Bulan memiliki periode rotasi yang sama dengan periode orbitnya dan satu sisi yang menghadap ke Bumi. Sisi ini berbintik-bintik gelap yang disebut dengan "maria" atau "laut" dalam bahasa Latin.
Maria terbentuk dari sisa-sisa letusan gunung berapi raksasa yang terjadi di awal sejarah Bulan. Ini adalah pola tentang Bulan yang dikemukakan oleh sebagian orang. Di sisi lain, masih ada beberapa fenomena tentang Bulan yang dipercaya oleh manusia.
Apa saja fenomena itu? berikut daftarnya dikutip dari Ensiklopedia Britannica.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5 Fenomena Tentang Bulan yang Dipercaya Manusia
1. Manusia di Bulan
Pareidolia (pola yang tidak ada) Bulan yang paling terkenal adalah kehadiran manusia di Bulan. Manusia yang terlihat dari Bumi adalah wajah atau tubuh manusia.
Fenomena ini akhirnya dituangkan dalam berbagai karya oleh manusia. Contohnya karya George Melies yang berjudul A Trip to the Moon (1902).
Walau seringnya terbentuk seperti wajah, terkadang sosok manusia utuh terlihat. Biasanya membawa tongkat atau duri.
Shakespeare menjelaskan penjabaran ini dalam karyanya A Midsummer Night's Dream: "Aku, manusia di Bulan; semak berduri ini; semak berduriku."
2. Wanita di Bulan
Lebih spesifik, orang lain melihat seorang wanita di Bulan. Fenomena ini dipercaya oleh orang Samoa yang merupakan penduduk asli Polinesia di Kepulauan Samoa.
Ia menceritakan kisah tentang Sina, seseorang yang saat malam tiba harus tetap menumbuk kulit kayu untuk menjadi kain dengan palu dan papan. Malam itu ia beserta anaknya sedang kelaparan dan melihat Bulan.
Penampakan Bulan pada malam itu terlihat seperti sukun raksasa di mata Sina. Sina akhirnya berkata pada Bulan, "Mengapa kamu tidak turun dan biarkan anakku yang lapar menggigitmu?"
Bulan sangat tersinggung menedengar pertanyaan Sina dan tetap turun. Bukan untuk dimakan, ia membawa Sina, anaknya, palu, dan papan kembali ke langit.
Karena hal itulah Sina yang merupakan seorang wanita terlihat di Bulan pada kepercayaan orang Samoa.
3. Kelinci di Bulan
Beberapa budaya melihat kelinci di Bulan, contohnya dalam legenda Sri Lanka. Buddha diketahui pernah tersesat di hutan dan seekor kelinci memberi tahu jalan keluarnya.
Karena hal tersebut, Buddha berterima kasih kepada kelinci itu dan berkata bahwa ia miskin dan kelaparan sehingga tidak bisa membayarnya kembali. Tapi jawaban kelinci mengejutkan.
"Jika kamu lapar, nyalakan api, bunuh, masak, dan makan aku," kata si Kelinci.
Ketika Buddha membuat api, kelinci itu melompat masuk. Tak membiarkan, Buddha menarik kelinci itu keluar dan menempatkannya di Bulan.
Kisah serupa diceritakan dalam budaya lain tenatng pengorbanan kelinci. Contohnya, di China ketika kelinci Yutu membantu dewi bulan Chang'e ketika ia dikejar oleh kekasihnya Hou Yi.
Chang'e diketahui dikejar Hou Yi setelah ia mengambil ramuan keabadian yang diberikan para dewa kepadanya. Saat melarikan diri, Chang'e dibantu oleh kelinci.
Tak hanya budaya, Sea of Tranquility tempat Apollo 11 mendarat juga disebut berbentuk seperti kepala kelinci. Seas of Nectar and Fertility disebut sebagai telinga kelinci yang ada di Bulan.
4. Katak di Bulan
Masih berhubungan dengan cerita sebelumnya, ada varan lain dari cerita sang dewi bulan Chang'e. Disebutkan Chang'e meminum ramuan keabadian dan diubah menjadi seekor katak.
Orang-orang Salish di Pantai Pasifik Amerika Utara menceritakan kisah cinta serigala pada katak. Ceritanya, serigala jatuh cinta pada katak tapi katak tidak mempercayainya sehingga bersembunyi.
Karena hal itu serigala putus asa dan pada suatu malam ia berdoa ke Bulan agar bisa bersinar terang. Tujuannya agar ia bisa menemukan katak kesayangannya.
Serigala akhirnya melihat dimana katak bersembunyi dan mengejarnya sepanjang malam. Saat serigala akan menangkapnya, katak membuat satu lompatan besar yang putus asa dan mendarat di Bulan.
Akhirnya katak tinggal di Bulan sampai saat ini.
5. Nama di Bulan
Beberapa Muslim Syiah percaya bahwa pola di Bulan bukanlah orang atau binatang melainkan nama Ali. Ali merupakan menantu Nabi Muhammad SAW yang hidup sekitar tahun 600-661 Masehi.
Ali juga disebutkan sebagai penerus keempat Nabi Muhammad SAW. Muslim Syiah menganggap bahwa hanya Ali dan garis keturunannya yang bisa menjadi khalifah sejati.
Pola seperti itu dilihat sebagai konfirmasi hadits (perkataan Nabi Muhammad SAW) bahwa dia seperti Matahari dan Ali seperti Bulan.
Meski banyak cerita tentang fenomena yang ada di Bulan, pembuktian secara langsung tidak dijelaskan secara ilmiah. Jadi menurut detikers, kepercayaan fenomena di Bulan itu fakta atau hanya khayalan belaka?
(faz/faz)