Selama beberapa dekade permukaan Venus relatif tidak bercacat dan menjadikannya tampak selalu muda dibanding planet lain seperti Bumi. Hal ini menimbulkan rasa penasaran ilmuwan mengapa Venus bisa selalu terlihat awet muda.
Jika dibandingkan dengan Mars dan Bulan milik Bumi misalnya, terdapat perubahan karena menanggung bekas dan kawah terjal dari pemboman bolides yakni meteor terang yang menghantam permukaan sebagai bola api, selama miliaran tahun.
Penampilan permukaan Bumi, juga terlihat beda karena mendapat manfaat dari sistem lempeng tektoniknya yang "mendaur ulang" permukaan planet secara teratur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahasia Venus Tampak Awet Muda
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa permukaan Venus bisa tampak selalu muda diketahui karena tumbukan bolide berenergi lebih tinggi menciptakan inti yang sangat panas dan vulkanisme yang meluas di Venus.
Para peneliti di Yale University dan Southwest Research Institute telah menemukan rahasia penampilan muda Venus dengan meneliti dorongan peremajaan berenergi tinggi yang diterima Venus di tahun-tahun awal (pembentukan).
Berbeda dengan Bumi, planet Venus tidak memiliki lempeng tektonik. Sehingga, meski berusia sekitar 4,5 miliar tahun, Venus memiliki tampilan luar seperti planet yang jauh lebih muda yakni usia permukaannya hanya 500 juta tahun.
"Kami berharap Venus memiliki banyak kawah, tetapi yang mengejutkan, kawahnya jauh lebih sedikit daripada bulan atau Mars," kata Jun Korenaga, seorang profesor ilmu Bumi dan planet di Fakultas Seni dan Sains Yale University, dikutip dari laman resmi kampus.
Sejauh ini telah banyak ilmuwan yang mencoba menjelaskan usia muda permukaan Venus ini. Salah satu gagasan populer adalah bahwa Venus dulunya memiliki lempeng tektonik, tetapi entah bagaimana berhenti sekitar 500 juta tahun yang lalu.
"Penjelasan ini memang ad hoc, jadi yang lain mencoba membuat model yang secara fisik lebih sehat, dengan keberhasilan yang terbatas," imbuh Korenaga.
Venus Juga Mengalami Tumbukan Bolide Seperti Bumi
Untuk memecahkan misteri tampak awet mudanya permukaan Venus, Korenaga Yale, bekerja sama dengan penulis utama Simone Marchi dan rekan penulis Raluca Rufu dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado.
Dalam studinya, mereka mempertimbangkan gagasan bahwa Venus secara sistematis mengalami tumbukan bolide yang lebih kuat daripada Bumi, khususnya pada tahun-tahun awal tata surya, sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
Selama periode itu, kata Korenaga, laju dan besarnya pengeboman bolide cukup tinggi karena melimpahnya sisa bahan bangunan planet yang tersisa di luar angkasa. Seiring berjalannya waktu, intensitas pengeboman menurun.
Bumi dan Venus terbentuk di lingkungan yang sama di tata surya saat material padat bertabrakan satu sama lain dan secara bertahap bergabung membentuk dua planet berbatu. Sedikit perbedaan jarak planet-planet dari matahari mengubah sejarah dampaknya, terutama jumlah dan hasil dari peristiwa ini.
Setelah menjalankan simulasi dampak bolide yang lebih sistematis, para peneliti melihat tren yang menarik: lebih banyak dampak yang meledak lebih dalam ke Venus menyebabkan pemanasan berlebih pada inti planet.
Menurut Korenaga, inti yang sangat panas ini dapat memiliki pengaruh jangka panjang pada sejarah vulkanik Venus.
"Itu bisa terus memanaskan mantel selama beberapa miliar tahun, dengan aktivitas vulkanik yang cukup untuk menutupi sebagian besar kawah dan mengurangi usia permukaan yang terlihat hanya beberapa ratus juta tahun," ucapnya.
"Kami akan dapat menguji berbagai prediksi dari hipotesis kami berdasarkan data ini," tutup Korenaga.
(faz/pal)