Apa Itu Makna Gramatikal: Pengertian dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Apa Itu Makna Gramatikal: Pengertian dan Contohnya

Noor Faa'izah - detikEdu
Selasa, 22 Agu 2023 06:30 WIB
Ilustrasi kamus (DW)
Apa itu makna gramatikal? Foto: Ilustrasi kamus (DW)
Jakarta -

Apakah detikers tahu apa yang dimaksud dengan makna gramatikal?

Sebuah pemaknaan kata dalam tata bahasa menjadi hal penting karena mengandung pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan. Makna adalah sebuah kesatuan mental pengetahuan dan pengalaman yang terkait dengan lambang bahasa yang mewakilinya.

Perwujudan makna ini digunakan untuk menyampaikan informasi sehingga bisa saling dimengerti oleh komunikator maupun komunikan. Adapun jenis-jenis makna kata dalam kaidah bahasa Indonesia diantaranya ada makna leksikal, makna denotasi, makna konotasi, makna makna gramatikal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada artikel ini, kita akan mengupas tuntas makna gramatikal. Berikut penjelasannya:

Pengertian Makna Gramatikal

Menurut Ernawati Waridah dalam bukunya EYD & Seputar Kebahasaan Indonesia, makna gramatikal adalah makna suatu kata setelah kata tersebut mengalami proses gramatikalisasi, seperti pengimbuhan, pengulangan, atau pemajemukan.

ADVERTISEMENT

Dengan demikian, makna gramatikal sangat bergantung pada struktur kalimatnya, sehingga gramatikal juga bisa disebut dengan makna struktural.

Sejalan dengan definisi menurut Isodarus Praptomo Baryadi dalam buku Morfologi Dalam Ilmu Bahasa, menyatakan bahwa makna gramatikal adalah makna yang timbul akibat peristiwa tata bahasa, yaitu proses melekatnya bentuk kata (morfem) yang satu dengan bentuk yang lain.

Kata yang dapat dimengerti sebagai satuan gramatikal adalah kata yang terdiri dari satu morfem atau lebih sehingga menjadi unsur langsung pembentuk suatu frasa atau kalimat. Bentuk morfem dapat berupa / ber / , / me-l / secara lepas atau berdiri sendiri belum punya makna. Morfem dapat mempunyai makna setelah bergabung dengan bentuk kata lain, penggabungan ini disebut proses morfologi kata.

Makna dari gramatikal sendiri adalah kata yang berubah-ubah sesuai dengan konteks (berkenaan dengan situasinya, yakni tempat, waktu, dan lingkungan penggunaan bahasa) pemakainya.

Maka, penggunaan makna gramatikal dikutip dari buku Bahasa Indonesia Tataran Semenjana susunan Ahmad Iskak dan Yustinah akan berubah setelah mengalami proses struktural (pengimbuhan, pengulangan ataupun pemajemukan), proses metaforis (persamaan dan perbandingan kata), dan proses kontekstual (disesuaikan dengan konteks pemakainya).

Jenis dan Contoh Makna Gramatikal

Pemahaman makna gramatikal dapat dikelompokkan menjadi 8 jenis berikut ini:

1. Parafrase

Parafrase adalah proses mengungkapkan kembali konsep dan tataran makna suatu kalimat dengan bentuk bahasa atau leksikon yang berbeda tetapi tidak menghilangkan maksud dan makna utamanya.

Contoh: kalimat "Rani adalah anak yang pintar" diparafrase "Rani seorang anak yang pandai"

2. Entailmen

Entailmen adalaj proses pembentukan makna dari sebuah ujaran dengan merujuk atau berhubungan dengan ujaran yang lain, atau makna yang dimunculkan mengikuti ujaran tersebut. Sederhananya kita dapat menyimpulkan makna lain yang slaing berhubungan.

Contoh: ujaran "Rani tidak sekolah hari ini" dapat disimpulkan bahwa "Rani adalah seorang siswa"

3. Presuposisi

Presuposisi adalah makna yang bermula dari praanggapan yang didapat berdasarkan suatu asumsi atau anggapan belaka

Contoh: ujaran "Rani adalah perempuan berkacamata" dapat mempunyai anggapan bahwa "Rani gemar membaca"

4. Kontradiksi

Kontradiksi adalah pertentangan makna yang ditimbulkan dari kesatuan sintaksis. Dalam kalimat tersebut terdapat makna yang saling bertentangan, bertolak belakang dengan makna kata lainnya.

Contoh: kalimat "Rani bekerja setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu"

5. Tautologi

Tautologi adalah sebuah makna yang memiliki pengulangan gagasan atau kata yang tidak perlu.

Contoh: Rani telah masuk ke dalam kantornya

6. Inkonsistensi

Inkonsistensi adalah makna yang tidak selaras atau makna yang tidak sepadan. Hal ini karena makna tersebut tidak sebanding atau timpang. Biasanya terdapat pada ujaran yang menganalogikan sesuatu dengan objek pembicaraan.

Contoh: Anak kelas 2 SMA jauh lebih pintar dari anak kelas 2 SD

7. Anomali

Anomali adalah makna yang ditimbulkan tidak dapat diterima secara umum (common sense). Penyimpangan yang dipandang dari sudut konvensi gramatikal atau semantik suatu bahasa sehingga tidak bisa diterima secara logis.

Contoh: kalimat "Seorang janda itu tinggal bersama dengan suaminya di rumah kecilnya"

8. Ambiguitas

Makna kata yang ambigu berarti memiliki arti yang beragam. Makna tersebut mengandung interpretasi dan multitafsir. Makna yang ditangkap seorang dapat berbeda satu dengan yang lainnya. Ambiguitas ini disebut juga makna ganda.

Contoh: kalimat "Rani makan dengan ikan" memiliki kata 'ikan' yang dapat diartikan hewan ikan atau lauk pauk.

Begitulah penjelasan tentang makna gramatikal, dari pengertian, jenis, dan contoh penggunaannya.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads