Historiografi Kolonial: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Historiografi Kolonial: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 18 Nov 2022 15:30 WIB
Museum Sejarah Jakarta dikenal juga dengan nama Museum Fatahillah. Museum Sejarah Jakarta terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Historiografi kolonial menitikberatkan pihak kolonial sebagai subjek utama. Foto: Tripa Ramadhan
Jakarta -

Historiografi kolonial adalah penulisan sejarah pada masa pemerintahan kolonial berkuasa oleh pihak kolonial. Historiografi kolonial di Indonesia adalah penulisan sejarah kolonial yang ditulis oleh orang Belanda.

Dalam buku Historiografi Barat oleh Wahyu Iryana, secara etimologis, istilah historiografi berasal dari bahasa Yunani yakni historia yang berarti penyelidikan tentang gejala alam fisik dan graphein yang berarti tulisan, gambaran, atau deskripsi.

Pengertian historiografi secara harfiah adalah tulisan tentang sejarah. Kini, historiografi merupakan bagian dari ilmu sejarah. Ilmu ini mempelajari berbagai hasil tulisan dan karya sejarah dari generasi ke generasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Indonesia, dalam perkembangannya, terdapat empat jenis historiografi dalam sejarah, yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial, historiografi nasional, dan historiografi modern.

Historiografi Kolonial di Indonesia

Historiografi kolonial di Indonesia mencakup penulisan sejarah di masa pemerintahan kolonial Belanda berkuasa, sekitar zaman VOC (1600) sampai masa pemerintahan Hindia Belanda berakhir dengan kedatangan tentara Jepang di tahun 1942, dikutip dari buku Historiografi Islam: Konsepsi dan Asas Epistemologi Ilmu Sejarah dalam Islam oleh Fajriudin.

ADVERTISEMENT

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, para ahli sejarah aktif menulis karya. Pembaca karya historiografi kolonial akan mengetahui cerita sejarah bangsa Belanda yang kala itu dipandang penting di Hindia Belanda. Istilah Hindia Belanda atau Hindia Nederland yang berarti daerah Hindia (Indonesia) dimiliki oleh Belanda umum digunakan dalam historiografi kolonial.

Dalam penulisan dengan pendekatan historiografi kolonial, Belanda kerap menjadi subjek utama. Sementara itu, masyarakat pribumi Indonesia menjadi objek cerita sejarah. Pahlawan Indonesia ditulis dengan kesan negatif, pemberontak, jahat, dan lain-lain, seperti buku Geschiedenis van Nederlandsch Indie (Sejarah Hindia Belanda).

Berikut contoh penggalan kutipan sejarah yang ditulis oleh sejarawan kolonial dalam historiografi kolonial:

"Pada 1652 ada seorang raja di Tanah Goa yang bernama Sultan Hasanudin. Adapun raja itu tidak mengindahkan Kompeni; orang Maluku yang durhaka kepada Kompeni dibantunya; tambahan lagi diperanginya Sultan Buton yang bersahabat dengan Belanda."

"Jikalau kita bandingkan hal orang kecil pada zaman dahulu dengan zaman yang sekarang, nyatalah bahwa sekarang lebih senang dan selamat daripada ketika kuasa Raja-raja tiada berhingga; Raja itu kerap kali menganiaya anak buahnya, karena tiada undang-undang, hanya hawa nafsu raja."

Ciri-ciri Historiografi Kolonial

Berikut beberapa ciri-ciri dari historiografi kolonial dikutip dari buku Historiografi Islam oleh Wahyu Iryana:

  1. Fokus penulisan ditekankan pada peranan bangsa Belanda di tanah seberang.
  2. Memiliki pandangan sentrisme Belanda yang lebih melihat peristiwa dari kacamata kepentingan orang Belanda di Hindia Belanda.
  3. Menekankan aspek politik, ekonomi, dan institusional, seperti menjadikan pejuan Indonesia sebagai tokoh pemberontak, tokoh aksi militer, atau perusuh.
  4. Tidak menonjolkan peran bangsa Indonesia dalam pemerintahan kolonial,
  5. Menekankan peristiwa politik dan militer sekitar VOC
  6. Rakyat tidak mendapatkan peran yang layak dalam pengisahan sejarah.
  7. Raja sentris yang mengedepankan peran kerajaan dengan pendiri tokoh Belanda.
  8. Terlihat dramatis tetapi tokoh Indonesia hanya berperan sebagai figuran atau pelengkap kisah sejarah.
  9. Terjadi jauh sebelum masa kemerdekaan.

Contoh Historiografi Kolonial

Ada beberapa karya historiografi kolonial yang bahkan masih terkenal hingga saat ini, yaitu:

  • History of Java oleh Raffles
  • Geschiedenis van Indonesia (Sejarah Indonesia) oleh H.J. de Graaf
  • Geschiedenis van den Indischen Archipel (Sejarah Nusantara) oleh B.H.M Vlekke
  • Schets eener economische Geschiedenis van Nederlands-IndiΓ« (Sejarah Ekonomi Hindia Belanda) oleh G. Gonggrijp
  • Geschiedenis van Nederlandsch Indie (Sejarah Hindia Belanda) oleh FW Stapel

Historiografi kolonial di sisi lain menjadi bagian sejarah bangsa Indonesia. Untuk itu, berbagai karyanya masih tetap lestari hingga saat ini. Bagaimana, jadi makin tahu, kan, detikers!




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads