Lampu-lampu kuno, senjata, dan tengkorak ditemukan di Gua Te'omim, Jerusalem Hills, Israel. Peneliti Eitan Klein dan Boaz Zissu mengatakan, deposit artefak ini diduga dipakai untuk upacara necromancy, ilmu sihir, dan ilmu magis di gua sampai abad 5-6 M.
Necromancy adalah praktik ilmu sihir atau magis untuk menggerakkan jenazah atau meramal masa depan dengan berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal. Berdasarkan temuan di lokasi, Gua Te'omim diduga dianggap warga setempat sebagai portal ke underworld, alias dunia lain.
Studi ini dilaporkan Klein dan Zissu dalam jurnal Cambridge Core, Harvard Theological Review, Cambridge University Press. Keduanya menilai, temuan di kasus Gua Te'omim luar biasa dan layak diperiksa di disiplin ilmu 'arkeologi sihir'. Konteks di gua itu menurutnya dapat memberi pemahaman lebih baik tentang ritus ramalan hingga mantra kuno Yunani dan papirus Magis Demotik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gua Portal Dunia Lain & Artefaknya
![]() |
Gua Te'omim atau Mugharet Umm et Tueimin (gua ibunya anak kembar) adalah kompleks gua di Perbukitan Yerusalem, Israel. Cerita turun-temurun menyebut bahwa mata air gua itu berkhasiat menyembuhkan sihir hingga kehamilan. Legenda abad ke-19 menyebut seorang perempuan yang minum air dari gua itu hamil anak kembar.
Klein dan Zissu menjelaskan, gua, lubang, dan sumber air lazim dianggap dapat menjadi portal ke dunia lain. Contohnya yaitu catatan kuno tentang senator Romawi Silius Italicus melapor bahwa Jenderal Romawi Scipio Africanus pergi ke gua yang berisi portal ke dunia lain.
Gua Te'omim sendiri diperkirakan berisi portal ke dunia lain karena adanya banyak artefak di daerah yang sulit dijangkau. Artefak ini terlebih lazim digunakan dalam upacara ilmu sihir, seperti lampu minyak, mangkuk dan bejana keramik atau kaca, kepala kapak dan belati.
Namun, catatan arkeologis Kekasairan Romawi atas tengkorak yang disimpan di gua, lubang, maupun sumber air ini berhenti sejak masa pemerintahan Romawi di Thrace. Diperkirakan orang Thracia berhenti melakukan penyimpanan tengkorak di gua atau ritual pengorbanan saat itu.
Artefak dari Abad 2-6 M
![]() |
Gua Te'omim pertama kali diteliti pada 1873, seperti dikutip dari laman Heritage Daily. Sejak 2009, gua itu menjadi tempat eksplorasi proyek kolaborasi Martin (Szusz) Department of Land of Israel Studies and Archaeology, Bar-Ilan University bersama Cave Research Center, Hebrew University of Jerusalem.
Survei pada 2010-2016 kemudian mendapati adanya lebih dari 120 lampu minyak utuh dari abad 2-4 M. Lampu-lampu minyak itu diendapkan ke celah-celah sempit dinding gua dan di bawah reruntuhan.
Di sela-sela gua, berbagai senjata dan tengkorak manusia juga dimampatkan. Menempatkan lampu minyak, senjata, dan tengkorak di celah-celah gua ini diperkirakan Klein dan Zissu sebagai bagian dari upacara necromancy selama periode Romawi Akhir (abad 5-6 M).
Upacara untuk Dewa dan Roh
Menurut keduanya, Gua Te'omim saat itu diperuntukkan bagi dewa setempat, Tammuz-Adonis. Tradisi dan upacara pemujaan di gua itu berasa dari wilayah timur kekaisaran.
"Tujuan mereka adalah untuk memprediksi masa depan dan membangkitkan roh orang mati. Karena sejauh ini (ditemukan) lebih dari 100 lampu minyak keramik, tetapi hanya tiga tengkorak manusia telah ditemukan sejauh ini di Gua Te'omim," tulis Klein dan Zissu.
"Kami berhipotesis bahwa upacara pemujaan utama berfokus pada penyimpanan lampu minyak untuk kekuatan chthonic (yang berhubungan dengan dunia lain), mungkin sebagai bagian dari ritual yang dilakukan di dalam gua untuk membangkitkan orang mati dan meramalkan masa depan itu," sambungnya.
(twu/nwy)