15 Warna Paling Langka di Dunia, Ternyata Ada yang Beracun

ADVERTISEMENT

15 Warna Paling Langka di Dunia, Ternyata Ada yang Beracun

Zefanya Septiani - detikEdu
Rabu, 02 Agu 2023 15:00 WIB
Ilustrasi anak melihat pensil warna
Ilustrasi warna Foto: Getty Images/iStockphoto/Capuski
Jakarta -

Kehidupan sehari-hari kita dipenuhi oleh warna yang beragam yang dapat menambah nilai estetika. Para ilmuwan bahkan memprediksi mata manusia mampu membedakan hingga 10 juta warna.

Hal tersebut tampak sangat menarik karena retina kita hanya memiliki tiga jenis batang persepsi warna, yaitu merah, hijau dan biru. Selain itu, warna paling umum yang kita kenal adalah tujuh warna pelangi, seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Namun di dunia ini ada juga warna yang jarang dijumpai. Warna-warna langka ini memiliki sejarah dan asal yang menarik, tetapi beberapa di antaranya berbahaya dan tidak lagi digunakan dalam seni modern atau dekorasi rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inilah 15 warna paling langka di dunia yang dikutip dari laman Reader's Digest.


15 Warna Paling Langka

  • Biru Ultramarin

Dulunya warna biru ultramarin merupakan warna yang sangat langka sehingga memiliki harga yang sangat mahal. Pigmen ini dibuat dengan menggiling lapis lazuli, sebuah permata yang banyak ditemukan di Afghanistan.

ADVERTISEMENT

Hal ini menyebabkan para seniman membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan warna ini sehingga hanya digunakan untuk lukisan istimewa, seperti melukis jubah Santa Maria.

  • Merah Kermes

Warna ini merupakan zat pewarna merah paling tua yang berasal dari Mesir Kuno. Dibuat dengan menggiling tubuh kering dari serangga kermes betina yang hidup di pohon ek. Kermes membuat warna ini sangat berharga di Abad Pertengahan, karena membutuhkan ratusan hingga ribuan serangga dalam prosesnya.

Namun, penggunaannya mulai menurun saat serangga cochineal yang berasal dari Meksiko ditemukan. Serangga ini memiliki warna pigmen yang lebih kuat sehingga hanya membutuhkan jumlah serangga yang lebih sedikit dalam proses pembuatan warna. Saat ini, merah kermes dibuat menggunakan zat pewarna sintetis.

  • Ungu Tyrian

Warna ini merupakan warna ungu paling langka. Konon ditemukan saat Hercules sedang mengunjungi seorang nimfa laut. Saat itu anjingnya mengunyah siput laut murex berduri yang saat dimuntahkan menghasilkan warna ungu tersebut.

Zat pewarna ini disebutkan sebagai zat pewarna yang paling bau di dunia. Selain itu, siput laut yang digunakan untuk menghasilkan warna ini juga cukup sulit untuk didapatkan sehingga membuat ungu tyrian menjadi warna yang langka.

  • Kuning India

Warna kuning lembut namun mencolok ini dibuat dari urine sapi yang kurang gizi dan hanya diberi makan daun mangga. Hal ini menyebabkan kotoran sapi memberikan pigmen kuning yang sangat dicari oleh para seniman, termasuk Van Gogh.

Pada tahun 1883, Royal Society for the Encouragement of Arts mempublikasikan praktik mengerikan ini dan 25 tahun setelahnya praktik ini dilarang sepenuhnya. Namun, kita masih bisa melihat warna kuning India saat mengunjungi Museum of Modern Art di New York City. Bintang kuning cerah di lukisan Starry Night dicat dengan warna ini.

  • Cokelat Mumi

Biasa disebut juga sebagai cokelat Mesir, pigmen warna ini dihasilkan dengan mengumpulkan mumi dan menggiling dagingnya. Warna ini digunakan dari abad ke-16 hingga tahun 1960-an. Hal ini menyebabkan persediaan mumi asli berkurang dan rumor mengatakan mayat-mayat yang lebih baru digunakan untuk membuat pigmen ini.

