Ternyata Ini Alasan Kita Harus Mengeluarkan Laptop Saat Pemeriksaan Keamanan Bandara

ADVERTISEMENT

Ternyata Ini Alasan Kita Harus Mengeluarkan Laptop Saat Pemeriksaan Keamanan Bandara

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 21 Jul 2023 08:30 WIB
Ilustrasi penumpang di Bandara Internasional Lombok, Praya Lombok Tengah, NTB, Selasa (7/3/2023).
Foto: Ilustrasi pengecekan di Bandara. Foto: istimewa.
Jakarta -

Saat memasuki bandara, penumpang akan melewati pengecekan badan hingga tas. Jika membawa laptop, kamu juga akan diminta untuk mengeluarkan laptop dari tas. Namun, apa alasannya?

Dikutip dari Science Alert, aturan ini berlaku sejak serangan teroris di Amerika Serikat pada 11 September 2001 atau yang dikenal dengan 9/11. Sebelum 9/11, kamu bisa melewati keamanan dengan membawa tas jinjing yang berisi semua barang untuk liburan.

Setelah 9/11, proses pengecekan di seluruh dunia berubah. Di Amerika Serikat, pegawai keamanan diubah dengan dengan program federal dengan personel keamanan yang sangat terlatih. Apa pun yang bisa dianggap sebagai senjata akan disita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di seluruh dunia, penumpang akan diminta untuk melepas sepatu, ikat pinggang, dan pakaian luar mereka, serta mengeluarkan ponsel, laptop, cairan, dan apa pun yang dapat digunakan sebagai bagian dari alat peledak improvisasi.

Ini berlangsung selama beberapa tahun. Akhirnya, metode pengecekan yang lebih canggih dikembangkan untuk mengidentifikasi ancaman tertentu secara efektif. Saat ini, beberapa negara tidak mengharuskan kamu melepas sepatu saat melewati keamanan.

ADVERTISEMENT

Jadi, Mengapa Kita Masih Diminta untuk Mengeluarkan Laptop?

Alasan utama kamu harus mengeluarkan laptop dari tas adalah karena baterai dan komponen mekanis lain dalam laptop terlalu padat untuk ditembus sinar-X. Hal yang sama berlaku untuk kabel daya dan perangkat lain seperti tablet dan kamera.

Dengan barang-barang ini di tas, petugas keamanan tidak dapat menggunakan gambar pengecekan untuk menentukan apakah ada risiko. Mereka harus menandai tas untuk pencarian fisik, yang memperlambat semuanya. Lebih mudah jika semua perangkat dikeluarkan terlebih dahulu.

Laptop di dalam tas juga dapat menutupi barang-barang lain dari barang yang mungkin berbahaya. Dalam beberapa kasus, kamu mungkin diminta untuk menyalakannya untuk membuktikan bahwa ini merupakan laptop yang berfungsi.

Dengan teknologi pemindaian yang lebih baru, petugas keamanan dapat melihat tas dari berbagai sudut untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang ditutup-tutupi, atau dibuat agar terlihat seperti sesuatu yang lain. Misalnya, orang telah mencoba mencampur bagian senjata dengan komponen lain dalam upaya melewati pemeriksaan bagasi.

Beberapa bandara juga telah meningkatkan pemindaian 3D yang memungkinkan penumpang membawa tas mereka melalui keamanan tanpa harus melepas laptop mereka. Jika kamu tidak diminta mengeluarkan laptop, mungkin karena salah satu dari sistem yang lebih mahal ini sedang digunakan.

AI Mulai Ada di Bandara

AI semakin dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Kemajuan dalam sistem AI mulai digunakan untuk keamanan bandara.

Untuk saat ini, pengecekan oleh manusia masih dilakukan untuk untuk mengidentifikasi potensi ancaman dalam mesin scan Namun, bagaimana jika AI tingkat lanjut dilatih untuk melakukan ini menggunakan basis data gambar? hal ini akan terwujud dalam waktu singkat.

Beberapa bandara sudah menggunakan pemindai computed tomography (CT) canggih untuk menghasilkan citra 3D definisi tinggi. Di masa mendatang, teknologi ini dapat ditingkatkan lebih lanjut oleh AI untuk mendeteksi ancaman dengan kecepatan yang jauh lebih cepat.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads