.webp)
Orang Romawi kuno ternyata sudah punya sistem pemeliharaan saluran air sejak 2.000 tahun lalu. Seperti apa bukti-buktinya?
Penelitian terbaru yang dipimpin oleh Dr Gul Surmelihindi dari Universitas Oxford mengungkapkan praktik pengelolaan air kuno yang dilakukan oleh insinyur air Romawi sekitar 2.000 tahun yang lalu dari akuaduk Romawi kuno Divona di Cahors, Prancis, demikian seperti dilansir laman Oxford, 4 Agustus 2023 lalu, ditulis Senin (7/8/2023).
Ada jejak pengelolaan air Romawi kuno yang ditemukan dalam endapan kerak karbonat yang terbentuk di dinding dan lantai akuaduk Divona. Hal ini menunjukkan bahwa endapan karbonat ini secara rutin dihilangkan selama pemeliharaan untuk menjaga kelancaran aliran air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Akuaduk Divona di Cahors, Prancis Foto: (Repro Science Reports Nature) |
Penelitian ini menggambarkan bagaimana endapan ini bisa menjadi masalah jika tidak dihilangkan secara berkala, bisa membuat mampet saluran air. Para ilmuwan menghitung bahwa pembersihan dilakukan setiap satu sampai lima tahun, sebagaimana direkomendasikan oleh penulis Romawi Sextus Julius Frontinus, yang menulis risalah tentang pemeliharaan saluran air kota Roma kuno saat dia menjadi pengawas saluran air.
Perawatan rutin dilakukan selama bertahun-tahun, menunjukkan adanya pengelolaan yang teratur. Pembersihan dilakukan dalam waktu singkat, mungkin kurang dari satu bulan, dan biasanya pada musim semi, musim gugur, atau musim dingin, tetapi tidak pernah di musim panas.
"Kami melakukan analisis terhadap isotop oksigen yang stabil guna mengidentifikasi fluktuasi suhu air secara musiman di dalam saluran air. Profil ini kami gunakan untuk menghitung lapisan dan merekam aktivitas dalam saluran selama 88 tahun. Ketidakselarasan dalam profil isotop menandakan bahwa interval antara proses pembersihan berkisar 1 hingga 5 tahun, dengan rata-rata 2,8 tahun, mencerminkan pola pembersihan yang teratur. Profil isotop oksigen ini juga menunjukkan bahwa setiap tindakan pembersihan dilakukan dengan cepat, mungkin dalam waktu kurang dari sebulan, dan biasanya terjadi pada musim semi, musim gugur, atau musim dingin, tetapi tidak pernah pada musim panas," tulis Surmelihindi dan tim dalam laporan risetnya.
 Akuaduk Divona di Cahors, Prancis Foto: (Repro Science Reports Nature) |
Akuaduk atau saluran air buatan kuno Divona beroperasi dari awal abad ke-1 M hingga awal abad ke-5 M. Dr Surmelihindi menyatakan bahwa penemuan ini merupakan langkah penting untuk menggali kisah lebih dalam tentang kehidupan megah Romawi kuno yang menanti untuk diungkapkan.
Selain mengangkat praktik pengaturan saluran air oleh masyarakat Romawi kuno, kelompok peneliti juga mengajukan pandangan bahwa pemeliharaan saluran air dapat mengungkap informasi penting mengenai kondisi ekonomi lokal dan stabilitas politik. Ada kemungkinan, yang menurut mereka, cukup mengkhawatirkan, bahwa 'pemeliharaan berkala dapat diartikan sebagai bukti struktur yang terorganisir dengan baik pada kota-kota kuno, sementara ketidakteraturan dalam pemeliharaan... menunjukkan adanya tekanan sosial-ekonomi.'
Penelitian ini tidak hanya mengungkapkan praktik pengelolaan air Romawi kuno, tetapi juga dapat memberikan wawasan tentang ekonomi lokal dan stabilitas politik pada masa itu. Tim peneliti juga sedang meneliti saluran air kuno di sekitarnya untuk lebih memahami kehidupan dan keruntuhan masyarakat Romawi di Prancis selatan yang pada akhirnya dipengaruhi oleh faktor politik dan lingkungan.
Riset ini sudah dipublikasikan di Science Report Nature pada 4 Agustus 2023 lalu.
(nwk/nwk)
