Gua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti liang atau lubang besar yang biasanya terletak pada kaki gunung atau sebagainya. Namun, menurut Ensiklopedia Britannica gua adalah bukaan di Bumi yang terbentuk secara alami atau buatan manusia.
Tak hanya ada di kaki gunung, gua bisa ditemukan di mana sjaa. Beberapa diantaranya bahkan mengandung makna dan peran yang besar dalam sejarah manusia. Apa saja? Berikut daftarnya.
5 Gua Tempat Sejarah Tercipta
1. Mogao Caves (Gua Mogao)
Gua Mogao atau Gua Seribu Buddha merangkum satu milenium sejarah Buddha. Situs ini terletak di Jalur Sutra kuno yang kini dikenal dengan daerah Dunhuang, Provinsi Gansu, China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui selama berabad-abad jalur ini menjadi tempat peristirahatan yang populer bagi para pelancong, pedagang, biksu, pengembara, dan peziarah. Tidak tercipta secara alami, gua ini dibuat manusia pada abad ke-4 Masehi.
Dahulu, Gua Mogao berfungsi sebagai tempat berlindung para pelancong, tempat untuk bermeditasi dan galeri seniman. Berbagai seni ditemukan di dalam Gua Mogao yang diilhami oleh Buddhisme India, tetapi elemen gayanya berubah saat agama pindah ke wilayah artistik baru.
Kekayaan harta artistik di Gua Mogao termasuk mural, patung tanah liat, dan manuskrip yang tak ternilai harganya. Komunitas Buddhis melakukan perlindungan terhadap seni ini.
Pada masa kaisar dinasti Tang tahun 618-907 Masehi, ia memberikan dukungan keuangan khusus untuk gua. Para seniman diminta bekerja membuat dua patung Buddha kolosal dan lukisan mural.
Beberapa lukisan menggambarkan subjek sekuler seperti eksploitasi militer penguasa Tiongkok. Agar selamat dari ancaman yang ditimbulkan oleh penjajahan, warisan budaya ini disembunyikan oleh biksu dan orang Tibet.
Hingga akhirnya pada tahun 1907, pendeta yang bernama Taois Wang Yuan Lu mengungkapkan kepada arkeologi Sir Aurel Stein menemukan sebuah gua seperti perpustakaan. Isinya sekitar seribu manuskrip kuno, spanduk sutra, lukisan, tekstil langka, dan dokumen sekuler yang terpelihara dengan baik.
Diketahui, jumlah warisan budaya yang ditemukan sekitar 50.000 dokumen dalam bahasa Khotan. Tibet. China, Sanskerta, dan Uighur.
2. Grotto of Massabielle (Gua Massabielle)
Gua Massabielle dipopulerkan oleh St Bernadette pada pertengahan abad ke-19. Awalnya berisi visi tentang Perawan Maria yang membantu mengubah kota Lourdes di Prancis barat daya menjadi pusat ziarah utama.
Marie-Bernadette Soubirous adalah seorang gadis yang saleh dan putri seorang tukang giling yang miskin. Pada tahun 1858, ketika ia berusia 14 tahun, ia mendapat kejadian spiritual di gua.
Sang Perawan berbicara kepadanya dalam dialek lokal dan menginstruksikan untuk menggali lubang di tanah. Saat melakukannya, Marie menemukan mata air yang dinilai bisa menyembuhkan orang sakit.
Mengetahui hal itu, otoritas gereja menanyakannya dengan cermat tetapi tidak bisa menemukan kebenaran yang mutlak. Karena hal itu keajaiban terjadi dan menyebar ke seluruh negeri.
Peziarah dan mereka yang sakit datang mencari obat untuk menyembuhkan penyakit mereka. Marie-Bernadette diketahui pensiun dan menetap di sebuah biara dan menghabiskan masa hidupnya dengan singkat serta meninggal pada usia 35 tahun.
Pada tahun 1862, penglihatan spiritual yang terjadi pada Marie secara resmi diakui oleh Gereja Katolik Roma. Area tersebut akhirnya berkembang dengan pesat.
Sebuah patung si Perawan dibangun berdasarkan deskripsi yang dilihat Marie-Bernadette. Patung itu ditempatkan di gua pada tahun 1864.
Kisah hidup Bernadette akhirnya diangkat dalam sebuah film berjudul The Song of Bernadette pada tahun 1943. Film ini sukses secara internasional dan membuat aktris Jennifer Jones mendapatkan piala Oscar dan Golden Globe Award untuk perannya sebagai Marie.
3. Lascaux Cave (Gua Lascaux)
Pada bulan September 1940, empat anak laki-laki sedang bermain di hutan dekat daerah Montignac, Prancis. Saat itu, anjing mereka hilang ke dalam lubang.
Siapa sangka, lubang itu ternyata adalah pintu masuk ke sebuah gua yang berisi koleksi seni gua Paleolitik terbaik di Eropa. Tidak hanya unik, lukisan di Gua Lascaux disebut tidak tertandingi.
Gua ini berisi sekitar 600 lukisan dan 1.500 ukiran yang tersebar di serangkaian ruangan yang terhubung. Sebagian besar gambar menggambarkan binatang.
Salah satu yang paling spektakuler adalah Great Hall of Bulls yang didominasi empat binatang besar berukuran panjang hingga 5.4 meter. Berbagai tujuan dari penciptaan lukisan itu sempat diperdebatkan, namun kini diketahui fungsinya bersifat religius daripada dekoratif.
Gua Lascaux ditemukan selama masa perang dan dibuka untuk umum pada tahun 1948. Banyak orang datang untuk melihatnya, tapi menimbulkan masalah baru.
Gua itu lembap dan mengganggu pernapasan karena banyak debu dan serbuk dari sepatu. Dua hal tersebut juga menjadi faktor yang menyebabkan kerusakan yang nyata pada gambar.
Akhirnya gua itu ditutup pada tahun 1963 dan dibuka kembali pada tahun 1983. Berminat mengunjunginya detikers?
4. Vardzia Cave City (Kota Gua Vardzia)
Kota Gua Vardzia diperkirakan dibuat pada abad ke-12 di pedesaan terpencil dekat Aspindza Georgia. Awalnya tempat ini berbentuk seperti sarang lebah dari bukaan menarik yang dipahat dari permukaan tebing besar pegunungan Kaukasus Kecil.
Terletak dengan perbatasan Turki dan Armenia, ternyata Vardzia dipahami sebagai benteng militer oleh seorang raja Kristen Georgia bernama Giorgi III. Nama Vardzia muncul dari ungkapan Putri Tamar yang merupakan putri Giorgi.
Ungkapan itu dikatakannya untuk memanggil orang-orang ketika mereka tersesat di gua. Ketika Raja Giorgi meninggal dunia pada tahun 1184, Putri Tamar mengambil alih proyek tersebut.
Dari benteng militer, ia mengubahnya menjadi biara berbenteng. Ketika menjabat sebagai ratu Vardzia terkenal menjadi gua yang memiliki arsitektur yang terbaik.
Pada masa jayanya, kota ini dianggap sebagai ciptaan yang ajaib karena mampu menampung 50.000 orang. Di dalam gua ini ada ruang perjamuan, istal, perpustakaan, toko roti, kolam pemandian, gudang anggur, hingga gereja utama yang megah.
Tak hanya itu, kota ini juga memiliki sistem irigasi yang canggih dan mampu memasok air serta memberi makan daerah terasering yang ditanami. Namun, pada akhir tahun 1200-an, gempa bumi terjadi yang menghancurkan beberapa kota dan pintu masuk gua tersebut.
Puncaknya, pada tahun 1500-an ketika serangan penjarahan Persia, Kota Gua Vardzia disebut benar-benar hancur. Meski begitu, setelah berabad-abad situs yang tidak bisa diakses ini malah mendapat upaya restorasi dan promosi yang meningkat secara luar biasa.
5. Cave of The Apocalypse (Gua Kiamat)
Gua Kiamat ditemukan jauh di dalam sebuah biara yang terletak di pulau Patmos. Pulau Patmos adalah daerah paling utara dari sekelompok pulau Yunani tepatnya di lepas pantai barat daya Turki.
Gua ini diyakini sebagai tempat tinggal Santo Yohanes Sang Teolog yang diidentifikasi oleh tradisi Kristen awal sebagai Rasul Yohanes.
Rasul Yohanes diasingkan ke Patmos oleh kaisar Romawi Domitianus pada tahun 95 Masehi dan tinggal disana selama dua tahun. Selama periode ini, ia tinggal di dua kecil ini dan melakukan aktivitas.
Salah satu aktivitasnya adalah mendiktekan Injil dan Wahyu kepada muridnya yakni Prochorus yang kemudian menjadi Uskup Nikemdia. Pengungkapan Gua Kiamat akhirnya menjadi kontroversi.
Pada abad ke-10 gua di Patmos ini dikeliling oleh biara Ortodoks Yunani untuk melindunginya secara fisik dan menjaga kepentingan spiritualnya. Sejak saat itu, tempat ini menjadi tempat ziarah Kristen yang penting.
Di pintu masuk gua terdapat mozaik yang menggambarkan penglihatan yang diterima Rasul Yohanes selama berada di dalam gua. Meskipun begitu, kebenaran sejarah terkait gua ini tidak dapat ditentukan secara pasti.
Namun, tempat ini menjadi situs paling penting secara historis dalam agama Kristen. Pada tahun 1999, gua ini ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.
Itulah 5 gua di dunia yang menciptakan sebuah sejarah. Pernah kunjungi salah satunya detikers?
Simak Video "Video Fadli Zon soal Penulisan Ulang Sejarah: Sudah Proses Editing"
[Gambas:Video 20detik]
(nah/nah)