6 Pejuang Era Kemerdekaan yang Jadi Inspirasi Anak Muda, Ada Tokoh Idola Kamu?

ADVERTISEMENT

6 Pejuang Era Kemerdekaan yang Jadi Inspirasi Anak Muda, Ada Tokoh Idola Kamu?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 16 Agu 2023 08:30 WIB
ilustrasi agus salim
Foto: Ilustrasi: Kiagoos Auliansyah/Agus Salim
Jakarta -

Ada banyak tokoh atau pahlawan nasional pada era perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tokoh-tokoh tersebut telah menjadi pejuang di berbagai bidang mulai pendidikan, organisasi hingga pergerakan anak muda.

Selama masa-masa perjuangan hingga bertahun-tahun kemudian, banyak tokoh telah memberikan inspirasi, utamanya kepada generasi muda.

Siapa saja tokoh-tokoh pejuang tersebut? Berikut daftarnya dirangkum dari arsip detikEdu dan situs resmi Kemdikbud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


6 Pejuang Era Kemerdekaan yang Jadi Inspirasi Anak Muda


1. HOS Cokroaminoto

Raden haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia yaitu Sarekat Islam (SI) pada 1912. Ia juga merupakan pelopor gerakan Serikat Buruh di Indonesia yang berani melakukan kritik terhadap pemerintah Hindia Belanda kala itu.

Beberapa kutipan HOS Tjokroaminoto yang terkenal dan menginspirasi antara lain: "Setinggi- tinggi ilmu, semurni- murni tauhid, sepintar- pintar siasat."

ADVERTISEMENT

Salah satu pemuda yang kala itu menjadi anak didik HOS Cokroaminoto adalah Kusno Sosrodihardjo. Pemuda ini kelak dikenal sebagai Ir. Soekarno dan menjadi Presiden pertama Republik Indonesia.

2. Soekarno

Tak jauh berbeda dengan gurunya HOS Cokroaminoto, Soekarno juga bergeliat sejak muda menjadi pejuang era kemerdekaan. Bahkan perjuangannya berhasil membawa Indonesia mencapai puncak kemerdekaan.

Pria yang lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur ini adalah lulusan Technische Hoogeschool (THS) atau yang sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada 4 Juli 1927, Soekarno mendirikan sebuah partai dengan nama Partai Nasional Indonesia (PNI). Hal ini membuat kemampuannya dalam orasi semakin terasah.

Di kemudian hari, pahlawan nasional yang dijuluki Putra Sang Fajar ini dikenal sebagai orator ulung dengan pidatonya yang membakar semangat juang.

3. Ki Hajar Dewantara

Pemilik nama asli RM Suwardi Suryaningrat ini menjadi tokoh terpenting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Tokoh yang lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 188, ini dikenal sangat fokus dalam pengembangan sumber daya manusia utamanya lewat pendidikan.

Tercatat Ki Hajar Dewantara menyelesaikan sekolah dasarnya di sekolah dasar Belanda, yakni ELS pada tahun 1904. Lalu, ia melanjutkan ke sekolah guru zaman Belanda, Kweekschool selama satu tahun.

Kemudian ia meneruskan pendidikannya ke sekolah dokter Stovia di Batavia. Bahkan ia memperoleh beasiswa dari pemerintah Belanda pada tahun 1905, namun bantuan dana pendidikan itu dihentikan pada 1910.

Perjuangan Ki Hajar Dewantara cukup beragam. Salah satunya mendirikan organisasi politik pertama di Indonesia pada 25 Desember 1912 yang dikenal sebagai Indische Partij bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo.

Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa yang berlokasi di Yogyakarta. Perguruan Nasional Taman Siswa ini adalah cikal bakal sistem pendidikan di Indonesia yang menanamkan rasa kebangsaan dan pembelajaran yang fokus pada peserta didik.

4. RA Kartini

Hampir semua wanita kagum dan terinspirasi atas perjuangan RA Kartini di masa lalu. Pahlawan nasional yang dikenal pejuang emansipasi wanita ini lahir di Jawa Tengah pada 21 April 1879.

Kala itu, Kartini memiliki pemikiran bahwa wanita Indonesia harus maju, layaknya kaum pria terutama melalui pendidikan.

Kartini lantas mendirikan sekolah kaum wanita yang muridnya berasal dari kerabat dekat. Ia juga memiliki keinginan untuk bersekolah di luar negeri, namun ketika ingin melanjutkan itu, ia justru dinikahkan dengan Bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat, oleh orang tuanya.

Alhasil, impiannya untuk bersekolah di luar negeri pun gagal. Namun, sang suami mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah kaum wanita.

Kisah perjuangannya ini kemudian dipandang sebagai ide pemikiran yang menempatkan wanita bisa memiliki kesempatan mendapatkan akses yang adil terhadap pendidikan.

5. Dewi Sartika

Pada era Kartini, juga ada Raden Dewi Sartika yang menjadi tokoh penting dalam bidang pendidikan, utamanya untuk anak perempuan di Jawa Barat. Oleh karena itu, tokoh wanita yang lahir di Cicalengka, Jawa Barat, 4 Desember 1884 ini juga dikenal sebagai pelopor emansipasi wanita melalui pendidikan.

Pada tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika mendirikan sekolah yang bernama Sekolah Istri. Di sekolah itu, ia mengajarkan para murid berhitung, membaca, menulis, menjahit, hingga menyulam. Lalu, pada tahun 1910, nama sekolahnya berganti menjadi sekolah Kautaman Istri.

6. Agus Salim

Agus Salim dikenal sebagai diplomat ulung Indonesia yang disegani dunia Internasional. Pasalnya, ia memiliki bakat luar biasa dalam menguasai bahasa asing.

la mampu berbicara dalam sembilan bahasa: Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Arab, Turki, Jepang, dan tentu saja bahasa Indonesia dan Minang.

Sejak muda, Agus Salim merupakan sosok "pemuda pemberang" yang sempat berpindah-pindah profesi dari penerjemah sampai notaris.

Pada masa awal kemerdekaan, Agus Salim bahkan ikut merancang UUD 1945 bersama 18 orang lainnya dipimpin Soekamo. Namun, jasa Agus Salim yang paling penting adalah misi diplomatiknya memperkenalkan negara Indonesia ke dunia luar.

Puncak kemenangan diplomasi Indonesia adalah perjanjian persahabatan dengan Mesir pada 1947. Kepiawaian Agus Salim berdiplomasi ini pun terus dilakukan saat ia menjadi menteri luar negeri di masa Kabinet Sjahrir, Kabinet Amir Sjarifuddin, dan kabinet Hatta.

Meski badannya kecil, di kalangan diplomatik, Agus Salim dikenal dengan julukan The Grand Old Man yakni sebuah bentuk pengakuan atas prestasinya di bidang diplomasi.




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads