkan pengalaman dan sudut pandang orang Indonesia sendiri, bukan lagi berdasarkan pandangan kolonial atau penguasa semata.
Dalam buku Reportase Sejarah yang disusun Kemendikbudristek disebutkan karya historiografi yang bersifat Indonesia-sentris dan ditulis oleh orang Indonesia telah ada sebelum kemerdekaan. Karya tersebut berupa disertasi Hoesein Djajadiningrat di Universitas Leiden, Belanda yang berjudul Critische Beschowwing van de Sadjarah Banten.
Tokoh ini kemudian dianggap sebagai pelopor historiografi modern atau kritis karena dalam karyanya ia menggali fakta sejarah secara objektif, lepas dari kepentingan, nilai, dan ideologi, ataupun seleranya sendiri. Selain itu, iHoesein Djajadiningrat juga dianggap berhasil memisahkan aspek-aspek historis dan aspek nonhistoris dari peristiwa itu.
Apa Saja Ciri-ciri Historiografi Modern?
Seminar Nasional Sejarah I yang diselenggarakan pada tahun 1957 di Yogyakarta dianggap sebagai kebangkitan penulisan sejarah nasional Indonesia.
Dalam seminar itu dibahas tentang dorongan untuk menulis sejarah yang berorientasi Indonesia. Dikutip dari modul "Sejarah Kelas X" yang ditulis oleh Hasnawati, ciri-ciri historiografi modern adalah:
- Sudut pandang penulisan yang Indonesia sentris. Artinya, berpusat pada kehidupan masyarakat Indonesia
- Tulisannya bersifat kritis analitis, karena menggunakan pendekatan multidimensional dalam penyusunan sejarahnya. Seperti memakai ilmu-ilmu bantu baru yang bermunculan.
- Hasil penulisan merupakan perbandingan dari berbagai sumber baik itu sumber kolonial maupun sumber lokal.
- Penulisnya merupakan orang-orang dengan latar belakang akademisi/kritis dalam bidang bahasa, kesusastraan dan kepurbakalaan.
- Tidak hanya mengangkat sejarah orang-orang besar dan negara saja, tetapi lebih pada kemanusiaannya, yaitu kebudayaan.
- Historiografi ini juga memunculkan suatu terobosan baru, yaitu munculnya peranan-peranan rakyat kecil sebagai pelaku sejarah. Penulisan sejarah selama ini boleh dikatakan didominasi oleh para tokoh-tokoh besar, seperti para pahlawan kemerdekaan atau tokoh politik yang berpengaruh.
- Menggunakan cara pandang yang melihat peristiwa tidak lagi dari satu sisi melainkan peristiwa dari berbagai sudut pandang untuk mencegah terjadinya subjektivitas selama menuliskan.
- Menonjolkan peran bangsa Indonesia. Mengungkapkan dinamika masyarakat dari setiap aspek kehidupan yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk memperkaya penulisan tentang sejarah Indonesia.
Contoh Karya Historiografi Modern
Historiografi modern telah mengubah cara kita memahami dan mempelajari sejarah. Dengan pendekatan yang lebih ilmiah, inklusif, dan kritis berikut beberapa contoh historiografi modern dikutip dari artikel jurnal berjudul "Penulisan Sejarah (Historiografi): Mewujudkan Nilai-Nilai Kearifan Budaya Lokal Menuju Abad 21" karya Nurhayati:
- Sejarah Perlawanan-Perlawanan Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme, editor Sartono Kartodirdjo.
- Sejarah Nasional Indonesia, Jilid I sampai dengan VI, editor Sartono Kartodirdjo.
- Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara, karya R. Moh. Ali.
- Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Jilid I sampai dengan XI, karya A.H. Nasution.
- Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo.
- Revolusi Pemuda karya Benedict Anderson.
(pal/pal)