  • Kuning Quercitron

Ternyata pada abad ke-18, kata 'pink' akan merujuk pada warna kuning. Hal ini menyebabkan warna yang dibuat dari buah beri Persia atau kulit dalam pohon ek hitam Amerika, juga dikenal sebagai warna pink Belanda. Namun, warna ini mulai kehilangan popularitasnya pada pertengahan abad ke-19 saat zat pewarna sintetis mulai dikenal.

  • Putih Timbal

Warna langka ini digunakan oleh peradaban kuno, seperti Mesir kuno, Yunani, dan Romawi. Saat ini warna ini tidak banyak digunakan karena terbuat dari gamping yang digiling sehingga dapat menyebabkan keracunan timbal.

Putih timbal sangat dihargai karena warnanya yang sangat pekat. Hal ini memungkinkan seniman melukiskan goresan cahaya dalam karyanya untuk menghidupkan lukisan dengan cara baru.

  • Hijau Scheele

Warna hijau scheele atau hijau musim semi merupakan salah satu warna yang umum digunakan oleh bangsa Victoria. Sayangnya, warna ini mengandung bahan yang beracun yaitu arsenik sehingga berbahaya.

Saat ini warna hijau dihasilkan dengan menggunakan klorin, lebih aman bagi kita. Namun, klorin yang dihasilkan oleh planet kita tidak dapat didaur ulang.

  • Merah Darah Naga

Pigmen cerah ini dihasilkan oleh resin dari kulit pohon rotan atau pohon rotan atau pohon dalam genus Dracaena yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Yaman. Waena ini digunakan oleh seniman kuno sebagai cat. Namun, pada abad ke-19 disepakati resin astringen lebih baik digunakan sebagai varnish untuk lukisan dan masih digunakan hingga kini untuk varnish biola.

  • Vantablack

Warna hitam tergelap ini diciptakan oleh perusahaan Inggris bernama Surrey NanoSystems. Warna ini hanya digunakan di tiga tempat di dunia, yaitu sektor antariksa, sektor pertahanan, dan dengan seniman Anish Kapoor.

Pada tahun 2004, Kapoor menandatangani kontrak yang menjamin hak eksklusifnya untuk menggunakan vantablack dalam karyanya yang membuat warna ini menjadi paling langka dalam dunia seni.

  • Biru YInMn

Warna ini ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 2009 saat mahasiswa pascasarjana kimia di Oregon State University, Andrew Smith saat bermain di laboratorium. Biru YInMn langka karena dibuat dengan memanaskan oksida mangan hingga sekitar 2.000 derajat.

Warna biru yang terang dan cemerlang ini merupakan warna biru baru pertama dalam dua ratus tahun.

  • Kuning Gamboge

Kuning gamboge berasal dari Kamboja dan dipanen sebagai getah dari pohon, dikeringkan dan dihaluskan menjadi bubuk. Bubuk tersebut terbukti sebagai diuretik dan pencahar yang kuat bahkan dalam dosis kecil.

Warna ini dulu digunakan secara luas dalam seni lukis Cina dan juga dapat dilihat dalam beberapa lukisan Rembrandt. Namun, saat ini warna kuning gamboge dapat kita jumpai pada jubah biarawan Buddha.

  • Merah Baker Miller

Warna ini juga disebut sebagai pink penjara yang dapat menenangkan para tahanan. Pada akhir tahun 1970-an, sebuah lembaga koreksi angkatan laut di Seattle mulai mewarnai sel penjara mereka dengan merah muda karena warna ini meredakan perilaku kekerasan dan agresif.

Sejak itu, warna merah muda telah diterapkan pada dinding klinik pemuda, ruang psikiatri, dan sel penjara. Namun, penelitian selanjutnya telah menemukan bahwa efek menenangkan mungkin hanya bertahan selama 30 menit.

  • Biru Woad

Warna ini berasal dari tanaman Woad dari Mediterania yang digunakan sebagai zat pewarna sejak zaman Neolitik. Woad mendapatkan warna birunya dari senyawa yang disebut indigotin, pigmen yang sama yang ditemukan dalam tanaman nila.

  • Merah Cinabar

Warna merah menyala ini terbentuk di dalam gunung berapi, dikenal sebagai vermilion. Namun, warna ini mengandung merkuri sulfida yang beracun saat dipanaskan atau dihirup. Saat ini kita dapat menemukan warna ini dalam gerabah, perabotan, seni, dan kosmetik.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads